Kayu merupakan elemen yang telah melekat dalam arsitektur rumah di Indonesia. Bahkan rumah-rumah tradisional dari berbagai daerah kebanyakan terbuat dari kayu, bukan beton.
Arsitek Denny Setiawan mengatakan kayu merupakan identitas asli dari arsitektur Nusantara. Meskipun arsitektur telah berkembang pesat, kayu selalu direkomendasikan sebagai material utama atau sekadar hiasan.
Denny menyampaikan salah satu kelebihan dari kayu adalah dapat memberikan kesan homey pada rumah. Kesan hangat tersebut tidak bisa ditemukan pada material lain terutama marmer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memberikan kesan homey, penggunaan elemen kayu pada rumah harus memperhatikan komposisinya. Berikut beberapa tipsnya.
1. Cari Material yang Dapat Mendukung Kesan Hangat
Denny merasa untuk menciptakan suasana hangat di dalam rumah, tidak bisa hanya bergantung pada satu elemen, yakni kayu. Perlu ada perpaduan lainnya yang dapat membantu kayu terlihat menonjol sehingga kesan homey atau hangat dan nyaman tersebut hadir.
"Tapi juga jangan overkill. Jadi di beberapa sisi kita tetap bisa aplikasikan kayu. Karena kayu kalau ditaruh jadi vocal poin bakal bagus banget. Jadi kalau mau rumah terasa homey, pertama, coba lihat material-material yang membuat ruangan jadi hangat," kata Denny seusai acara Architectural Products Insight #RBSHERA di ICE BSD City, pada Jumat (4/7/2025).
2. Pertimbangkan Fungsi Ruangan
Menurutnya desain rumah yang bagus tidak akan hidup jika penghuninya tidak memiliki suasana atau ikatan yang 'hangat'. Jadi suasana rumah yang homey juga perlu didukung oleh ikatan antara penghuninya sehingga ruangan tersebut digunakan sesuai fungsinya.
3. Perhatikan Komposisi Ruangan
Denny mengatakan luas ruangan juga mempengaruhi suasana rumah, bukan hanya material. Ia memberikan contoh jangan membuat ruang terlalu besar jika penghuninya tidak banyak dan jarang bertemu. Material kayu tidak akan memberikan nyawa pada ruangan tersebut.
Kemudian, pemakaian elemen kayu tidak harus seperti rumah tradisional zaman dulu yang dari lantai sampai plafon menggunakan kayu. Denny melihat kebanyakan orang lebih menyukai memakai kayu pada bagian lantai dan sebagai elemen pendukung untuk estetika.
Hal ini juga berlaku jika sudah memakai perabotan dari kayu akan lebih proporsional area yang dilapisi kayu hanya pada bagian lantai dan salah satu dindingnya.
"Kalo udah perabotan kayu udah stand out banget. Kalau saya sih dalam batas-batas tertentu ya, jadi saya nggak pengen overkill. Karena segala sesuatu yang terlalu tuh nggak terlalu hangat, nggak akan baik juga," terangnya.
4. Jangan Takut Main Warna
Denny mengatakan kelebihan lainnya dari kayu adalah memiliki warna yang berbeda-beda tetapi tetap terlihat selaras. Ia melihat saat ini kebanyakan orang lebih menyukai warna kayu yang cerah daripada yang gelap.
"Karena mungkin dia (tren masa kini) mencoba untuk new trend gitu ya karena zaman dulu kita (kayu) jati, berasanya tua banget warnanya. Jadi dia akan (pilih warna) calm down," ungkapnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/zlf)