7 Cara Menyimpan Daging Kurban agar Tahan Lama dan Tetap Segar

7 Cara Menyimpan Daging Kurban agar Tahan Lama dan Tetap Segar

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Jumat, 06 Jun 2025 14:30 WIB
Penampakan daging hewan kurban menumpuk dan proses penyembelihan distribusi di Dusun Krajan Desa Batur, Banjarnegara.
Ilustrasi daging kurban (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Bandung -

Daging kurban yang melimpah kadang menimbulkan kendala dalam penyimpanannya. Dimasak habis sekaligus, tentu kurang disarankan sebab akan membuat kekenyangan berlebihan untuk penyantapnya.

Pada sejarahnya, umat Islam masa awal membuat daging-daging dari hewan yang disembelih saat Idul Adha ini kering di bawah terik matahari. Maka, ada yang dikenal dengan hari tasyriq, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Secara bahasa, tasyriq sendiri merujuk pada sinar matahari, yakni mengeringkan daging di bawah sinar matahari.

Kini, daging-daging tidak mesti dikeringkan karena telah ada lemari es. Kulkas berperan penting dalam membantu penyimpanan daging agar lebih tahan lama dan segar. Dalam artikel ini, diulas cara-cara agar daging lebih tahan lama dan tetap segar meski disimpan dalam waktu yang cukup lama memanfaatkan pendingin. Apa saja cara itu? Simak yuk!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

7 Cara Menyimpan Daging Kurban

Menyimpan Daging di KulkasMenyimpan Daging di Kulkas Foto: Shutterstock/

1. Simpan di Dalam Kulkas

Daging kurban yang masih segar namun dimaksudkan untuk disimpan, sebaiknya disimpan di dalam kulkas. Namun, sebelum menyimpan daging ini, jangan mencoba untuk membasuhnya terlebih dahulu.

Hal yang mungkin dilakukan adalah cukup dengan membersihkan sisa-sisa darah sebelum disimpan pada suhu di bawah 4 derajat celcius. Suhu yang dingin itu akan menghambat tumbuhnya bakteri pada daging sehingga daging bisa tahan lama dan tidak busuk.

ADVERTISEMENT

2. Bungkus yang Rapat

Cara lain untuk membuat daging tahan lama ketika disimpan adalah dengan membungkusnya menggunakan plastik wrap, bungkus plastik, atau alumunium foil. Perlu diperhatikan bahwa bungkus harus dilakukan dengan rapat.

Misalnya dengan menggunakan plastik wrap, pastikan semua bagian daging terlilit dengan baik oleh plastik itu. Sebab, bungkus yang baik dan rapat akan mencegah daging terkena kontaminasi dan mencegahnya dari hilang kelembaban.

3. Wadah yang Tertutup

Jika tidak ada plastik wrap atau alumunium foil, penggunaan wadah yang tertutup bisa menjadi alternatif. Wadah yang dengan penutup yang rapat mencegah daging dari bau tidak sedap sehingga daging tahan lama untuk dikonsumsi di kemudian hari.

4. Bekukan

Menyimpan daging kurban di dalam freezer dengan suhu terendah akan membuat daging beku. Daging yang beku ini lebih tahan terhadap tumbuhnya bakteri sehingga memperpanjang umur simpan.

Bagaimana jika telah beku dan ingin dimasak? Daging yang beku lebih aman untuk didiamkan di suhu ruangan. Misalnya suhu dapur sehingga dia lentur kembali seiring dengan unsur es yang mencair.

Setelah tekstur aslinya kembali, daging bisa dipotong-potong dan siap untuk diolah lebih lanjut sebagai hidangan yang lezat.

5. Jika Menyimpan dalam Jumlah Besar

Jika daging kurban terlalu banyak, perlu strategi yang diterapkan dalam penyimpanannya di lemari pendingin. Anda bisa memulai penyimpanan dengan terlebih dahulu memotong daging menjadi potongan-potongan cukup kecil.

Potongan yang lebih kecil membuat daging tidak terlalu banyak memakan ruang penyimpanan. Dengan demikian, ruangan pada kulkas bisa memuat lebih banyak daging.

6. Vakum

Simpan daging di freezerSimpan daging di freezer Foto: iStock

Penggunaan vakum pada bungkus plastik dalam penyimpanan daging kurban adalah di antara yang terbaik. Dengan plastik yang divakum, dipastikan udara di dalam bungkus sangat minim dan proses vakum ini sekaligus memastikan kondisi daging steril dari bakteri.

Setelah divakum, daging kurban disimpan di dalam lemari pendingin agar umurnya lebih lama dan bisa dikonsumsi dengan aman di kemudian hari. Namun, pastikan dalam membungkusnya menggunakan plastik-plastik yang 'food grade' atau diperuntukkan untuk makanan.

7. Tandai dengan Stiker Kecil

Kita sering lupa, jika daging terlalu banyak, mana yang masuk kulkas lebih awal dan masuk paling akhir. Supaya tidak bingun, perlu daging kurban di penyimpanan ditandai dengan menggunakan stiker kecil.

Stiker dapat ditulisi dengan titimangsa atau waktu penyimpanan, seperti hari, tanggal, bulan, dan tahun. Hal ini akan memudahkan identifikasi daging.

Dengan demikian, daging yang lebih awal bisa dimasak lebih awal. Sebaliknya, yang baru masuk kulkas, bisa dimasak belakangan.

Demikian detikers sebagian cara-cara untuk menyimpan daging kurban dengan baik dan menjaga kesegarannya. Selamat hari raya Idul Adha!

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads