Sudah jadi kebiasaan untuk menyimpan makanan dengan plastik, baik itu dalam bentuk boks maupun lembaran kantong biasa. Berhubung plastik susah diurai alam dan berpotensi menjadi bahan pencemar, banyak orang mulai mencari alternatifnya yang ramah lingkungan.
Selain isu lingkungan, plastik juga punya sedikit banyak efek negatif, kendati masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Dikutip dari The Guardian, sebagai contoh, ftalat yang mana merupakan komponen yang ditambahkan untuk membuat plastik lebih fleksibel, diduga menurunkan kesuburan, berperan dalam masalah perkembangan saraf, dan asma untuk manusia.
Bahan kimia lain dalam plastik makanan, BPA, disebut punya kaitan dengan kerusakan otak dan reproduksi bayi. BPS dan BPF selaku penggantinya juga dicurigai punya efek buruk serupa sebagaimana hasil penelitian dari University of Texas dan Washington State University.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, apa yang bisa digunakan untuk menggantikan plastik? Pasalnya, plastik sudah lama dikenal sebagai bahan kedap udara-air, murah, dan transparan sehingga punya keuntungan dalam proses penyimpanan makanan. Berikut ini beberapa tipsnya sebagai bahan pertimbangan!
Tips Menyimpan Makanan Tanpa Plastik
Dirangkum dari laman Life Before Plastic, Meghan Telpner, dan The Modern Milkman, berikut ini beberapa tips menyimpan makanan tanpa melibatkan unsur plastik:
1. Pakai Kotak Stainless Steel
Pengganti plastik pertama yang bisa kamu jadikan opsi adalah bahan stainless steel. Baja satu ini bisa digunakan untuk membawa makanan ke kantor karena punya tampilan sederhana, tetapi tetap elegan. Kamu juga bisa memakainya untuk menyimpan makanan dalam kulkas.
Tidak perlu risau, detikers tak akan mendapati makanan berubah rasa seperti logam jika memakai kotak stainless steel. Di samping itu, bahan satu ini juga aman-aman saja dicuci di mesin pencuci piring dengan suhu air dingin maupun panas.
Kelebihan lain dari kotak stainless steel adalah ketangguhannya. Mereka tidak mudah retak ataupun pecah jika terbanting. Selain itu, fakta bahwa benda ini dapat dipakai berulang kali bertahun-tahun jadi daya tarik tersendiri.
2. Gunakan Wadah Simpanan Berbahan Kaca
detikers bisa dengan mudah menemukan wadah penyimpanan makanan yang dibuat dari kaca. Umumnya, wadah simpan kaca bagus digunakan untuk menyimpan biji-bijian, salad, sandwich, hingga sayuran panggang. Apa pun yang umum dimakan dengan cara diambil, seperti camilan atau roti kering, juga cocok disimpan di wadah tipe ini.
Apa kelebihan penyimpan kaca? Yang pertama, jelas bahwa bahan penyusun kaca punya efek transparan. Oleh karena itu, detikers dapat dengan mudah mendeteksi kualitas makanan di dalamnya. Jika ada semut atau serangga lain, juga akan mudah ketahuan.
Yang kedua, kaca punya sifat inert. Artinya, mereka tidak bereaksi dengan makanan. Jadi, kamu tidak perlu merisaukan kemungkinan makanan berubah rasa, bau, maupun nutrisinya jika disimpan dalam wadah kaca. Belum lagi, realita bahwa wadah kaca tahan lama, asalkan tidak dengan sengaja dibanting.
3. Coba Beeswax Wrap
Bahan ketiga ini adalah alternatif plastic wrap yang lazim dipergunakan sampai sekarang. Karena terbuat dari lilin lebah, sudah pasti beeswax wrap tidak menimbulkan masalah pencemaran lingkungan yang merepotkan.
Cara menggunakan bahan satu ini sama saja dengan plastic wrap. Cukup letakkan makanan yang ingin disimpan dalam mangkuk. Lalu, tutup dengan beeswax wrap. Hanya saja, perlu dicatat bahwa bahan pembungkus makanan ini sensitif dengan hidangan berminyak atau asam. Sebab, lilin lebah yang jadi unsur pembentuknya bisa luntur.
4. Gunakan Tutup Silikon
Silikon terkenal sebagai bahan yang elastis. Apa lagi, silikon yang memang sudah food-grade. Fleksibilitas dan elastisitasnya yang tinggi jadi kelebihan silikon dibanding bahan-bahan lain.
Atas dasar sifat-sifat tersebut, tutup silikon yang elastis adalah pilihan menarik pengganti plastik. Kamu bisa membeli tutup silikon di marketplace dengan harga murah, tidak sampai 20 ribu rupiah. Nantinya, tutup ini bisa digunakan untuk menutup mangkuk atau wadah lain sehingga membuat makanan di dalamnya bertahan lebih lama.
5. Manfaatkan Baking Paper
Baking atau parchment paper dapat detikers manfaatkan untuk penyimpanan makanan jangka pendek. Umumnya, kedua bahan ini dilapisi dengan silikon agar makanan, terkhusus kue, tidak menempel dan lebih tahan panas.
Kendati tidak dirancang khusus untuk menyimpan makanan, sifat-sifat baking paper membuatnya cocok dijadikan alat penyimpanan sementara. Misalnya, baking paper bebas bahan kimia berbahaya, seperti BPA, sehingga aman. Di samping itu, baking paper masih menyisakan sedikit ruang untuk sirkulasi udara, membuatnya jadi bahan penyimpan yang pas bagi makanan tertentu.
Selain itu, baking paper dapat didaur ulang atau terurai secara alami sehingga tidak menimbulkan efek negatif untuk Bumi. Namun, beberapa baking paper diketahui punya lapisan plastik. Alhasil, detikers harus jeli saat memilih produk baking paper yang akan digunakan.
6. Simpan di Dalam Kulkas Tanpa Wadah
Beberapa makanan sah-sah saja detikers simpan dalam kulkas tanpa perlu terlebih dahulu dimasukkan wadah tertentu. Sebagian makanan memang bisa disimpan dengan cara ini, sedangkan yang lain tidak karena bisa cepat rusak.
Di antara makanan yang boleh disimpan begitu saja di kulkas adalah sayuran utuh berkulit tebal, seperti terong, wortel, dan paprika. Buah-buahan utuh, seperti apel, jeruk, dan anggur di tangkai juga aman. Begitu pula telur dan umbi-umbian.
Nah, itulah enam tips menyimpan makanan tanpa campur tangan plastik yang bisa detikers terapkan. Dengan demikian, kita turut berkontribusi menjaga alam Bumi. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya