Kala Warga Berburu BBM Lintas Wilayah Saat Pasokan Langka di Bali

Round Up

Kala Warga Berburu BBM Lintas Wilayah Saat Pasokan Langka di Bali

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 19 Nov 2025 07:00 WIB
Antrean panjang kendaraan di SPBU kawasan Renon, Denpasar, Selasa (18/11/2025).
Antrean panjang kendaraan di SPBU kawasan Renon, Denpasar, Selasa (18/11/2025). Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali
Denpasar -

Warga Bali kini tengah menghadapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Akibatnya, antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU.

Kelangkaan BBM itu disebabkan adanya gangguan pasokan akibat cuaca buruk di laut. Berikut rangkumannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua SPBU di Renon Kehabisan Stok Pertamax-Pertamax Turbo

Dua SPBU di area Renon, Denpasar mengalami antrean yang cukup panjang. SPBU di Jalan Cok Agung Tresna mengalami kepadatan pengendara yang ingin mengisi bahan bakar. Kendaraan didominasi sepeda motor dan mobil. Bahkan, pada Senin (17/11/2025) di SPBU terpampang pengumuman stok Pertamax dan Pertamax Turbo kosong.

ADVERTISEMENT

Kemudian, di SPBU Jalan Hayam Wuruk juga terjadi antrean panjang. Antrean mobil sempat mengular hingga ke jalan raya. Tampak petugas keamanan SPBU mengatur antrean agar tidak mengganggu pengendara yang melintas.

Antrean Panjang di SPBU Kuta Selatan

Antrean kendaraan tampak mengular di sejumlah SPBU di Kuta Selatan, Badung, Bali. Warga kesulitan mendapatkan BBM karena stok di beberapa SPBU menipis selama beberapa hari terakhir.

Pantauan detikBali, antrean kendaraan bahkan sampai ke badan jalan di SPBU Jalan Bypass Ngurah Rai, Benoa, Kuta Selatan, pada Selasa (18/11/2025). Warga dari luar Kuta Selatan bahkan ikut berbondong-bondong menyerbu pom bensin lataran BBM langka di mana-mana.

Misalkan Wayan Subagya. Warga asal Dalung, Kuta Utara, itu terpaksa berburu BBM hingga ke Kuta Selatan setelah dua SPBU yang ia datangi kehabisan stok.

"Dari Jalan Sunset Road nyari bensin susah. Saya sudah mengunjungi tiga pom bensin," ujar Subagia sembari mengantri di atas motornya, Selasa.

Subagya lantas menunjukkan jarum indikator bahan bakar motornya yang tinggal dua strip. Pria berusia 53 tahun itu mengaku bingung lantaran sulit menemukan Pertalite.

Ia berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengatasi persoalan distribusi BBM tersebut. "Di mana-mana Pertalite kosong. Saya nggak tahu kenapa bisa kosong," pungkasnya.

Berburu BBM Lintas Wilayah

Situasi serupa terjadi di SPBU Jalan Uluwatu, Jimbaran. Karin, warga Denpasar, mengaku sudah mendatangi sejumlah SPBU, tetapi selalu kehabisan BBM.

"Dari Denpasar (SPBU) kebanyakan tutup. Hanya satu atau dua pom yang buka, tapi antrenya panjang. Sedangkan saya keburu kerja," ujar Karin.

Biasanya menggunakan Pertamax, Karin mengaku tidak keberatan memakai jenis apa pun demi mengisi tangki kendaraannya.

Walhasi, Karin yang biasanya membeli Pertamax, kali ini ia tak ambil pusing. Ia hanya butuh bahan bakar agar tangki kendaraannya terisi penuh.

"Biasanya Pertamax. Tapi kalau kondisi begini, apa aja dah yang penting motor bisa jalan," pungkas Kasin yang mengantre sekitar 30 menit.

Mitigasi dari Pertamina

Pertamina menjelaskan bahwa kelangkaan BBM terjadi karena distribusi melalui kapal tanker terhambat cuaca buruk di laut.

"Cuaca buruk di laut, kapal tanker harus menyesuaikan rute lebih jauh," kata Ahad Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, dikonfirmasi detikBali, Selasa (18/11/2025).

Penyesuaian rute tanker itu membuat pengiriman membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk sampai ke sejumlah titik tujuan, termasuk Bali.

Ahad menegaskan Pertamina telah melakukan langkah mitigasi menangani hal tersebut agar kebutuhan BBM di tengah Hari Raya Galungan kembali lancar.

Menurut Ahad, saat ini stok BBM sudah normal. "Di sisi lain saat ini Pertamina Patra Niaga mendorong upaya percepatan dan kepastian suplai kapal khususnya untuk jenis BBM yang dilaporkan mengalami kendala stok," jelasnya.

Ahad menambahkan, dalam pekan ini akan ada kapal pengangkut BBM yang sandar dengan total muatan masing-masing 5.500 kiloliter (kl) Pertamax dan 3.000 kl Pertalite.

"Selain itu, di sisi teknis lapangan, prioritas pengiriman dilaksanakan untuk lokasi terlapor mengalami kendala stok. Peningkatan pengiriman juga dilaksanakan sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan terminal BBM beroperasi 24 jam untuk menjamin pasokan di Pulau Bali dan sekitarnya aman," tandasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Cekcok gegara Antrean SPBU, Sopir Angkot Tewas Ditembak Pemobil"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads