Pemandangan unik tampak di tengah kemeriahan Irau Malinau ke-11 dan HUT ke-26 Kabupaten Malinau. Bukan hanya siaga memadamkan api, personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Malinau sibuk mengguyur ribuan penonton yang memadati Lapangan Padan Liu Burung. Aksi ini sontak menjadi oase di tengah lautan manusia yang berdesakan.
Saat suhu panas dan ingar bingar panggung yang diisi artis papan atas seperti Slank hingga Iwan Fals, semprotan air dari mobil Damkar menjadi momen yang ditunggu-tunggu penonton.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Malinau, Rury Ahmad Sururie, menjelaskan permintaan untuk mendinginkan penonton merupakan permintaan khusus dari panitia penyelenggara. Terutama saat musik dengan tempo cepat atau genre rock menghentak panggung, potensi penonton mengalami dehidrasi sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara proaktif kami akan menyemprotkan air ke arah penonton di setiap pelaksanaan pergelaran musik agar dapat mengurangi resiko pingsan akibat kelelahan," ujar Rury saat ditemui detikKalimantan di bawah panggung. Sabtu (11/10) malam.
Meskipun fokus pada pengamanan konser, Rury menegaskan tugas utama sebagai pemadam kebakaran tidak pernah dikesampingkan. Untuk setiap penampilan artis ibu kota selama festival yang berlangsung dari 7 hingga 26 Oktober ini, sebanyak 25 personel diturunkan dengan kekuatan penuh.
"Kami menurunkan kurang lebih 25 orang saat ada artis. Dengan dua unit armada, satu mobil tembak membawa mesin portabel, dan tim suplai untuk pengisian air," rinci Rury.
Struktur komando pun telah disiapkan. Jika terjadi insiden kebakaran di lokasi lain saat konser berlangsung, tim yang siaga di luar area acara akan langsung bergerak cepat ke tempat kejadian.
"Di luar konser, ada personil dan armada yang bersiaga jika terjadi kebakaran," jelasnya.
![]() |
Peran Damkar Malinau dalam perhelatan akbar ini ternyata tak berhenti di situ. Mereka juga menjadi penyuplai utama air bersih untuk fasilitas umum seperti toilet di area pameran.
"Kami juga membantu suplai air bersih untuk kebutuhan WC selama pameran berlangsung," ungkapnya.
Lebih dari itu, di tengah kesibukan mengamankan konser, sebuah tim khusus tetap disiagakan 24 jam untuk merespons laporan masyarakat, mulai dari evakuasi hewan liar seperti ular hingga penanganan sarang tawon.
"Apabila kami mendapatkan laporan dari masyarakat, baik penyelamatan ular atau tawon, kami sudah mempunyai tim sendiri yang akan bergerak sesuai dengan komando," pungkas Rury.
(sun/aau)