Aksi Solidaritas Suporter PSIM Bentangkan Bendera Palestina di Mandala Krida

Jogja -

Suporter PSIM Jogja yakni Brajamusti membentangkan bendera Palestina di Stadion Manda Krida saat laga antara PSIM menjamu Perserang, Minggu (19/11/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas atas perang yang kini masih berlangsung di Palestina.

Dalam pantauan detikJogja, bendera Palestina itu terpasang di tribune tepatnya di pagar pembatas. Diungkapkan Sekjen Brajamusti Niko, aksi memasang bendera di pagar tribune Stadion Mandala Krida menjadi aksi solidaritas suporter PSIM kepada Palestina.

"Kalau ide (memasang bendera) bukan hanya dari Brajamusti saja tapi dari rekan-rekan semua juga turut andil. Pada pertandingan sebelumnya kami sudah melakukan hal itu sebagai bentuk solidaritas," tutur Niko saat ditemui detikJogja usai laga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma pada pertandingan kemarin kami tidak diizinkan oleh panitia. Harapan kami ini menjadi sedikit support untuk rekan-rekan Brajamusti untuk saudara-saudara di Palestina supaya perang ini bisa segera selesai," sambungnya.

Sejalan dengan Niko, ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSIM Wendy Umar juga membenarkan pihak panitia sudah mengizinkan atribut Palestina berupa bendera dipasang. Hanya saja untuk atribut berupa tulisan masih dilarang.

"Alhamdulillah hal tersebut menjadi bagian hasil pembahasan rakor dengan pihak kepolisian, Panpel dan dua wadah suporter untuk bendera Palestina di stadion jumlahnya sangat terbatas dan hal tersebut merupakan solidaritas dari suporter kami," ujar Wendy kepada detikJogja usai laga.

"Untuk atribut dalam bentuk tulisan itu yang kami larang. Beberapa tulisan kami himbau untuk diturunkan baik di sisi timur, barat dan utara dan Alhamdulillah rekan-rekan suporter sendiri yang membantu menjalankan hasil rakor tersebut," pungkasnya.

Sementara dalam laga antara PSIM Jogja vs Perserang Serang berakhir dengan kemenangan tuan rumah dengan skor 1-0. Gol semata wayang berhasil dicetak oleh sundulan Krisna Budianto pada menit ke-47 memanfaatkan umpan dari Ghulam Fatkur.