Uyau Moris, maestro sape (alat musik tradisional Dayak), akan berkolaborasi dengan Slank dalam puncak kemeriahan Festival Budaya Irau ke-11 sekaligus perayaan HUT ke-26 Kabupaten Malinau pada Selasa (7/10) malam nanti.
Uyau Moris mengungkapkan ia tidak tampil sendirian. Ia akan memimpin sebuah pertunjukan kolosal yang melibatkan 1.000 penari dari 11 rumpun etnis asli Malinau serta 18 paguyuban.
"Di pembukaan Irau ini kami akan menyajikan karya kolosal seribu penari dan musisi. Komposisi musik yang disajikan merupakan karya khusus dari saya untuk acara ini," ungkap Uyau Moris di sela-sela persiapannya, Selasa (7/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uyau mengatakan dalam kolaborasinya bersama Slank, mereka sepakat membawakan dua lagu yakni Indonesia Pusaka dan Lembah Baliem. Ia mengaku mendapat kehormatan dari Slank atas dipercayakan mengaransemen salah satu lagu ikonik Slank dengan sentuhan musik etnik khas Malinau.
"Kami akan membawa dua lagu seperti Indonesia Pusaka dan Lembah Baliem. Bagi saya sendiri, ini merupakan sebuah kehormatan karena dipercayakan meng Arrangement salah satu karya mereka dengan versi musik etnik Malinau (Kalimantan)," tambah Uyau, melalui pesan singkat.
Sementara itu, Bupati Malinau Wempi W. Mawa menegaskan bahwa penampilan Slank pada malam pembukaan akan menjadi momen yang sangat spesial. Menurutnya, kolaborasi ini adalah simbol persatuan dalam keragaman yang dimiliki Malinau.
"Jadi nanti Slank juga akan berkolaborasi dengan tarian massal yang dipadu dengan seribu penari. Ini akan menunjukkan persatuan dan keragaman budaya yang kita miliki," jelas Wempi.
Pesta rakyat yang dimulai malam ini akan berlangsung selama 20 hari penuh hingga 26 Oktober 2025. Selain Slank, sederet artis papan atas lainnya juga dijadwalkan akan turut memeriahkan panggung bernuansa tradisional Dayak ini, memastikan perayaan HUT Malinau tahun ini berlangsung meriah dan tak terlupakan.
(des/des)