Jerit Warga Krayan Selatan gegara BBM Langka, Sebulan Cuma Masuk 2 Kali

Jerit Warga Krayan Selatan gegara BBM Langka, Sebulan Cuma Masuk 2 Kali

Oktavian Balang - detikKalimantan
Senin, 15 Des 2025 13:00 WIB
Kendaraan pengangkut BBM ke Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan.
Kendaraan pengangkut BBM ke Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan. Foto: Dok. Istimewa
Nunukan -

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta masa panen raya, masyarakat di Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, justru menjerit akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Program BBM Satu Harga yang didambakan warga di wilayah perbatasan ini dinilai tidak berjalan maksimal.

Camat Krayan Selatan Oktavianus Ramli mengaku kecewa terhadap distribusi BBM di wilayahnya. Pasokan BBM disebut sangat minim dan jadwal kedatangannya tidak menentu.

"BBM satu harga dalam sebulan hanya dua kali masuk ke Krayan Selatan. Itu yang buat BBM di sini langka," ungkap Oktavianus kepada detikKalimantan, Jumat (13/12/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oktavianus membeberkan, volume BBM yang masuk ke wilayahnya sangat tidak memadai. Sekali pengiriman, jumlahnya bervariasi antara 500 liter, 700 liter, hingga paling banyak 1 ton. Padahal, BBM tersebut diperebutkan oleh warga dari dua kecamatan.

"Krayan Selatan itu ada 13 desa, Krayan Tengah 11 desa. Kalau pasokan cuma segitu, untuk ibu kota kecamatan di Long Layu saja sudah habis. Desa-desa di bawah seperti Pa'Upan itu sering tidak kebagian," jelasnya.

"Mirisnya, warga dari desa yang jauh seringkali hanya dibatasi 1 liter bensin saja. Kalau mereka pakai motor untuk pulang pergi ambil yang satu liter itu, ya habis di jalan. Nggak ada sisanya. Rugi biaya," tambahnya.

Kebutuhan BBM saat ini sangat mendesak karena bersamaan dengan musim panen raya dan persiapan Natal. Warga membutuhkan bahan bakar untuk mobilitas ke sawah, mengangkut hasil panen, operasional mesin penggiling padi, hingga belanja kebutuhan hari raya ke Long Bawan.

"Karena ketersediaannya terbatas, terpaksa kami membeli bensin eceran asal Malaysia dengan harga selangit. Harganya Rp 20.000 sampai Rp 30.000 per liter. Itu memberatkan," kata Oktavianus.

Pihak kecamatan mengaku kesulitan memantau distribusi karena kurangnya transparansi dari penyalur BBM. Oktavianus menyebut, seringkali stok BBM datang malam atau siang hari tanpa koordinasi jelas, sehingga memicu rebutan antarwarga.

"Kita tanya ke penyalur berapa stok real yang masuk, apakah 500 atau 700 liter, tidak ada jawaban jelas. Mayoritas hanya bensin jenis Pertalite, sementara Solar nyaris tidak pernah terlihat," keluhnya.

Terpisah, penyalur BBM Satu Harga untuk wilayah Krayan Tengah dan Selatan, Rustam, angkat bicara. Ia menegaskan kendala utama di lapangan murni akibat cuaca ekstrem dan kerusakan jalan, bukan permainan stok.

"Kalau keterlambatan, kami tidak sengaja. Kalau cuaca buruk dan jalan rusak, perjalanan bisa 2 sampai 3 hari. Kalau dipaksa, risikonya mobil terbalik," ujar Rustam saat dikonfirmasi, Senin (15/12/2025).

Menurut Rustam, dalam kondisi normal, perjalanan dari Long Bawan ke Krayan Selatan hanya memakan waktu 3-4 jam. Namun, jalur distribusi saat ini kerap berubah menjadi bubur tanah saat hujan, sehingga sopir pengangkut BBM berkapasitas 1 ton tidak berani mengambil risiko.

"Kalau cuaca buruk, sopir kami tidak berani ambil resiko mengingat akses jalan Krayan banyak rusak. Ini sekaligus menjawab isu kalau BBM itu diendapkan atau ditimbun dulu di Long Bawan, itu tidak benar. Tidak ada itu," tegasnya.

Rustam juga meluruskan informasi simpang siur mengenai kuota BBM. Ia membantah tudingan Camat bahwa jatah 1 ton BBM dibagi dua untuk Kecamatan Krayan Selatan dan Krayan Tengah, sehingga jatah warga berkurang drastis.

"Itu salah tanggap Pak Camat. Tidak ada yang dibagi dua. Krayan Selatan punya alokasi sendiri, Krayan Tengah sendiri. Stok yang dikirim tetap konsisten 1 ton per pengiriman, tidak ada istilah cuma dikirim 500 liter," jelas Rustam.

Halaman 3 dari 3


Simak Video "Video Tepis BBM Langka, Bahlil Sarankan Swasta B2B dengan Stok Nasional"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads