Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan Tewaskan Pria di Wirobrajan Jogja

Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan Tewaskan Pria di Wirobrajan Jogja

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 03 Des 2025 16:51 WIB
Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan Tewaskan Pria di Wirobrajan Jogja
4 terduga pelaku pembunuhan pria di Wirobrajan dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolresta Jogja, Rabu (3/12/2025). (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Empat orang ditangkap usai mengeroyok pria berinisial NP (25) hingga ditemukan tewas di teras rumah di kawasan Wirobrajan, Kota Jogja, Senin (1/12) pagi. Polisi mengungkap motif pengeroyokan itu.

Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Riski Adrian, memaparkan keempat tersangka pengeroyokan yakni GS (23), ST (24), RM (23), dan RZ (18) dengan korban saling mengenal bahkan bisa disebut teman main.

Masalah utama pengeroyokan ini didasari dari korban dan ibunya setahun lalu ngekos di rumah orang tua salah satu tersangka yakni ST. Karena faktor ekonomi, korban dan ibunya tidak bisa membayar kos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sebenarnya, korban sama ibunya itu, mohon maaf ya, memang ekonominya (kurang mampu), dia itu pindah-pindah kos. Jadi 1 tahun yang lalu, karena tidak sanggup membayar lagi, akhirnya yang punya kos-kosan ini minta solusi lah sama Pak RT, Pak RW," papar Adrian dalam jumpa pers di Mapolresta Jogja, Rabu (3/12/2025).

Dari musyawarah itu disepakati jika korban dan ibunya diharuskan pergi dari rumah kos milik orang tua ST. Ibu korban pun dititipkan ke panti sosial, sedangkan korban ditampung di rumah kenalan korban, Kirdiyono yang kelak menjadi tempat penemuan mayat korban.

ADVERTISEMENT

Namun, lanjut Adrian, masalah tidak berhenti di situ. Karena keterbatasan biaya, selama satu tahun korban tak kunjung mengambil barang-barangnya di kos ST. ST pun kesal karena terus menerus meminta korban mengambil barangnya tapi tak kunjung dilakukan.

"Itu 1 tahun yang lalu. Namun mungkin karena kembali lagi ke masalah biaya, barang-barang mereka ini masih di kos-kosannya si kos ST. Jadi setiap ketemu, 'Eh, pindahin barangmu' (dijawab korban) 'ya nanti,' terus gitu," papar Adrian.

Akhirnya pada sore hari tanggal 30 November 2025, ST bersama tersangka lainnya GS, berinisiatif mencari korban di rumah Kirdiyono. Namun korban tak berada di sana.

Ternyata, pada malamnya, GS dan ST secara tidak sengaja bertemu korban di Pasar Klitikan Pekuncen. Di sanalah akhirnya dua tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban hingga tak sadarkan diri.

"Di situ (klitikan) akhirnya terjadi penganiayaan dan korban ini sempat pingsan, akhirnya di situ diusir sama masyarakat. Akhirnya dua orang tersangka ini membawa korban ke Jalan Sudagaran (Wirobrajan)," urai Adrian.

"Di situ rupanya ada kawan-kawan yang lain, termasuk ada dua orang tambahan tersangka itu. Setelah lakukan pemukulan seperti itu karena tidak sadarkan diri lagi, akhirnya dua orang tersangka plus dua orang lagi kawannya yang ikut, mengantarkan korban ke rumah pelapor," sambungnya.

Hingga pada akhirnya, pemilik rumah, Kirdiyono menemukan korban sudah tak sadarkan diri bersimbah darah di teras rumahnya. Ia kemudian melaporkan kejadian ini ke kepolisian.

Diberitakan sebelumnya, jajaran Polresta Jogja telah mengamankan empat orang terkait penemuan mayat pria berinisial NP (25) di teras rumah di Wirobrajan Kota Jogja, Senin (1/12) pagi. Mayat tersebut diduga korban pembunuhan.

Kapolresta Jogja, Kombes Eva Guna Pandia, mengungkapkan keempat orang yang telah diamankan itu diduga terlibat dalam pembunuhan NP. Namun, ia belum membeberkan peran masing-masing karena mereka masih dalam penyelidikan.

"Sudah (sudah diamankan terduga pelaku), ada empat orang semuanya. Sedang diperiksa sama penyidik (terkait) peran masing-masing," terang Pandia saat dihubungi, Selasa (2/12).




(aku/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads