Tidak sedikit orang yang mungkin menganggap nasi dingin lebih sehat dibandingkan nasi panas. Namun, benarkah demikian?
Untuk diketahui, dalam setiap butir nasi memiliki kandungan yang dapat memenuhi kebutuhan energi setiap harinya. Seperti diungkap dalam buku 'Ancaman di Balik Segarnya Buah & Sayur' oleh Nunung Nurjanah, SP, MSi dan Nur Ihsan, bahwa nasi kaya akan kandungan karbohidrat dan juga air. Terlebih lagi pada nasi putih yang dapat menjadi energi utama bagi tubuh.
Tidak hanya itu saja, nasi putih juga mengandung protein yang cukup kecil takarannya yaitu sekitar 2 gram untuk setiap 100 gram nasi. Nasi putih juga memiliki keunggulan lainnya. Sebut saja rendahnya kadar lemak jenuh dan juga kolesterol. Inilah yang membuat sebagian besar orang memilih nasi putih sebagai menu santapan sehari-hari mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun begitu, nasi putih menjadi perhatian tersendiri bagi orang-orang yang cukup mempertimbangkan asupan gula darah setiap harinya. Terlebih lagi ada anggapan bahwa mengonsumsi nasi dingin lebih sehat dibandingkan nasi dalam kondisi yang masih panas. Anggapan tersebut dilatarbelakangi oleh jumlah kadar gula pada nasi yang mengalami perubahan.
Lantas, apakah benar nasi dingin lebih sehat dibandingkan nasi panas? Untuk mengetahui jawabannya, artikel ini akan merangkum penjelasannya secara rinci. Temukan informasinya berikut ini.
Apakah Nasi Dingin Lebih Sehat Dibanding Nasi Panas?
Terkait anggapan nasi dingin lebih sehat dibandingkan nasi panas, tidak sedikit orang mengaitkannya dengan kadar gula yang terkandung di dalamnya. Sebagian orang meyakini nasi dibiarkan dingin kadar gulanya akan mengalami penurunan, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. Termasuk bagi para pengidap diabetes atau orang yang menaruh perhatian pada kadar gula darah di dalam tubuhnya.
Menurut buku 'Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan' oleh Nutrifood Research Center, bahwa ada anggapan mendiamkan nasi putih semalaman dapat membuat kadar gula di dalamnya menurun. Inilah yang diyakini lebih aman untuk dikonsumsi sebagai menu diabetesi.
Meskipun begitu, terdapat studi yang dilakukan di negara Malaysia dan Nigeria yang justru menunjukkan hasil tertentu. Melalui studi tersebut menunjukkan mendiamkan nasi hingga dingin tidak menimbulkan proses apa pun terhadap nasi tersebut. Termasuk mendukung anggapan tentang nasi tersebut akan lebih sehat untuk dikonsumsi bagi para pengidap diabetes.
Pada studi yang lain diketahui bahwa nasi yang disimpan sampai dingin memiliki pati resisten yang lebih banyak dibandingkan dengan nasi yang baru saja dimasak. Inilah yang membuat nilai Glikemik Indeks (GI) bisa turun.
Terlepas dari itu semua, penelitian terhadap nasi dingin yang dianggap memiliki kadar gula lebih rendah dibandingkan nasi panas masih perlu dilakukan secara lebih mendalam. Terlebih untuk bisa memastikan nasi tersebut benar-benar aman dikonsumsi oleh pengidap diabetes.
Sementara itu, menurut Healthline, nasi dingin memiliki kandungan pati resisten yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan nasi yang baru saja dimasak. Untuk diketahui, pati resisten merupakan jenis serat yang tidak dicerna oleh tubuh. Namun demikian, bakteri di dalam usus dapat melakukan proses fermentasi, sehingga mampu mengubahnya menjadi prebiotik.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa nasi dingin yang dipanaskan kembali juga dapat memicu bakteri. Salah satunya adalah bakteri patogen yang bisa memicu berbagai penyakit. Terlebih lagi apabila nasi dibiarkan dingin di suhu ruangan tanpa disimpan dengan baik. Situasi tersebut dapat meningkatkan risiko spora yang berkembangbiak dan berkecambah yang saat dikonsumsi bisa menimbulkan efek samping tertentu.
Hal senada juga dijelaskan dalam laman SugarFit, bahwa nasi yang baru saja dimasak disarankan agar disimpan dalam suhu ruangan dalam waktu sebentar saja. Sebaliknya, membiarkan nasi dalam waktu yang lama dapat memicu pertumbuhan spora. Bukan hanya itu saja, nasi yang didinginkan juga mengandung lebih banyak pati resisten.
Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa anggapan nasi dingin lebih sehat dibandingkan nasi panas belum teruji secara ilmiah. Masih dibutuhkannya penelitian lanjutan untuk mengetahui hal tersebut secara lebih mendalam.
Benarkah Nasi Merah Lebih Sehat saat Dikonsumsi?
Tidak hanya berkaitan dengan nasi panas dan nasi dingin, ada juga anggapan yang menyebut nasi merah memiliki kandungan yang lebih baik dibandingkan nasi putih. Masih merujuk dari buku yang sama, dijelaskan bahwa nasi merah memiliki serat yang lebih banyak dibandingkan nasi putih.
Kemudian Yusuf CK Arianto dalam bukunya '56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan: Venom Publisher' memberikan penjelasan bahwa secangkir nasi merah mengandung setidaknya 216,45 kalori dan mampu memenuhi kebutuhan mineral harian. Tidak hanya itu saja, protein di dalam nasi merah lebih banyak dibandingkan nasi putih. Bahkan nasi merah juga kaya akan vitamin A, vitamin B kompleks, dan juga zat besi.
Berbagai kandungan nasi merah yang dinilai lebih baik dibandingkan beras putih juga diungkap dalam buku 'Diet GM Guide' karya Andra Tersiana, STP, MSc, yang mengungkap berbagai kelebihan dari beras merah. Dikatakan bahwa kandungan gizi beras merah lebih tinggi dibandingkan beras putih.
Hal tersebut berkaitan dengan proses pengolahannya yang melalui tahapan berbeda. Pada beras merah, prosesnya hanya ditumbuk dengan memisahkan bagian sekamnya saja. Berbeda halnya dengan beras putih yang harus digiling terlebih dahulu hingga bersih dari kulit ari. Pada penggilingan beras putih juga hanya menyisakan bagian bertepung untuk dikonsumsi.
Tak sampai di situ saja, ada perbandingan kandungan antara beras merah dan beras putih yang menarik untuk ditelisik. Pada setiap satu cup atau 200 gram beras merah dan beras putih memiliki berbagai macam kandungan. Berikut perbandingannya:
Beras Merah
- Kalori: 222 kkal
- Protein: 6 gr
- Karbohidrat: 46 gr
- Serat makanan: 4 gr
- Omega 3: 28 mr
- Omega 6: 618 mg
- Magnesium: 86 mg
- Mangan: 2 mg
- Fosfor: 166 mg
Beras Putih
- Kalori: 260 kkal
- Protein: 6 gr
- Karbohidrat:56 gr
- Serat makanan: 1 gr
- Omega 3: 26 mr
- Omega 6: 124 mr
- Magnesium: 24 mr
- Mangan: 1 mg
- Fosfor: 86 mg
Salah satu kandungan yang dapat dicermati oleh pengidap diabetes adalah magnesium. Pada beras merah memiliki kandungan magnesium lebih tinggi dibandingkan beras putih. Inilah yang mampu membantu penguatan tulang dan juga mendukung pengaturan hormon insulin. Maka tak heran, mengonsumsi nasi merah disarankan bagi para pengidap diabetes. Selain tinggi magnesium, indeks glikemik yang rendah dan serat yang cukup tinggi menjadikan nasi merah dinilai lebih sehat dibandingkan nasi putih.
Itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai anggapan nasi dingin lebih sehat dibandingkan nasi panas lengkap dengan fakta menarik seputar nasi merah. Semoga membantu.
(par/sip)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong