Wanita pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, Karya Listianty Pertiwi alias Tiwi (30) tewas dibunuh oleh rekan kerjanya, Aditya Hanafi (27). Pelaku menghabisi nyawa korban lantaran tidak dipinjamkan uang senilai Rp 30 juta.
Pembunuhan ini terungkap setelah jenazah korban ditemukan di tempat tinggalnya, rumah dinas BPS di Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba, Haltim, Kamis (31/7) sekitar pukul 16.30 WIT. Penemuan jenazah korban berawal dari kecurigaan pengurus rumah dinas tersebut.
"Kita mendapat laporan dari pengurus rumah dinas BPS," kata Kapolsek Maba Selatan Ipda Habiem Ramadya kepada detikcom, Selasa (12/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habiem bersama personelnya kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Aparat kepolisian menemukan pintu rumah yang ditempati korban dalam posisi terkunci dari luar.
"Jadi pada saat dilaporkan, saya sebagai Kapolsek dan jajaran Reskrim langsung ke TKP. Kemudian kita temukan pintu rumah dinas korban itu terkunci," ujarnya.
Polisi kemudian berkoordinasi dengan pihak BPS untuk melakukan pembukaan paksa pintu rumah dinas tersebut. Setelah berhasil menerobos masuk, polisi menemukan jasad korban dalam kondisi mengeluarkan bau tidak sedap.
"Lalu, kita dobrak pintu itu. Kemudian kita dapati bahwa kondisi korban yang istilahnya sudah membusuk. Kepalanya sudah jadi tengkorak," ungkapnya.
Jenazah korban pun dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Berdasarkan hasil penyelidikan terungkap wanita itu merupakan korban pembunuhan hingga pelaku ditangkap pada Selasa (5/8).
Habiem menjelaskan, kasus pembunuhan ini berawal saat pelaku hendak meminjam uang senilai Rp 30 juta kepada korban. Tetapi, korban menolak secara halus lantaran tidak mempunyai uang sebanyak itu.
"Pelaku coba minjam uang ke korban. Tapi ternyata korban tidak punya uang," jelasnya.
Lantaran permintaan tersebut tak dipenuhi korban, pelaku kemudian menyelinap masuk ke rumah dinas korban. Pelaku masuk menggunakan kunci duplikat yang telah disiapkan.
"Terus dari penolakan itu, pelaku lalu menyelinap masuk ke rumah dinas korban. Kebetulan di rumah dinas itu korban tinggal sama istrinya pelaku. Korban di kamar belakang, istrinya pelaku di kamar depan," pungkasnya.
(sar/hmw)