.webp)
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja, Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo, teratas di survei Ikatan Pemuda Penggerak Desa Indonesia (IPDA). Elektabilitas pasangan nomor 3 ini menyalip jauh pesaingnya yang berada di angka sekitar 20 persen.
Diketahui, dari hasil survei tersebut paslon Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan meraih 18,6 persen, sedangkan paslon Heroe Poerwadi dan SW Supena meraih 17,7 persen. Menanggapi ini, juru bicara Paslon Afnan-Singgih, dr Puspita Wijayanti, makin percaya diri masyarakat Jogja punya harapan besar terhadap kepemimpinan Afnan dan Singgih.
"Dukungan ini bukan hanya sekadar angka, tetapi sinyal jelas bahwa masyarakat ingin perubahan nyata yang akan diwujudkan dalam 100 hari pertama," kata Pita sapaan karibnya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Senin (4/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pita menyebut pihaknya telah menyiapkan program prioritas selama 100 hari kerja. Terlebih dari hasil survei IPDA, menyebut 70,4 persen masyarakat menilai isu sampah menjadi masalah paling mendesak yang butuh segera ditindaklanjuti.
"Kami telah mempersiapkan berbagai program prioritas untuk menyelesaikan masalah utama kota, termasuk isu sampah yang selama ini menjadi keresahan warga," jelas dia.
Pita menerangkan Afnan dan Singgih menawarkan solusi inovatif terkait penanganan masalah sampah. Harapannya, masyarakat Kota Jogja bakal hidup lebih nyaman, bersih, dan layak.
"Masyarakat Jogja layak mendapatkan pemimpin yang mampu membawa kota ini menuju masa depan yang lebih baik, dan Afnan-Singgih siap menjawab harapan itu," tutur Pita.
Survei IPDA
Survei IPDA ini digelar secara tatap muka pada 21-25 Oktober 2024 dengan menggunakan metode Nonprobability Purposive Sampling dan pengambilan sampel proporsional berdasarkan wilayah, gender, tingkat pendidikan, indeks pendapatan, dan usia. Total ada 1.200 responden dari 45 kelurahan di Kota Yogyakarta, survei ini memiliki margin of error ±1,8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Dari survei tersebut, ada 33 persen responden yang masih belum menentukan pilihan. Dari survei tersebut isu prioritas yang menjadi perhatian responden yakni penanganan sampah dan perlindungan lingkungan hidup. Ada pula isu peningkatan kesejahteraan seperti upah pekerja, kemiskinan, maupun faktor keamanan lingkungan yang bebas dari kriminalitas menjadi perhatian responden.
Direktur Eksekutif Riset IPDA, Muhammad Sakur, menerangkan survei ini dilakukan untuk menyoroti isu yang menjadi perhatian warga Kota Jogja dan tokoh yang dinilai layak menjadi pemimpin berdasarkan kriteria tersebut.
"Survei ini menyoroti pentingnya kepemimpinan yang tidak hanya menawarkan visi besar tetapi juga kemampuan menyelesaikan permasalahan nyata di masyarakat, seperti lingkungan, kesejahteraan, dan keamanan," kata Sakur.
Sakur menyebut sederet isu ini bisa menjadi bahan bagi para calon pemimpin untuk menawarkan solusi yang sesuai kebutuhan masyarakat. Tak hanya itu, survei ini juga menunjukkan pentingnya strategi khusus untuk menggaet pemilih muda di Pilkada Kota Jogja 2024 mendatang.
"Dukungan signifikan dari pemilih muda juga menegaskan perlunya program-program inovatif yang relevan bagi masa depan Yogyakarta," tuturnya.
Dari survei tersebut ditemukan masyarakat Kota Jogja turut menuntun peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, khususnya soal upah. Masyarakat berharap adanya taraf hidup yang lebih baik.
(anl/ega)
