Pacri Nenas Khas Pontianak, Sajian Lezat Buah Berkuah Gulai

Anindyadevi Aurellia - detikKalimantan
Jumat, 07 Nov 2025 07:01 WIB
Pacri nanas. Foto: detikfood
Balikpapan -

Mungkin untuk sebagian orang, menu makanan yang satu ini tidak biasa. Di tanah Melayu, buah nanas yang punya rasa asam segar dan biasa jadi hidangan penutup, bisa disulap jadi santapan lezat seperti olahan sayur.

Namanya pacri nenas, atau beberapa orang juga mengenalnya dengan fajri nanas. Nanas yang segar dipotong dan dimasak bersama kuah gulai yang gurih. Pacri nenas yang unik kemudian menjadi makanan khas dari Kota Pontianak dan sekitarnya, hingga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda 2018.

Tentang Pacri Nenas

Pacri Nenas Khas Pontianak, Sajian Lezat Buah Berkuah Gulai. Foto: Dok. Hayatun Nufus

Pacri nenas adalah alah satu masakan khas Melayu, yang biasa dijadikan sebagai penawar makanan yang berlemak. Ciri khas rasanya segar, asam, manis, dan gurih.

Konon, hidangan khas masyarakat Melayu Pontianak ini maestro kulinernya bernama Syafrudin Usman. Sejarah munculnya pacri nenas di Pontianak dapat ditelusuri hingga tahun 1771, ketika hidangan ini disajikan saat saprahan dan banyak dijual di kawasan Simpang Tiga, Sungai Kapuas.

Dirangkum dari media sosial Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak dan buku Etnomatematika Nusantara oleh Zaenuri Mastur, pacri nenas termasuk jenis sayur yang biasanya disajikan sebagai menu pelengkap dalam tradisi makan saprahan, yaitu tata cara makan bersama khas masyarakat Melayu Pontianak.

Masyarakat melayu di Pontianak, Kalimantan Barat punya tradisi makan bersama. Disebut saprahan yang selalu menghidangkan berbagai makanan lezat.

Tradisi saprahan dalam budaya Melayu berasal dari kata 'Saprah' yang berarti berhampar. Merupakan budaya makan bersama sembari duduk lesehan secara berkelompok. Masing-masing kelompok berisi 6 orang.

Tradisi saprahan bahkan telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dan selalu dilakukan setiap awal bulan syawal atau lebaran hari pertama. Dalam tradisi tersebut terdapat berbagai hidangan yang disusun rapi di atas kain saprah.

Kembali ke pacri nenas, makanan ini dibuat dari potongan buah nenas yang dimasak bersama beragam bumbu hingga mengeluarkan aroma harum serta cita rasa yang segar, berpadu antara asam, manis, gurih, dan lezat, cocok untuk disantap dengan lauk dan nasi hangat.

Pacri nenas tak hanya populer di Pontianak, tapi juga populer di tanah Melayu lainnya seperti Aceh, Medan, Palembang, dan Riau. Pacri nanas Melayu biasa dimasak dengan santan sehingga tampak seperti gulai.

Sementara pacri nanas khas Aceh memakai campuran karamel yang legit harum dengan sedikit rasa pedas cabe. Di Aceh sendiri pacri biasanya dihidangkan saat acara-acara resmi seperti maulid nabi Muhammad SAW, acara 7 bulanan, acara aqiqah atau resepsi pesta pernikahan.

Pacri nenas telah diakui secara resmi sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya pada tahun 2018, dengan kategori budaya Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.




(aau/bai)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork