Bahan bakar minyak (BBM) di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali langka dalam dua hari terakhir. Padahal, kelangkaan BBM juga sempat terjadi sekitar dua bulan lalu.
Kelangkaan BBM menyebabkan warga harus mengantre lama di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) wilayah Ruteng, ibu kota Manggarai. Antrean bahkan mencapai dua kilometer (km).
"Ia terjadi kelangkaan BBM, antrean panjang sekali," ungkap Marsel, salah satu pengendara sepeda motor di Ruteng, Rabu (26/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pengendara, ujar Marsel, terpaksa membeli BBM yang dijual dengan harga mahal di pinggir jalan. "Ada yang Rp 40.000 per botol," ujar Marsel.
Pertamina Patra Niaga membenarkan terjadinya kelangkaan BBM di Manggarai dan sekitarnya. Kelangkaan itu membuat masyarakat Manggarai kesulitan mendapatkan BBM. Sementara BBM di pengecer dijual dengan harga selangit.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan kelangkaan BBM disebabkan oleh keterlambatan pengiriman ke SPBU imbas sistem buka tutup perbaikan jalan di jalur utama distribusi BBM Reo-Ruteng di kawasan Waruk dan Karot. BBM untuk SPBU di Ruteng selama ini dipasok dari Terminal BBM Reo.
"Sebagai upaya percepatan distribusi, saat ini dilaksanakan alih suplai dari Terminal BBM Maumere untuk membantu distribusi dari supply point Terminal BBM Reo. Dengan adanya mitigasi ini, diharapkan dapat lebih mempercepat proses distribusi dan keadaan makin membaik menuju distribusi normal," terang Ahad dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11/2025).
Ahad memastikan penyaluran BBM di Manggarai dan sekitarnya terpenuhi. Prioritas pengisian juga diperketat ke konsumen kendaraan. Pertamina juga meminimalisasi pengisian ke konsumen non kendaraan untuk memitigasi pengepul yang mengambil kesempatan menjual kembali BBM dengan harga tinggi.
(iws/iws)











































