Manajemen PSIM Jogja melirik Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul sebagai calon homebase alternatif untuk Super League 2025/2026. Namun, stadion terbesar di Bantul itu masih butuh banyak perbaikan.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PSIM Jogja, Yuliana Tasno. Dia mengatakan dari hasil asesmen terhadap SSA cukup baik, namun perlu perbaikan.
"SSA itu nilainya bagus, nilai dari asesmen bagus, cukup baik, cuma banyak yang (harus diperbaiki), kayak contoh pintu itu kan udah lama nggak dipakai, udah karat ya, itu musti dilihat, yang pasti banyak besi-besi harus kita ganti dari manajemen," papar Liana dalam jumpa pers di Wisma PSIM, Baciro, Kota Jogja, Rabu (30/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil yang saya baca itu nggak ada (kerusakan) mayor yang dari struktur bangunan itu nggak ada, misalnya retak itu nggak ada. Ini cuma hal-hal yang cuma barikade gitu-gitu," imbuh Liana.
Meski begitu, pihaknya berharap ada bantuan pemerintah untuk biaya perbaikan SSA agar layak menjadi homebase PSIM.
"Karena kita sudah nggak bisa nunggu waktu nih, kita mau minta pemerintah bantu gitu, tapi udahlah, kita musti maksimal betul untuk PSIM, nggak masalah. Tapi saya berharapnya dibantu lah, maksudnya dari pemerintah bantuan gitu," ungkapnya.
Terpisah, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel), Wendy Umar menyebut asesmen terhadap SSA dilakukan pada 23 Juli 2025 lalu. Dia mengatakan Stadion Sultan Agung dipilih menjadi homebase alternatif sembari menunggu proses perizinan Stadion Maguwoharjo.
"Mudah-mudahan nantinya kita berdoa bersama, Pemerintah Kabupaten Sleman memberikan izin kepada PSIM supaya kita juga bisa untuk ber-homebase di Maguwoharjo," ujar Wendy.
Selain SAA perlu direnovasi, hasil asesmen menunjukkan laga Laskar Mataram di SSA tidak bisa dihadiri penonton dengan kapasitas penuh. Dia mengatakan boleh atau tidaknya penonton hadir di stadion bergantung pada rekomendasi keamanan dan kepolisian.
"Hasil asesmen Stadion Sultan Agung bisa digunakan dengan penonton, namun tidak dengan kapasitas maksimal. Kapasitas SSA ini 35 ribu, tapi nantinya kita lihat dari proporsi sitting capacity-nya, bahwa satu sit itu 50 cm. Jadi nanti kita lakukan pengukuran ulang kapasitasnya," paparnya.
"Meskipun bisa dengan penonton, tapi nanti penentunya (boleh tidaknya dihadiri penonton) adalah penilaian risiko yang dilakukan pihak kepolisian. Nantinya akan dihasilkan berapa jumlah yang rekomendasikan," pungkas Wendy.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM