Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin memberikan tanggapan soal pekerja migran Warga Negara Indonesia (WNI) yang turut menjadi korban kebakaran apartemen di Hong Kong. Hal tersebut diungkapkan saat kunjungannya ke Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Kamis sore, (27/11).
Seperti diketahui, terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan sejumlah blok apartemen di kompleks permukiman di Hong Kong, Rabu (26/11). Nahas empat warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban, dua di antaranya meninggal dunia.
Mukhtarudin menerangkan pihaknya kini masih menelusuri dan memastikan fakta tragedi tersebut. Ia menegaskan pihaknya akan hadir melindungi para WNI yang bekerja di luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada prinsipnya siapapun pekerja migran Indonesia yang bermasalah di luar negeri atau ada kecelakaan kerja atau dia dianiaya atau apa pun, negara akan hadir," ujarnya.
Mukhtarudin juga menegaskan Kementerian P2MI bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) akan melakukan pendampingan sampai tuntas.
"Kami tetap di depan bersama KBRI, semuanya pasti kita akan lindungi mereka. Kita akan melakukan pendampingan sampai tuntas," kata dia.
"Mau pulang sehat, mau pulang jenazah, pasti kita urus sampai pulang. Bahkan dapat santunan juga bagi yang meninggal ya," lanjutnya.
Diketahui, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemlu) Vahd Nabyl terus berupaya berkoordinasi intensif dengan pihak Hong Kong Police Force (HKPF). Informasi terbaru, dua orang WNI dinyatakan meninggal dunia, sementara dua orang lainnya alami luka-luka. Seluruh korban merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) di sektor domestik.
"KJRI Hong Kong telah berkoordinasi intensif dengan Hong Kong Police Force (HKPF) untuk memonitor kondisi lapangan. Hingga saat ini, 2 orang WNI dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang lainnya mengalami luka-luka," kata juru bicara Kemlu, Vahd Nabyl, dilansir detikNews, Kamis (27/11/2025).
(aau/aau)
