- 6 Jenis Sampah Plastik yang Bisa Didaur Ulang 1. PolyEthylene Terephthalate (PETE atau PET) 2. PolyVinyl Chloride (PVC) 3. PolyPropylene (PP) 4. High Density PolyEthylene (HDPE) 5. PolyStyrene (PS) 6. Low Density PolyEthylene (LDPE)
- Cara Mendaur Ulang Sampah Plastik 1. Pemotongan 2. Pemanasan dan Pelunakan 3. Pembentukan dan Pencetakan 4. Pengerjaan dengan Mesin 5. Penghalusan atau Finishing
Sampah plastik dikenal sebagai salah satu jenis limbah yang cukup sulit terurai, sehingga tidak sedikit orang yang berusaha melakukan proses daur ulang agar tak mencemari lingkungan. Terlebih lagi ada berbagai jenis sampah plastik yang bisa didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.
Diungkap dalam buku 'Panduan Mudah Daur Ulang Sampah Anorganik' karya Vanesa Adisa, sampah plastik tergolong sebagai sampah non-organik. Untuk diketahui, sampah non-organik adalah sampah yang tidak dapat terurai begitu saja secara alami. Tidak hanya plastik, sampah non-organik juga terdiri dari berbagai limbah lainnya. Sebut saja kaca, logam, hingga kertas.
Salah satu karakteristik dari sampah non-organik adalah sifatnya yang sulit sekali terurai. Bahkan beberapa jenis sampah ini tidak bisa terurai sama sekali. Satu di antaranya tidak lain adalah sampah plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti namanya, sampah plastik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa rumah tangga maupun sektor lainnya yang berbahan dasar plastik. Meskipun dikenal tidak mudah berkarat dan tahan lama, limbah dari sampah plastik justru membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
Hal inilah yang membuat cara pengolahannya dilakukan secara khusus. Misalnya saja dilakukannya proses daur ulang. Lantas, apa sajakah jenis sampah plastik yang bisa didaur ulang agar dapat digunakan kembali? Simak penjelasannya berikut ini.
6 Jenis Sampah Plastik yang Bisa Didaur Ulang
Ada berbagai jenis sampah plastik yang ternyata bisa didaur ulang kembali. Setidaknya ada 6 jenis plastik yang biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa didaur ulang kembali menjadi sebuah benda-benda yang baru. Dirangkum dari buku 'Sampah Sebagai Sumber Energi Alternatif' oleh Sri Gusty, Mansyur, dkk. dan 'Monograf: Key Performance Indicators untuk Pengelolaan dan Pemilahan Sampah yang Berkelanjutan' karya Ir Yun Arifatul Fatimah, ST MT PhD, IPU, berikut beberapa di antaranya.
1. PolyEthylene Terephthalate (PETE atau PET)
Jenis sampah plastik pertama yang biasanya mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya plastik PETE atau PET ini dapat ditemukan pada berbagai merek air minum kemasan yang biasanya menggunakan botol sekali pakai. Namun demikian, ada juga beberapa jenis barang lainnya yang turut menggunakan plastik ini. Sebut saja botol saus, botol kecap, hingga berbagai botol minuman lainnya.
Selain bisa didaur ulang kembali menjadi aneka kerajinan tangan, ternyata sampah plastik yang satu ini juga dapat diubah dalam wujud barang yang baru. Adapun hasil dari daur ulang sampah plastik PETE atau PET ini biasanya dibuat menjadi bahan karpet. Menariknya, sampah plastik ini juga tengah diteliti sebagai material yang berpotensi untuk dijadikan bahan campuran pada pembuatan aspal jalanan.
2. PolyVinyl Chloride (PVC)
Bagi sebagian orang istilah plastik PVC mungkin tidak jarang didengar dalam keseharian. Ini dikarenakan plastik PVC juga merupakan jenis sampah plastik yang biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis sampah plastik ini biasanya dapat dijumpai pada botol bekas sampo, deterjen, hingga pipa yang tak digunakan lagi.
Bahkan tidak sedikit aksesori yang kini menggunakan bahan PVS. Sebut saja dompet, tas, mainan, hingga barang-barang lainnya. Meskipun dikenal awet dan kuat, plastik PVC tidak disarankan untuk digunakan sebagai pembungkus makanan atau minuman. Sebaliknya, sampah plastik PVC juga hanya bisa didaur ulang menjadi barang tertentu saja. Misalnya saja kerajinan tangan yang digunakan untuk keperluan pemakaian yang tidak melibatkan makanan atau minuman.
3. PolyPropylene (PP)
Berbeda dengan PVC yang tidak dianjurkan untuk pemakaian yang berkaitan dengan makanan atau minuman, PP justru bisa jadi alternatif yang populer digunakan. Jenis plastik yang satu ini dianggap paling aman untuk bersinggungan dengan makanan atau minuman. Bahkan peralatan makan atau minum sehari-hari bisa saja terbuat dari plastik PP ini.
Meskipun cukup awet dan bisa digunakan berulang-ulang, sampah PP tetap dapat ditemukan di sekitar kita. Namun, sampah plastik PP juga termasuk jenis yang bisa didaur ulang untuk dapat digunakan kembali. Biasanya plastik PP bisa didaur ulang menjadi barang-barang yang digunakan dalam keseharian, tapi tidak melulu berkaitan dengan makanan atau minuman. Misalnya saja dibuat menjadi material untuk membuat karpet, alat tulis, hingga tali.
4. High Density PolyEthylene (HDPE)
Selanjutnya, ada plastik HDPE yang juga mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Serupa dengan PET, plastik HDPE juga hanya bisa digunakan sekali. Plastik jenis ini biasanya digunakan dalam pembuatan botol peralatan mandi, perawatan tubuh, hingga berbagai wadah lainnya.
Mengingat penggunaan plastik HDPE hanya bisa digunakan sekali pakai, maka menimbulkan sampah yang jumlahnya tak jauh berbeda dengan jenis PETE atau PET. Meskipun termasuk sebagai penyumbang limbah plastik yang cukup tinggi, jenis sampah plastik HDPE dapat didaur ulang kembali. Dikatakan bahwa hasil dari daur ulang sampah plastik HDPE dapat berwujud ember atau peralatan kantor.
5. PolyStyrene (PS)
Tidak hanya PP, ada juga jenis plastik lainnya yaitu PS. Plastik jenis ini biasanya dijadikan sebagai material campuran dalam pembuatan tempat kaset, rak plastik, toples kue, sendok plastik, kaca helm, styrofoam wadah, hingga wadah makanan lainnya. Walaupun begitu, plastik PS tidak bisa dipanaskan karena cukup berbahaya.
Sebaliknya, sampah plastik PS hanya bisa didaur ulang untuk dijadikan sebagai benda-benda tertentu. Sebut saja sebagai bahan pembuatan meja kantor maupun tempat menyimpan kaset video.
6. Low Density PolyEthylene (LDPE)
Kalau sebelumnya ada plastik HDPE, kali ini terdapat juga istilah plastik LDPE. Berbeda dari HDPE yang biasanya digunakan dalam keseharian sebagai material utama pembuatan wadah atau botol, LDPE justru berbeda. Plastik jenis ini ternyata terbuat dari minyak bumi. Adapun hasil dari material plastik LDPE digunakan untuk membuat kemasan karton susu, roti, hingga margarin.
Kemudian kresek, tutup galon, plastik bening, hingga selang yang dijumpai dalam keseharian juga terbuat dari plastik jenis ini. Oleh karena itulah, plastik LDPE cukup fleksibel fungsinya karena bisa dijadikan sebagai material yang dianggap aman untuk bersinggungan dengan makanan atau minuman, tapi juga bisa dipakai dalam pembuatan benda lainnya. Meskipun begitu sampah plastik LDPE hanya bisa didaur ulang menjadi kerajinan tangan saja. Sebaliknya, tidak bisa diolah untuk dipakai kembali sebagai benda-benda yang dipakai secara langsung.
Cara Mendaur Ulang Sampah Plastik
Setelah mencermati berbagai jenis sampah plastik yang bisa didaur ulang, cara mendaur ulangnya pun tak kalah menarik untuk diketahui. Ada berbagai metode yang bisa dilakukan dalam proses mendaur ulang sampah plastik. Pada kesempatan kali ini akan diuraikan metode daur ulang sampah plastik menggunakan metode fabrikasi.
KBBI mendefinisikan fabrikasi sebagai pembangunan sesuatu. Adapun metode fabrikasi pada daur ulang sampah plastik dilakukan dengan mengolah kembali limbah tersebut agar bisa digunakan kembali. Dirangkum dari buku 'Persembahan Unitomo Untuk Negeri: Book Chapter Abdimas Jilid 1: Pendidikan, Teknologi, Ilmu Komunikasi, Hukum, Pertanian, Pangan, dan Perikanan' karya Sayyidatul Khoiridah, dkk. berikut beberapa tahapan dalam cara mendaur ulang sampah plastik menggunakan metode tersebut.
1. Pemotongan
Tahapan pertama melibatkan pemotongan yang memungkinkan sampah plastik dipotong dalam ukuran yang lebih kecil. Proses ini dilakukan tidak hanya sebatas memudahkan saat melalui tahapan selanjutnya nanti. Lebih dari itu pemotongan juga dilakukan agar dapat menyamarkan label produk, tulisan, atau gambar yang masih tertera pada sampah plastik. Cara ini dilakukan agar hasil daur ulang sampah plastik nantinya bagus dan rapi.
2. Pemanasan dan Pelunakan
Kemudian potongan plastik dalam ukuran kecil tadi akan melalui proses pemanasan dan pelunakan. Pada tahapan ini plastik akan masuk ke dalam mesin kempa dan heat gun. Tujuannya agar potongan-potongan plastik tadi dapat merekat satu sama lain. Tidak hanya itu saja, tahapan pemanasan dan pelunakan juga bertujuan agar nantinya dapat menghasilkan lembaran plastik yang mudah untuk dibentuk pada proses selanjutnya.
3. Pembentukan dan Pencetakan
Setelah plastik sudah membentuk lembaran, maka tahapan berikutnya adalah pembentukan dan pencetakan. Tahap ini memungkinkan lembaran plastik akan dicetak menjadi material. Digambarkan bahwa tahapan ini membuat material sampah plastik tadi akan dicetak seperti proses pembuatan keramik, yaitu melibatkan cetakan master yang terbuat dari material tahan panas. Misalnya silicon rubber, batu, gipsum, atau kayu.
4. Pengerjaan dengan Mesin
Kemudian tahapan selanjutnya melibatkan mesin. Pada tahap ini material sampah plastik akan dibentuk sedemikian rupa agar mencapai kondisi sesuai yang yang diinginkan. Tahapan ini melibatkan alat atau mesin yang canggih. Oleh karena itulah, nantinya produk-produk baru dari proses daur ulang sampah plastik akan terbentuk.
5. Penghalusan atau Finishing
Setelah pembentukan material baru selesai dilakukan, saatnya masuk dalam proses penghalusan. Tahapan ini juga merupakan finishing atau akhir dari proses daur ulang sampah plastik dengan metode fabrikasi. Ini sekaligus menandai berakhirnya proses daur ulang sampah plastik.
Itulah tadi rangkuman jenis sampah plastik yang bisa didaur ulang lengkap dengan cara mendaur ulangnya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya