Jelang Nataru, Listrik Krayan Selatan Nunukan Masih Sering Padam

Jelang Nataru, Listrik Krayan Selatan Nunukan Masih Sering Padam

Oktavian Balang - detikKalimantan
Rabu, 10 Des 2025 20:52 WIB
ilustrasi mati lampu
Ilustrasi. Foto: iStock
Nunukan -

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, di Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), masih mengalami listrik padam.

Listrik di wilayah Long Layu dilaporkan sering padam, terutama pada jam beban puncak malam hari. Kondisi ini tidak hanya mengganggu persiapan ibadah Natal, tetapi juga menghambat pelayanan kesehatan gawat darurat.

Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Long Layu, Gunawan, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, meskipun listrik hanya beroperasi 12 jam (pukul 18.00-06.00 Wita), pemadaman bisa terjadi berulang kali dalam satu malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat sering mengeluhkan listrik yang bisa padam sampai empat kali dalam semalam. Jika ada pasien sesak, kami butuh oksigen dan alat lain yang bergantung pada listrik. Ketika lampu mati, pelayanan jadi terhambat," ujar Gunawan kepada detikKalimantan. Rabu (10/12/2025) malam.

Tak hanya soal medis, padamnya listrik juga memutus akses komunikasi.

"Setiap listrik padam, jaringan Telkomsel ikut mati. Ini menyulitkan warga, apalagi dalam kondisi darurat," tambahnya.

Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli, membenarkan kondisi krisis listrik di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa pemadaman kerap terjadi pada jam-jam sibuk.

"Memang benar, di Long Layu itu sering mati lampu. Biasanya dari jam 6 sore sampai jam 8 atau 9 malam itu sering drop karena beban puncak. Lewat jam 9 baru mulai stabil," jelas Oktavianus saat dihubungi, Rabu malam.

Oktavianus menjelaskan, mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang ada saat ini sudah tidak mampu menampung beban pemakaian masyarakat yang terus meningkat sejak pertengahan tahun lalu.

"Mesin yang sekarang kapasitasnya 80 kWh, itu sudah tidak mampu mengangkat beban masyarakat. Apalagi sekarang sudah masuk masa Natal, banyak kegiatan perayaan kategorial di malam hari, jadi sangat terganggu," tuturnya.

Kabar baiknya, Pemerintah dan PLN sebenarnya telah merespons masalah ini. Oktavianus mengungkapkan bahwa mesin pengganti dengan kapasitas lebih besar, yakni 100 kWh, sudah diterbangkan menggunakan pesawat Nomad milik TNI AU dan telah tiba di Long Bawan (Ibu Kota Kecamatan Krayan Induk).

"Mesinnya sudah ada di Long Bawan. Masalahnya sekarang cuaca. Mesin ini berat, sekitar 1 ton. Mau digeser ke Long Layu jalannya sulit kalau hujan, risikonya terlalu besar," ungkap Oktavianus.

Pihaknya kini hanya bisa menunggu cuaca membaik untuk memindahkan mesin tersebut.Ia berharap cuaca cerah dalam beberapa hari ke depan agar mesin bisa segera dipasang dan menjadi 'kado Natal' bagi warga Krayan Selatan.

"Kita menunggu cuaca kering sekitar 3 hari, baru bisa digeser. Harapan kita supaya Natal nanti berjalan baik. Kalau ada lampu kan ibadah dan acara lancar. Mudah-mudahan ini segera teratasi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Listrik Se-Pulau Dewata Padam Sore Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads