Apakah Teh Mengandung Kafein? Ini Perbandingannya dengan Kopi

Apakah Teh Mengandung Kafein? Ini Perbandingannya dengan Kopi

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Selasa, 14 Okt 2025 20:03 WIB
Cup of tea with ginger root on grey wooden table
Ilustrasi teh. Foto: Getty Images/iStockphoto/5second
Jogja -

Banyak orang masih percaya bahwa hanya kopi yang mengandung kafein, padahal teh juga memiliki kandungan stimulan alami yang sama. Zat ini berperan penting dalam memberi efek segar dan membantu fokus, tetapi kadar kafein dalam teh umumnya lebih ringan. Oleh karena itu, banyak orang memilih teh sebagai alternatif minuman berkafein yang lebih lembut untuk tubuh.

Menariknya, kandungan kafein dalam teh ternyata sangat bervariasi tergantung jenis dan cara penyajiannya. Teh hitam memiliki kadar kafein paling tinggi, sementara teh hijau dan teh putih lebih ringan. Bahkan, teh herbal seperti chamomile atau jahe sama sekali tidak mengandung kafein karena berasal dari bahan lain selain daun teh. Lalu, bagaimana perbandingannya dengan kopi yang selama ini dikenal lebih kuat efeknya?

Kalau kamu penasaran seberapa besar kandungan kafein di dalam teh dan bagaimana efeknya dibandingkan kopi, artikel ini akan membantu kamu memahami perbedaannya. Dengan begitu, kamu bisa memilih minuman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupmu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Teh juga mengandung kafein alami dari daun Camellia sinensis, tetapi kadarnya lebih rendah dibandingkan kopi.
  • Jenis dan cara penyeduhan berpengaruh besar terhadap kadar kafein dalam teh, semakin lama diseduh dan semakin panas airnya, semakin tinggi kafeinnya.
  • Kopi mengandung kafein jauh lebih tinggi, namun teh menawarkan variasi yang lebih ringan serta efek tambahan dari L-theanine yang membuat tubuh lebih tenang.

ADVERTISEMENT

Apakah Teh Mengandung Kafein?

Kafein merupakan senyawa stimulan yang ditemukan di lebih dari 60 jenis tanaman, termasuk daun teh (Camellia sinensis). Kandungan kafein pada teh bisa memberikan efek menyegarkan dan meningkatkan konsentrasi, meskipun jumlahnya cenderung lebih ringan dibandingkan minuman berkafein lainnya.

Dikutip dari Healthline, teh mengandung kafein karena daun teh secara alami memiliki kadar sekitar 4%. Namun, jumlah kafein yang terkandung dalam secangkir teh sangat bergantung pada jenis teh dan cara penyajiannya.

Teh hitam, misalnya, biasanya mengandung sekitar 50 mg kafein per cangkir (220 ml), sedangkan teh hijau memiliki sekitar 45 mg, dan teh putih rata-rata mengandung 16 mg kafein per gram. Sementara itu, teh herbal seperti chamomile atau jahe sebenarnya tidak mengandung kafein karena tidak berasal dari daun teh, melainkan dari rempah atau bunga kering.

Selain jenis teh, cara penyeduhan juga berpengaruh besar terhadap kadar kafein. Teh yang diseduh lebih lama dan menggunakan air bersuhu tinggi akan menghasilkan kadar kafein yang lebih tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa suhu air 100Β°C yang digunakan selama 30 menit bisa mengekstraksi hingga 0,08 gram kafein dari teh hijau dan 0,089 gram dari teh hitam. Oleh karena itu, jika ingin mengurangi asupan kafein, kamu bisa menyeduh teh lebih singkat atau menggunakan air dengan suhu sedikit lebih rendah.

Meskipun teh mengandung kafein, jumlahnya tergolong aman untuk dikonsumsi sehari-hari. Menurut lembaga kesehatan seperti US Department of Agriculture (USDA) dan European Food Safety Authority (EFSA), batas aman konsumsi kafein bagi orang dewasa adalah hingga 400 mg per hari. Itu berarti, kita masih bisa menikmati beberapa cangkir teh setiap hari tanpa khawatir berlebihan.

Perbandingan Kafein pada Teh Vs Kopi

Meskipun sama-sama mengandung kafein, kadar kafein dalam teh dan kopi sangat berbeda. Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Healthline, daun teh sebenarnya memiliki sekitar 4% kafein, sedangkan biji kopi mengandung antara 0,9% hingga 2,6%.

Namun, perbedaan besar muncul karena proses penyeduhannya. Air panas pada kopi biasanya lebih tinggi suhunya, sehingga mampu mengekstrak kafein lebih banyak dari biji kopi dibandingkan air seduhan teh. Selain itu, jumlah bubuk kopi yang digunakan untuk satu cangkir jauh lebih banyak daripada daun teh yang dipakai untuk satu seduhan.

Akibatnya, secangkir kopi umumnya memiliki kadar kafein yang jauh lebih tinggi dibandingkan teh. Rata-rata, 1 cangkir kopi (237 ml) mengandung sekitar 90-200 mg kafein, sementara teh hitam mengandung sekitar 50 mg, teh hijau 45 mg, dan teh putih sekitar 16 mg per gram. Jenis teh tertentu seperti matcha bahkan bisa mencapai 18-44 mg kafein per gram, karena dibuat dari bubuk daun teh utuh yang larut dalam air.

Selain jenis minuman, cara penyajiannya juga memengaruhi kandungan kafein. Teh yang diseduh lama dengan air mendidih bisa menghasilkan kafein lebih tinggi, sedangkan kopi yang diseduh dingin (cold brew) bisa memiliki kadar kafein lebih banyak karena menggunakan lebih banyak bubuk kopi. Sementara itu, espresso menjadi minuman paling pekat karena disajikan dalam porsi kecil dengan konsentrasi kafein tinggi, yaitu sekitar 127 mg per shot (30 ml).

Dari perbandingan ini, terlihat bahwa kopi umumnya memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi. Sementara itu, teh menawarkan variasi kadar yang lebih ringan dan fleksibel tergantung jenis dan cara penyeduhannya.

Mana yang Lebih Sehat, Kopi atau Teh?

Banyak orang memilih antara kopi dan teh bukan hanya karena selera, tapi juga karena anggapan kesehatan. Ada yang percaya kopi lebih efektif bikin melek, sementara teh dianggap lebih menenangkan. Namun, berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan BBC, keduanya sebenarnya memiliki manfaat dan risiko masing-masing. Berikut perbandingan keduanya dari berbagai sisi agar kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan tubuhmu.

1. Efek terhadap Energi dan Konsentrasi

Kopi dikenal mengandung kafein lebih tinggi, yakni sekitar 40-300 mg per cangkir, yang mampu meningkatkan kewaspadaan, perhatian, dan waktu reaksi. Namun, efeknya pada daya ingat atau pengambilan keputusan tidak selalu konsisten.

Sebaliknya, teh juga memiliki kafein, tetapi dengan jumlah yang lebih rendah. Menariknya, teh mengandung asam amino L-theanine yang bekerja bersama kafein untuk meningkatkan fokus dan kemampuan mengabaikan gangguan. Karena kombinasi ini, efek "melek" dari teh cenderung lebih stabil dan tidak menimbulkan gejala gugup seperti kopi.

2. Pengaruh terhadap Tidur

Kafein dalam tubuh bisa bertahan lama, sekitar setengahnya masih tersisa setelah 5-6 jam dan seperempatnya bahkan hingga 12 jam. Oleh karena itu, minum kopi di sore hari bisa mengganggu kualitas tidur, meskipun beberapa orang merasa bisa tidur dengan mudah.

Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa minum teh sepanjang hari dapat memberikan efek waspada yang sama seperti kopi, tetapi lebih kecil kemungkinannya mengganggu tidur. Jadi, jika kamu ingin tetap segar tanpa kehilangan waktu istirahat, teh bisa menjadi pilihan lebih aman.

3. Efek Menenangkan dan Pengaruh terhadap Stres

Teh, terutama teh hitam dan teh hijau, memiliki efek menenangkan. Studi dari University College London menunjukkan bahwa teh hitam membantu mempercepat pemulihan dari stres harian. Kandungan L-theanine pada teh hijau juga terbukti mengurangi stres dan kecemasan.

Sebaliknya, konsumsi kopi dalam jumlah sedang hingga tinggi cenderung dikaitkan dengan peningkatan tingkat kecemasan. Karena itu, jika kamu sedang ingin rileks atau menjaga mood tetap stabil, teh jelas lebih unggul di sisi ini.

4. Dampak pada Kesehatan Gigi

Baik teh maupun kopi sama-sama bisa meninggalkan noda pada gigi, namun penelitian menunjukkan teh lebih mudah menodai gigi dibanding kopi, bahkan pada gigi yang sudah diputihkan. Meski begitu, risiko ini bisa dikurangi dengan cara sederhana, seperti menambahkan susu, berkumur setelah minum, atau menggunakan sedotan saat menikmati versi dinginnya.

5. Kandungan Antioksidan dan Manfaat Kesehatan

Keduanya mengandung polifenol, yaitu senyawa tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan. Menurut penelitian, kopi mengandung lebih banyak polifenol dibanding teh, tetapi jenisnya berbeda. Kedua minuman ini sama-sama berpotensi menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Namun, konsumsi kopi lebih dari empat cangkir sehari bisa meningkatkan tekanan darah, sehingga penting untuk membatasi asupannya. Sementara itu, teh hijau maupun hitam sama-sama memiliki senyawa aktif seperti katekin dan theaflavin yang juga memberi manfaat bagi tubuh.

6. Sensitivitas terhadap Kafein

Bagi sebagian orang, kafein bisa menimbulkan efek samping seperti gangguan pencernaan, kecemasan, atau sulit tidur. Jika kamu sensitif terhadap kafein, teh atau minuman tanpa kafein bisa jadi pilihan yang lebih aman. Bahkan, untuk yang ingin berhenti dari kafein, disarankan melakukannya bertahap agar tidak mengalami gejala penarikan.

Kesimpulannya, baik kopi maupun teh memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kopi unggul dalam meningkatkan energi dan metabolisme, sementara teh lebih lembut untuk tubuh, menenangkan, dan ramah bagi tidur. Jika kamu butuh dorongan semangat, kopi bisa jadi teman terbaikmu. Tapi jika kamu ingin menjaga fokus sambil tetap tenang, teh adalah pilihan yang lebih sehat.

Jadi, kamu tim kopi atau teh hari ini? Coba rasakan bedanya, dan temukan minuman yang paling cocok untuk menemani rutinitasmu, detikers!




(par/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads