Irau Malinau 2025: Baru Hari Keempat, Omzet UMKM Naik 3 Kali Lipat

Oktavian Balang - detikKalimantan
Minggu, 12 Okt 2025 15:02 WIB
Irau Malinau 2025/Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Malinau -

Pesta rakyat Irau Malinau ke-11 dan perayaan HUT ke-26 Kabupaten Malinau yang telah berlangsung selama empat hari tidak hanya membawa kemeriahan, tetapi juga menjadi berkah luar biasa bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ratusan stan yang berjejer di Alun-Alun Kabupaten Malinau diserbu pengunjung. Itu membuat pundi-pundi para pedagang terisi penuh.

Salah satu yang merasakan manisnya keuntungan adalah Riki, pemilik kedai kopi Coffeesomnia. Ia mengaku omzetnya meroket tajam sejak hari pertama acara dibuka pada Selasa (7/10/2025).

"Sangat-sangat melonjak lah, dari yang biasanya di kedai itu bisa naik 2-3 kali lipat dengan adanya acara Irau ini," ungkap Riki saat ditemui di stannya, Minggu (12/10/2025) siang.

Menurutnya, lonjakan pendapatan dirasakan oleh hampir semua pelaku UMKM, khususnya para pemilik kedai kopi yang berjumlah 29 di area tersebut. Baginya, acara yang digelar selama 20 hari ini adalah momentum emas yang sangat membantu perekonomian.

"Kami sempat diskusi dengan sesama pemilik kedai kopi, dan jawabannya sama. Bahwa hasil penjualan naik secara merata tanpa ada timpang," jelasnya.

Dampak ekonomi yang begitu besar dirasakan Riki dan rekan sesama pelaku UMKM. Bahkan diharapkan agar pesta rakyat ini bisa diperpanjang, menurutnya, 20 hari terasa kurang untuk memaksimalkan potensi pendapatan.

"Kalau bagi saya pribadi, maunya diperpanjang lagi. Bahkan kemarin sempat ada obrolan dengan teman-teman, gimana kalau misalnya selesai 20 hari ini, kita izin ke pemerintah untuk paling nggak perpanjang seminggu dua minggu lagi," tuturnya penuh harap.

Ia melihat potensi pasar masih sangat besar, bahkan setelah acara utama selesai. Kemeriahan Irau ke-11 ternyata tidak hanya menarik minat warga Malinau. Riki mengaku melihat banyak wajah-wajah baru yang datang dari luar daerah.

"Banyak juga yang dari Bulungan, dari KTT (Kabupaten Tana Tidung), dari Mansalong. Bahkan ada juga yang dari Tarakan," katanya.

Serbuan pengunjung ini tak pelak membuat para pemilik kedai kopi kewalahan, terutama saat jam sibuk atau prime time antara pukul 19.00 hingga 21.00 malam, apalagi jika ada artis ibu kota yang tampil.

Saking ramainya, stok bahan baku utama pun harus dihitung ulang. Riki yang awalnya menyiapkan 15 kg biji kopi untuk 20 hari, terkejut karena hampir 6 kg sudah ludes hanya dalam tiga hari pertama.

"Kemungkinan besar akan nambah lagi untuk stok kopinya," ujarnya sambil tertawa.

Di kedainya, menu andalan Kopi Susu Gula Aren menjadi yang paling laris diburu pembeli. Riki menjelaskan bahwa pemerintah tidak memungut biaya sewa stan. Prosesnya pun berjalan adil melalui pendaftaran, seleksi berkas, dan diakhiri dengan undian nomor stan untuk menghindari kecemburuan.

"Untuk kafe kita tidak dibebankan biaya. Dari pemerintah hanya menyediakan luasan, ukurannya berapa kali berapa, habis itu kita yang berkreasi untuk membangun," terangnya.

Selain itu, pemerintah secara rutin memberikan dukungan berupa pelatihan dan sertifikasi barista melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindagkop. Menurut Riki, komunikasi antara pelaku UMKM dan pemerintah terjalin sangat baik, di mana informasi acara sudah disosialisasikan sebulan sebelumnya.

"Komunikasinya terjalin bagus kok. Jadi tidak mendadak," tutupnya.



Simak Video "Video: Pangdam Mulawarman Bicara Penyebab Anggota TNI Serang Mapolres Tarakan"

(sun/aau)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork