Minum kopi sudah jadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian masyarakat Indonesia. Tak tanggung-tanggung, beberapa orang bahkan meminum lebih dari 1 cangkir kopi setiap hari. Apakah kebiasaan ini berbahaya?
Selain aroma harum dan rasa lezat, kopi memang telah terbukti punya sederet manfaat kesehatan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang menggandrungi minuman satu ini dan secara konsisten mengonsumsinya.
Dilansir Healthline, salah satu manfaat minum kopi adalah melawan rasa lelah sekaligus meningkatkan energi tubuh. Khasiat lainnya adalah mengurangi risiko diabetes tipe 2, mendukung kesehatan otak, mereduksi risiko depresi, dan menyehatkan jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agaknya, kopi tidak menimbulkan efek buruk untuk kesehatan, bahkan cenderung memberi dampak baik. Meski begitu, detikers perlu tahu mengenai berbahaya tidaknya konsumsi kopi setiap hari beserta kemungkinan efek yang muncul. Simak selengkapnya di bawah ini!
Poin Utamanya:
- Kopi punya beragam manfaat kesehatan, seperti meningkatkan energi, menyehatkan jantung, dan mereduksi kemungkinan depresi.
- Efek samping asupan kafein yang terlalu banyak, termasuk di dalam kopi, di antaranya adalah serangan berulang asam urat, anxiety, detak jantung tidak teratur, pusing, dan tekanan darah tinggi.
- Batas asupan kafein harian adalah 400 miligram, sekitar 3 cangkir kopi, tergantung ukurannya. Khusus ibu hamil, batasnya adalah 200 miligram per hari.
Efek Samping Terlalu Banyak Minum Kopi
Salah satu kandungan dalam kopi yang menyebabkan minuman ini dibutuhkan adalah kafein. Namun ternyata, terlalu banyak kafein juga bisa membawa efek samping bagi tubuh. Berdasar uraian dari Healthline dan Medical News Today, berikut beberapa efeknya:
1. Kecemasan Berlebih (Anxiety)
Kafein bekerja dengan cara memblokir efek adenosin, zat kimia otak yang menyebabkan rasa lelah. Selain itu, kafein juga memicu pelepasan adrenalin sehingga memampukan orang yang mengonsumsinya mendapat 'tambahan' energi.
Dalam dosis tinggi, kafein justru menyebabkan kecemasan dan rasa gugup berlebihan. Efek ini bakal terasa apabila kafein dikonsumsi lebih dari batas amannya. Khusus orang yang sensitif, anxiety mungkin terasa biarpun hanya sedikit mengonsumsi kafein.
2. Masalah Kehamilan
Ibu hamil yang minum lebih dari 300 miligram kafein atau mudahnya 3 cangkir kopi sehari, dapat mengalami hambatan pertumbuhan janin dan irama jantung tidak normal pada janin. Bukan hanya itu, kemungkinan loss pregnancy juga ada.
3. Insomnia
Kamu mungkin sudah tahu bahwa banyak orang minum kopi agar terjaga dan mampu beraktivitas dengan penuh semangat. Sayangnya, efek ini bak pedang bermata dua. Orang yang terlalu banyak minum kopi bisa jadi kesulitan tidur.
Sebuah penelitian menemukan kesimpulan bahwa semakin tinggi asupan kafein, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan seseorang untuk jatuh tertidur. Di samping itu, durasi tidur berkurang yang pada gilirannya menyebabkan kualitas tidur menurun.
4. Tekanan Darah Tinggi
Meski secara keseluruhan kafein tidak menaikkan risiko penyakit jantung atau stroke, senyawa satu ini terbukti meningkatkan tekanan darah. Efek ini bersifat sementara dan paling memengaruhi orang yang tidak terbiasa minum kopi.
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa tekanan darah merupakan salah satu faktor sakit jantung dan stroke. Pasalnya, bila terus-terusan bertekanan darah tinggi, pembuluh arteri dapat rusak sehingga aliran darah terganggu.
5. Sakit Kepala
Studi yang dilakukan berbasis populasi menemukan hasil menarik tentang efek kafein bagi tubuh. Asupan senyawa dini melalui makanan dan obat-obatan mungkin menjadi salah satu faktor penyebab sakit kepala kronis setiap hari.
6. Rasa Lelah yang Hebat
Memang benar kafein dalam kopi dapat meningkatkan energi tubuh sekaligus menghilangkan kelelahan. Namun, begitu efek temporal ini lenyap, kelelahan hebat bakal dirasa. Oleh karena itu, disarankan mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang alih-alih tinggi untuk meminimalisir efek kelelahan ini.
7. Sering Buang Air Kecil
Karena bersifat diuretik, minum kopi sehari-hari menyebabkan peningkatan keinginan buang air kecil (BAK). Hal ini disebabkan efek stimulasi kafein pada kandung kemih.
Sering BAK bukan hanya sebatas gangguan terhadap fokus saja. Studi tahun 2024 menemukan keterkaitan konsumsi kafein berlebih dengan peningkatan risiko kandung kemih basah dan terlalu aktif/overactive bladder (OAB).
8. Sifat Adiktif
Kafein yang dikonsumsi secara terus-menerus dapat menyebabkan ketergantungan psikologis atau fisik. Meski begitu, sifat adiktif kafein tidak sama dengan yang dihasilkan obat-obatan terlarang semacam kokain dan amfetamin.
9. Asam Urat
Orang yang punya masalah asam urat disarankan tidak minum kopi berlebih. Apabila larangan ini dilanggar, serangan berulang asam urat yang menyakitkan di titik-titik tertentu akan terasa.
Saat seseorang mengonsumsi kafein berlebihan, metabolisme purin bisa meningkat sehingga kadar asam urat dalam darah ikut naik. Selain itu, kafein juga bersifat diuretik yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan membuat konsentrasi asam urat semakin tinggi di darah.
10. Detak Jantung Cepat
Asupan kafein tinggi menyebabkan jantung berdetak dengan cepat. Kondisi tersebut pada gilirannya memengaruhi perubahan irama detak jantung atau fibrilasi atrium. Masalah ini dapat berdampak serius jika tidak ditangani karena aliran darah menjadi tak efisien.
Cara Sehat Minum Kopi Setiap Hari
Agar kebiasaan minum kopi sehari-hari tidak menimbulkan efek buruk, detikers mesti mengetahui batas amannya. Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyebut batasnya adalah 400 miligram sehari.
Jumlah itu kira-kira setara dengan 2 sampai 3 gelas cangkir kopi. Meski begitu, perlu diingat, setiap orang punya sensitivitas yang berbeda-beda terhadap kafein. Selain itu, kondisi kesehatan yang sedang dialami juga perlu dipertimbangkan.
Keterangan serupa dibawakan oleh Elizabeth Shaw, seorang ahli nutrisi global. Ia menyebut konsumsi kopi dalam jumlah sedang tidak menimbulkan dampak buruk, tetapi justru memberi manfaat kesehatan.
"Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang (biasanya 3 hingga 4 cangkir sehari) pada individu sehat tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan dan justru dapat memberikan beberapa manfaat," terangnya, dikutip laman Eating Well pada Selasa (14/10/2025).
Khusus ibu hamil, batas asupan kafein harian berbeda lagi. Menurut keterangan dalam Jurnal Nutrients bertajuk 'Caffeine Intake throughout Pregnancy, and Factors Associated with Non-Compliance with Recommendations: A Cohort Study' oleh Maria Rosario Roman-Galvez dkk, batas amannya adalah 200 miligram per hari.
Penyebab batasan kafein untuk ibu hamil ini disebabkan adanya beberapa dampak buruk yang mungkin timbul, seperti keguguran, lahir mati, dan berat badan lahir bayi rendah. Sebagai informasi, 200 mg/hari adalah sekitar dua cangkir kopi.
Akhir kata, minum kopi setiap hari boleh-boleh saja, asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Di samping itu, penggunaan bahan tambahan, seperti gula atau krim perlu diperhatikan karena dapat membawa masalah baru.
(par/afn)












































Komentar Terbanyak
Daerahnya Dilanda Bencana, DPRD Padang Pariaman Malah Kunker ke Sleman
Alasan DPRD Padang Pariaman Tetap Kunker ke Sleman Saat Dilanda Bencana
Inara Rusli Akhirnya Buka Suara soal Isu Perselingkuhan, Akui Nikah Siri