9 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari dan Waktu Terbaik Mengonsumsinya

9 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari dan Waktu Terbaik Mengonsumsinya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 03 Nov 2025 16:13 WIB
Manfaat Makan Tomat Setiap Hari dan Waktu Terbaik Mengonsumsinya
Buah tomat. (Foto: Deniz Altindas/Unsplash)
Jogja -

Tomat adalah buah berwarna merah, kuning, hijau, hingga oranye dengan rasa menyegarkan. Apabila dikonsumsi setiap hari, tomat dapat memberikan sederet manfaat kesehatan bagi tubuh. Apa saja?

Di Indonesia, tomat mudah dibeli di mana-mana, mulai dari petaninya langsung, pasar tradisional, hingga supermarket modern. Satu kilogramnya dibanderol kira-kira 20 ribuan rupiah.

Tomat adalah bahan dapur yang penting. Buah atau sayur ini, tergantung dilihat dari sudut pandang mana, dipakai untuk memberi rasa asam segar dalam masakan. Selain itu, tomat juga dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan hidangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegunaannya yang berlimpah dalam dunia kuliner membuat tomat tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Sebagian bahkan sengaja makan tomat utuh untuk mendapatkan nutrisi terbaiknya.

Memangnya, apa manfaat makan tomat setiap hari? Ini penjelasan dan waktu terbaik mengonsumsinya.

ADVERTISEMENT

Poin Utamanya:

  • Tomat biasa dikonsumsi secara mentah maupun dimasak terlebih dahulu.
  • Tomat mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melindungi kulit, hingga menjaga mata dari kerusakan.
  • Waktu terbaik konsumsi tomat adalah pagi dan malam hari.

Manfaat Makan Tomat Setiap Hari

1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Dilansir WebMD, salah satu kandungan tomat adalah likopen (lycopene). Senyawa satu ini adalah antioksidan. Artinya, ia melawan molekul-molekul radikal bebas yang berpotensi merusak sel. Bukan hanya itu, radikal bebas juga dapat menurunkan kinerja sistem imun tubuh.

2. Mendukung Kesehatan Jantung

Manfaat kesehatan lain tomat adalah mendukung kesehatan jantung. Hal ini dimungkinkan karena tomat memiliki banyak serat, kalium (potassium), vitamin C, dan kolin. Bagaimana cara kerjanya?

Asupan kalium yang cukup, tentunya bersama penurunan asupan natrium, adalah pola makan paling tepat untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Kalium yang cukup juga melindungi otot dari kerusakan dan mengurangi produksi batu ginjal.

Kandungan tomat lain, folat, berperan menyeimbangkan kadar homosistein. Asam amino yang muncul dari hasil pemecahan protein ini dapat menyebabkan naiknya risiko serangan jantung dan stroke.

3. Melindungi Kulit

Siapa sangka, senyawa likopen tomat juga memiliki efek positif terhadap kesehatan kulit. Berdasar uraian Healthline, studi membuktikan, orang yang mengonsumsi 40 gram pasta tomat plus minyak zaitun setiap hari selama 10 minggu mengalami penurunan risiko terbakar sinar Matahari hingga 40%!

4. Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker

Diringkas dari Verywell Health, buah-buahan dan sayuran tinggi antioksidan berperan penting menghambat pertumbuhan sel kanker. Tomat dengan antioksidan likopennya akan membantu tubuh mengatasi atau menurunkan risiko beberapa tipe kanker, seperti kanker payudara, perut, prostat, ovarium, dan mulut.

Selain likopen, kandungan tomat lain yang bermanfaat untuk menghadapi kanker adalah fitosterol. Senyawa alami yang berasal dari tumbuhan ini membantu mencegah kanker usus besar (colon), prostat, dan payudara.

5. Melawan Diabetes

Antioksidan likopen tomat mampu meningkatkan kadar insulin untuk bekerja menurunkan gula darah. Likopen juga mengurangi aktivitas enzim pengubah angiotensin yang dapat mengindikasikan diabetes dan komplikasinya.

Quercetin dari tomat berperan mengatur gula darah, melindungi hati, dan mengurangi gejala diabetes umum. Sementara itu, kaempferol mengurangi lesi inflamasi pada sel hati dan meningkatkan sinyal insulin.

6. Menjaga Mata dari Kerusakan

Menurut penjelasan dari Medical News Today, kandungan lutein, beta karoten, dan likopen mampu bekerja sebagai pelindung mata. Salah satunya yang sudah terbukti adalah menjaga mata dari penyakit Age-Related Macular Degeneration (AMD).

Age-Related Eye Disease Study atau AREDS baru-baru ini menemukan hasil menarik. Orang yang mendapat asupan harian lutein dan zeaxantin tinggi mendapat pengurangan 35% risiko penyakit AMD neovaskular. Kedua senyawa itu bisa ditemukan dalam tomat.

7. Mengurangi Sembelit

Sembelit atau bahasa medisnya konstipasi, merupakan gangguan buang air besar yang membuat pikiran tak tenang. Perut pun rasanya begah berhari-hari karena kotoran yang disimpan tak kunjung dikeluarkan.

Untuk mengatasi sembelit, tomat dapat dikonsumsi karena merupakan sumber air dan serat yang tinggi. Keduanya mendukung pergerakan usus yang normal. Oleh karenanya, tidak heran jika tomat disebut sebagai buah pencahar.

8. Menurunkan Risiko Preeklamsia

Dilihat dari World Health Organization (WHO), preeklamsia adalah gangguan tekanan darah tinggi yang berkembang setelah 20 minggu kehamilan. Penanganan perlu dilakukan secepatnya agar tidak bertransformasi menjadi eklamsia.

Penelitian yang dilakukan terhadap karotenoid likopen menunjukkan kemampuannya untuk menurunkan risiko preeklamsia. Studi tahun 2022 menyimpulkan, ibu hamil dengan asupan karotenoid lebih tinggi lebih kecil kemungkinannya terkena tekanan darah tinggi dan gejala preeklamsia lain.

9. Menyehatkan Mulut

Likopen yang dimiliki tomat bisa mengatasi penyakit gusi, gingivitis, dan periodontitis. Antioksidan satu ini bekerja melalui mekanisme melawan radikal bebas. Meski begitu, perlu dicatat, mengonsumsi tomat mentah berpotensi merusak enamel gigi. Oleh karena itu, setelah makan tomat, jangan buru-buru menyikat gigi. Setidaknya, tunggu dahulu 30 menit.

Waktu Terbaik Makan Tomat

Menurut penjelasan dari laman resmi University of Illinois, tomat paling bagus dikonsumsi dalam kondisi mentah. Tentunya, setelah terlebih dahulu dicuci untuk menghilangkan sisa pestisida atau residunya, baik dengan air maupun cuka putih.

Di sisi lain, laman British Tomato Growers Association menulis bahwa tomat juga bagus ketika dimasak. Ketika dimasak, memang benar bahwa vitamin C dan flavonoidnya akan berkurang. Namun, likopen tomat dapat bertambah karena dinding selnya rusak sehingga tubuh lebih mudah menyerap.

Mengenai waktu terbaik konsumsinya, The Health Site menyarankan untuk minum jus tomat saat perut kosong pada pagi hari. Dengan demikian, ada asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan tugas.

Sementara itu, laman Look Chem menjelaskan bahwa tomat bagus dimakan pada malam hari. Penyebabnya, tomat rendah kalori dan tinggi serat sehingga rasa kenyang bertahan lebih lama. Konsumsi tomat secara konsisten pada saat makan malam tiba membantu menurunkan berat badan dengan cepat.

Perlu diingat, sebelum rutin makan tomat setiap hari, detikers sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu. Lebih-lebih jika kamu memiliki kondisi kesehatan khusus. Lebih baik mencegah dibanding mengobati, bukan?

Nah, itulah 9 manfaat makan tomat setiap hari dan waktu terbaik untuk mengonsumsinya. Dengan segala manfaatnya, tomat bukan sekadar pelengkap masakan, melainkan sahabat tubuh dalam menjaga kesehatan. Semoga informasinya berguna, ya, detikers!




(sto/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads