Regional

Keji Pegawai BPS Bunuh Rekan gegara Tak Dipinjami Uang Usai Kalah Judol

Raymond Latumahina - detikKalimantan
Selasa, 12 Agu 2025 19:00 WIB
Foto: Pengungkapan kasus pembunuhan pegawai BPS di Halmahera Timur, Maluku Utara (dok. Istimewa)
Halmahera Timur -

Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur, Maluku Utara atas nama Aditya Hanafi (27) ditangkap usai membunuh rekan kerjanya. Korban bernama Karya Listianty Pertiwi alias Tiwi (30) dibunuh karena tak mau meminjamkan uang Rp 30 juta kepada Aditya. Aditya meminta pinjaman uang untuk pernikahan karena dia baru saja kehilangan Rp 130 juta dalam satu malam karena judi online.

Dilansir detikSulsel, jenazah korban ditemukan di rumah dinas BPS di Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba pada Kamis (31/7) sekitar pukul 16.30 WIT. Keberadaan Tiwi awalnya terungkap karena kecurigaan pengurus rumah dinas tersebut yang mencium bau tidak sedap.

Aparat kepolisian yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkata (AKP). Pintu rumah dalam keadaan terkunci dari luar. Polisi pun berkoordinasi dengan pihak BPS untuk mendobrak pintu tersebut.

"Lalu kita dobrak pintu itu. Kemudian kita dapati bahwa kondisi korban yang istilahnya sudah membusuk. Kepalanya sudah jadi terngkorak," ungkap Kapolsek Maba Selatan Ipda Habiem Ramadya kepada detikSulsel, Selasa (12/8/2025).

Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa Tiwi merupakan korban pembunuhan. Pelakunya ialah Aditya Hanafi, rekan kerja korban di BPS Haltim. Pembunuhan terjadi pada Sabtu (19/7) atau 12 hari sebelum jasas korban ditemukan.

"Jadi, dia (pelaku) mengakui bahwasanya dia melakukan aksinya itu, dalam hal ini pembunuhannya, sekitar tanggal 19 Juli sekitar jam 05.22 WIT," kata Habiem.

Masalah Uang yang Jadi Motif Pembunuhan

Habiem mengungkap korban Tiwi tinggal di rumah dinas itu bersama rekannya, Almira, yang merupakan calon istri Aditya pada saat itu. Tiga hari sebelum kejadian, tepatnya pada Rabu (16/7), Aditya diduga menyelinap masuk ke dalam rumah dinas dan bersembunyi di kamar Almira.

Saat itu Almira tidak berada di tempat. Ia tengah pulang ke Ternate mempersiapkan pernikahannya dengan Aditya.

Namun, uang untuk pernikahan itu ternyata digunakan Aditya untuk main judi online. Sialnya, dalam semalam, uang sebesar Rp 130 juta tersebut ludes. Sisa saldo Aditya nol rupiah. Padahal dia punya banyak kebutuhan untuk pernikahannya.

"Pelaku kan karena mau menikah jadi mengajukan kredit. Waktu kredit itu cair, ternyata uangnya dipakai pelaku buat main judi online. Habislah uang itu sekitar Rp 130 juta," katanya.

Aditya pun meminta pinjaman uang ke Tiwi. Jumlahnya sekitar Rp 30 juta. Namun, korban menolak memberi pinjaman. Aditya pun berencana menghabisi Tiwi. Dia memiliki kunci duplikat rumah dinas tersebut sehingga bisa menyelinap masuk.

"Karena dia (korban) nggak mau pinjam-pinjamin, jadi akhirnya dia (pelaku) lakukanlah tindakan kejinya itu. Di dalam situ pun dia udah berada di rumahnya korban dan calon istrinya dari tanggal 16 sampai 17," cerita Habiem.



Simak Video "Video Walhi: Perdagangan Karbon Bukan Jalan Utama Atasi Krisis Iklim"


(des/des)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork