
Aditya Pembunuh Pegawai BPS di Malut Terancam Hukuman Mati
Aditya Hanafi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan pegawai BPS Halmahera Timur, Tiwi. Dia terancam hukuman mati setelah menyerahkan diri.
Aditya Hanafi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan pegawai BPS Halmahera Timur, Tiwi. Dia terancam hukuman mati setelah menyerahkan diri.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, prihatin atas pembunuhan pegawai BPS di Halmahera Timur. Ia menyoroti judi online sebagai motif kejahatan ini.
Aditya membunuh Tiwi usai terjerat judi online (judol). Ia juga memakai identitas Tiwi untuk mengajukan pinjaman online (pinjol).
Seorang pegawai BPS Halmahera Timur membunuh rekannya karena ditolak pinjaman Rp 30 juta. Pelaku menyerahkan diri setelah jasad korban ditemukan.
Pegawai BPS Halmahera Timur ditangkap setelah membunuh rekan kerjanya karena tak dipinjami uang. Jasad korban baru ditemukan 12 hari setelah pembunuhan.
Penyidik bertolak ke Ternate untuk pemeriksaan istri tersangka bernama Almira. Dia berada di Ternate usai menggelar pesta pernikahan dengan tersangka.
Aditya Hanafi ditangkap karena membunuh rekan BPS, Tiwi. Ia berusaha menutupi jejak pembunuhan dengan rekayasa skenario.
Seorang pegawai BPS di Halmahera Timur dibunuh rekan kerjanya setelah menolak meminjamkan uang. Pelaku juga menguras rekening korban.
Pegawai BPS Halmahera Timur, Aditya Hanafi, membunuh rekannya Tiwi sebelum menikah. Pembunuhan dipicu utang dan judi online. Pelaku ditangkap.
Polisi mengungkap perbuatan Aditya Hanafi untuk menutupi pembunuhan rekannya sesama pegawai BPS di Halmahera Timur, Maluku Utara, berinisial KLP alias Tiwi.