PSS Sleman berhasil keluar dari zona degradasi usai mengalahkan Persis Solo di pekan ke-10 Liga 1 2024/2025. Meski begitu, pelatih PSS, Mazola Junior masih belum puas.
Saat ini, tim berjuluk Super Elang Jawa itu menghuni posisi 14 klasemen sementara Liga 1 dengan raihan delapan poin. Hasil ini sekaligus menjadi penanda langkah positif PSS yang keluar dari zona merah untuk pertama kalinya sejak awal musim.
Mazola Junior sebelumnya mengatakan masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi di jeda kompetisi ini. Salah satunya adalah meningkatkan fisik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemenangan kemarin tentu membuat kami sangat lega karena bisa lepas dari zona degradasi," ujar manajer PSS, Leonard Tupamahu dalam keterangan yang diterima detikJogja, Rabu (6/11/2024).
"Tapi masih banyak hal yang harus kami perbaiki seperti peningkatan fisik. Dari coach Mazola juga tidak ingin cepat puas karena PSS masih di papan bawah," terangnya.
Leo menambahkan, hasil positif yang dipetik pada pekan lalu harapannya bisa membuat pemain lebih termotivasi untuk menatap laga-laga selanjutnya.
"Jadi dengan hasil kemarin, kami berharap motivasi untuk meraih kemenangan selanjutnya terus ada di dalam diri pemain," harap dia.
"Kami juga berterima kasih kepada PSS Fans yang selalu mendukung dan segera bertemu di laga kandang selanjutnya," tambah Leo.
Diketahui, di awal musim, PSS sempat terpuruk usai dijatuhi sanksi pengurangan tiga poin oleh Komdis PSSI. Apalagi, PSS juga mencatatkan tiga kekalahan beruntun yang membuat mereka terdampar di posisi juru kunci dalam waktu yang lama.
Super Elja pun mulai bangkit mengumpulkan pundi-pundi poin di pekan ke-4 dan ke-5 dengan menahan imbang Borneo FC dan Bali United. Setelahnya, PSS meraih kemenangan perdana atas Arema FC.
Dalam lima laga terakhir, PSS cukup berada di jalur yang positif dengan meraih tiga kemenangan serta dua kekalahan.
(rih/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu