PSS Sleman masih dibayangi zona degradasi usai menelan dua kekalahan beruntun di Liga 1 2024/2025. Super Elja berencana melakukan kelas psikolog untuk meningkatkan mental pemain.
Hal ini dikatakan oleh Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu. Sebab, hasil minor dalam dua laga terakhir cukup membuat posisi sulit posisi PSS di peringkat ke-14 dengan 19 poin. Mereka pun hanya berjarak dua poin dari zona degradasi.
"Kelas psikolog kayak di putaran pertama mungkin saja dilakukan lagi," ujar Leo kepada wartawan di Lapangan Pakembinangun, Sleman, Kamis (6/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hal ini kemungkinan belum direalisasikan dalam waktu dekat mengingat kompetisi masih berjalan.
"Salah satu caranya itu, tapi kan kita juga nunggu waktu jeda yang pas," tambah dia.
Selain mendatangkan psikolog, Leo juga membuka kemungkinan menggelar outbond. Harapannya agar tim bisa lebih bounding dan bisa maksimal mencapai target di putaran kedua.
"Bisa aja psikolog atau kita lakukan outbond buat bangun kebersamaan tim," pungkas eks bek PSS pada musim lalu itu.
Sebagai informasi, PSS mencatatkan tiga laga terakhir tanpa kemenangan. Super Elja ditahan imbang Persik 0-0, kalah kena comeback Semen Padang 2-4, serta dipermalukan Borneo FC 0-1.
PSS pun mencoba peruntungan di laga selanjutnya kontra Bali United pada Minggu (9/2). Fachruddin cs mau tidak mau harus ambil poin di laga tersebut jika tak ingin merosot ke zona merah.
Tentu bukan hal mudah, mengingat di atas kertas Bali United lebih unggul dengan berada di peringkat 5 klasemen dengan 34 poin.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan