Markas PSIM Jogja, yakni Stadion Mandala Krida punya jalur khusus bagi perempuan untuk meminimalisir terjadinya pelecehan seksual di stadion.
Sepakbola biasanya identik dengan laki-laki. Namun, tak sedikit juga bagi kaum perempuan yang ikut ambil bagian merasakan euforia menonton pertandingan di dalam stadion.
Salah satu klub yang memiliki banyak penggemar perempuan adalah PSIM Jogja. Di setiap pertandingan, suporter perempuan tak mau ketinggalan dengan memadati tribun penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini yang melatarbelakangi adanya jalur khusus bagi perempuan dan anak. Terdapat dua jalur khusus di pintu masuk Stadion Mandala Krida.
"Kami menyediakan pintu masuk khusus perempuan dan anak-anak. Bodycheck bagi perempuan juga dilakukan oleh petugas kami yang perempuan," ujar Ketua Panpel PSIM, Wendy Umar saat ditemui detikJogja, Rabu (22/11).
"Kami bertujuan memberikan kenyamanan kepada penonton. Selain itu, panpel juga bisa nyaman melakukan SOP bodycheck tersebut," sambungnya.
Selain itu, saat memasuki area dalam stadion, perempuan dan anak-anak juga memiliki jalur khusus. Tepatnya terdapat di tribun selatan, utara dan timur masing-masing terdapat satu pintu bagi perempuan dan anak-anak.
"Setiap tribun ada setiap gate untuk masuk. Di utara itu ada satu, timur ada satu, selatan juga ada satu untuk perempuan dan anak-anak. Di setiap gate juga ekstra lagi ngeceknya," pungkas Wendy.
Pengecekan Bekerja Sama dengan Kepolisian
Wendy turut menambahkan, pintu khusus perempuan dan anak-anak sudah sejak lama ada. Namun, pada 2022 pengecekan lebih diperketat dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Itu sudah lama kami jalankan, tapi pada tahun kemarin lebih diperketat. Panpel bekerja sama dengan kepolisian. Bodycheck untuk perempuan juga dilakukan oleh polwan," ujar Wendy.
Sementara itu, aturan bodycheck dan pintu khusus perempuan terbukti ampuh di Stadion Mandala Krida. Terbukti, tidak pernah ada laporan pelecehan seksual di stadion tersebut.
"Belum ada, hingga saat ini di sini belum pernah ada laporan soal pelecehan seksual," pungkasnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan