Cuka apel alias apple cider vinegar diketahui punya sejumlah manfaat kesehatan bila dikonsumsi. Namun, berbanding lurus dengan manfaatnya, cuka apel juga berpotensi menimbulkan efek samping. Berikut penjelasan lengkapnya.
Dikutip dari WebMD, tepat seperti namanya, cuka apel dibuat dari kombinasi fermentasi apel, ragi, dan gula. Cuka apel sering dipergunakan dalam berbagai resep masakan, seperti saus salad, acar, hingga bumbu rendaman.
Tidak hanya dalam proses penyajian makanan, cuka apel pun umum dikonsumsi karena mengandung sejumlah manfaat. Tentunya, terdapat aturan minum dan efek samping yang perlu detikers pahami sebelum rutin mengonsumsi cuka apel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah detikers sudah atau baru berencana membeli cuka apel? Guna menambah informasi, cari tahu manfaat cuka apel lengkap cara minum dan efek sampingnya via uraian di bawah ini. Baca dengan teliti sampai tuntas, ya, detikers!
Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan
Dirangkum dari Healthline, The University of Chicago Medicine, The University of Vermont, dan Medical News Today, beberapa manfaat cuka apel alias ACV adalah:
1. Kaya Kandungan yang Baik
Asam asetat atau acetic acid adalah komponen aktif paling utama cuka. Sering mencium bau dan aroma asam yang kuat karena cuka? Asam asetat adalah biang kerok di baliknya. Terlepas dari bau menyengat tersebut, para ilmuwan percaya asam asetat punya manfaat kesehatan.
Di samping asam asetat, ACV juga mengandung zat bernama mother (induk). Zat ini tersusun dari untaian protein, enzim, dan bakteri baik. Biarpun tidak ada studi yang mendukung, mother dipercaya merupakan penyebab beberapa manfaat bagus cuka apel.
2. Mengatur Kadar Gula Darah
Sebuah studi yang dipublikasikan di The Journal of the American Association of Diabetes pada 2004 lalu menemukan bukti kegunaan cuka apel untuk diabetes. Para partisipan diminta makan bagel, jus jeruk, dan mentega. Lalu, mereka diberikan 20 gram cuka apel.
Setelah 30 sampai 60 menit usai makan, para peneliti menemukan bahwa kadar glukosa darah partisipan telah turun secara signifikan. Dengan kemampuan ini, cuka apel bisa menjadi obat tambahan bagi penderita diabetes, tentunya di samping resep dari dokter.
3. Membantu Turunkan Berat Badan
Berat badan berlebih bisa berujung pada penyakit-penyakit berbahaya. Berangkat dari hal tersebut, memelihara berat badan agar tetap ideal adalah PR untuk setiap orang. Nah, cuka apel hadir untuk memudahkan detikers turunkan berat badan.
Apa alasannya? Ternyata, cuka apel bisa meningkatkan perasaan kenyang sehingga jumlah makanan yang disantap tereduksi. Sebuah riset menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi cuka apel dan solid foods merasakan kenyang selama 120 menit setelah makan. Tak hanya itu, mereka juga lebih sedikit makan camilan dalam rentang 3-24 jam setelah konsumsi cuka apel.
Pun juga pada 2024 lalu, sebuah studi menunjukkan konsumsi 3 dosis cuka apel harian berpengaruh menurunkan berat badan, rasio lemak tubuh, Body Mass Index (BMI), hingga kadar gula, lemak, dan kolesterol dalam darah. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan.
4. Menekan Perkembangan Bakteri
detikers mungkin sudah tahu bahwa cuka apel sering dipergunakan untuk membersihkan berbagai barang di rumah. Ternyata, hal ini punya dasar ilmiah, lho! Studi tahun 2005 menemukan kombinasi cuka apel dan jus lemon terbukti mampu menurunkan pertumbuhan bakteri Salmonella.
Bahkan, tidak hanya menurunkan sedikit saja, perpaduan cuka apel dan jus lemon tersebut menekan Salmonella sampai ke tingkat di mana mereka tidak lagi bisa dideteksi. Berangkat dari penemuan ini, detikers dapat mencampurkan cuka apel dalam makanan seperti salad untuk mengurangi kemungkinan serangan bakteri.
5. Menyehatkan Kulit
Sudah banyak orang mempergunakan cuka apel untuk menyembuhkan kulit kering atau eksim (eczema). Secara natural, kulit sejatinya memang sedikit asam. Namun, keasaman ini bisa berkurang pada penderita eksim.
Oleh karena itu, cuka apel bisa membantu mengembalikan kadar asam alami kulit sehingga lapisan pelindung bekerja secara optimal. Namun, ada pula penelitian yang justru menyebut cuka apel berpotensi mengiritasi kulit.
6. Membantu Pencernaan
Sebagaimana telah disinggung sekilas di atas, bila detikers perhatikan, akan ada semacam konsentrasi serat di bagian bawah botol cuka apel. Hal tersebut menunjukkan cuka apel yang belum dipasteurisasi.
Menariknya, konsentrasi serat yang disebut sebagai mother tersebut punya manfaat dalam proses pencernaan. Ia diketahui mengandung enzim dan bakteri sehingga bermanfaat bagi mikrobioma usus. Jadi, jangan heran jika banyak orang yang punya masalah pencernaan rutin konsumsi cuka apel, ya, detikers!
7. Menurunkan Kadar Kolesterol dan Trigliserida
Tingginya level kolesterol dan trigliserida seseorang bisa menyebabkan naiknya kemungkinan serangan jantung dan stroke. Nah, beberapa bukti menunjukkan juga cuka apel bisa menurunkan kadar total kedua hal tersebut.
Sebuah studi selama 12 minggu dilakukan kepada orang-orang yang tengah menjalani diet rendah kalori. Para peneliti menemukan, partisipan yang minum cuka apel punya kadar kolesterol dan trigliserida lebih rendah dibanding partisipan yang mengonsumsi placebo.
Tidak hanya itu, cuka apel juga dapat menaikkan kadar kolesterol baik alias High-Density Lipoprotein (HDL). Kolesterol HDL ini bisa membantu menekan risiko masalah-masalah jantung.
Cara Minum Cuka Apel
Sebenarnya, para ahli belum menentukan batasan aman untuk konsumsi cuka apel. Pasalnya, setiap kondisi tentu butuh kadar yang berbeda-beda. Jadi, yang terbaik adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Hanya saja, takaran umum cuka apel adalah satu sendok teh sebagaimana keterangan di laman Medical News Today. Satu sendok teh cuka apel tersebut perlu dicampur setidaknya segelas air. Kombinasi cuka apel dengan air tersebut bisa dikonsumsi sebanyak 2 kali sehari.
Efek Samping Cuka Apel
Sayangnya, cuka apel punya beberapa efek samping. Efek samping ini bisa timbul bila detikers mengonsumsi cuka apel dalam dosis berlebihan. Beberapa efek sampingnya, menurut keterangan dari situs Everyday Health, adalah:
- Meningkatkan risiko hipoglikemia bila dipergunakan bersama insulin.
- Menyebabkan masalah perut, utamanya untuk pasien gastroparesis.
- Menyebabkan iritasi tenggorokan atau bahkan, luka bakar di esofagus.
- Mengganggu kinerja beberapa obat tertentu.
- Menurunkan kadar kalium sehingga menyebabkan kram otot, sembelit, hingga irama jantung tidak teratur.
- Merusak email gigi. Akibatnya, gigi menjadi sensitif.
- Mengakibatkan iritasi pada kulit. Biarpun jarang terjadi, kondisi ini tetap mungkin terjadi.
Akhir kata, cuka apel memang diyakini punya banyak manfaat kesehatan. Namun, cairan satu ini juga memiliki sejumlah efek samping. Bila ingin mengonsumsi secara rutin, pastikan konsultasi dengan dokter dahulu, ya, detikers!
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong