Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta masa panen raya, masyarakat di Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, justru menjerit akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Program BBM Satu Harga yang didambakan warga di wilayah perbatasan ini dinilai tidak berjalan maksimal.
Camat Krayan Selatan Oktavianus Ramli mengaku kecewa terhadap distribusi BBM di wilayahnya. Pasokan BBM disebut sangat minim dan jadwal kedatangannya tidak menentu.
"BBM satu harga dalam sebulan hanya dua kali masuk ke Krayan Selatan. Itu yang buat BBM di sini langka," ungkap Oktavianus kepada detikKalimantan, Jumat (13/12/2025).
Oktavianus membeberkan, volume BBM yang masuk ke wilayahnya sangat tidak memadai. Sekali pengiriman, jumlahnya bervariasi antara 500 liter, 700 liter, hingga paling banyak 1 ton. Padahal, BBM tersebut diperebutkan oleh warga dari dua kecamatan.
"Krayan Selatan itu ada 13 desa, Krayan Tengah 11 desa. Kalau pasokan cuma segitu, untuk ibu kota kecamatan di Long Layu saja sudah habis. Desa-desa di bawah seperti Pa'Upan itu sering tidak kebagian," jelasnya.
"Mirisnya, warga dari desa yang jauh seringkali hanya dibatasi 1 liter bensin saja. Kalau mereka pakai motor untuk pulang pergi ambil yang satu liter itu, ya habis di jalan. Nggak ada sisanya. Rugi biaya," tambahnya.
Baca juga: Harga BBM Kalimantan Berlaku 1 Desember 2025 |
Simak Video "Video Tepis BBM Langka, Bahlil Sarankan Swasta B2B dengan Stok Nasional"
(des/des)