10 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil, Berbahaya!

10 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil, Berbahaya!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 05 Okt 2024 14:21 WIB
5 Manfaat Makan Jeroan yang Heboh Diklaim Jadi Menu Diet Sehat
Jeroan, makanan yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil. (Foto: Getty Images/iStockphoto/deepblue4you)
Jogja -

Ibu hamil harus memperhatikan pola asupannya selama mengandung. Selain mesti memilih makanan dengan kandungan nutrisi mumpuni, sejumlah makanan dan minuman juga tidak boleh dikonsumsi. Apa saja?

Dirujuk dari Nidirect Government Services, selama kehamilan, makanan-makanan sehat yang seimbang sangat penting untuk menjaga kondisi sang bayi. Pasalnya, pola makan seorang ibu tatkala hamil bisa memengaruhi kesehatan bayi, bahkan hingga besar nanti.

Mengapa bisa? Seorang bayi yang tumbuh dan tidak mendapatkan gizi memadai dalam rahim, memiliki potensi yang lebih tinggi terhadap beberapa tipe penyakit. Di antaranya adalah jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Lalu, apa saja makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi atau sebaiknya dihindari tatkala hamil? Berikut ini daftar serta sejumlah alasannya yang ibu hamil perlu ketahui. Simak pembahasannya sampai tuntas, ya!

Daftar Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil

Dirangkum dari Healthline, American Pregnancy Association, dan Babycenter, beberapa makanan dan minuman yang semestinya dihindari saat kehamilan adalah:

1. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi

Merkuri adalah zat, yang dalam jumlah tinggi, bisa memengaruhi sistem saraf dan kekebalan tubuh. Di samping itu, merkuri juga dapat mengakibatkan masalah perkembangan anak-anak. Biasanya, merkuri dijumpai dalam jumlah tinggi di ikan-ikan laut berukuran besar. Oleh karenanya, ikan-ikan seperti berikut ini sebaiknya dihindari ibu hamil:

  • Todak
  • Tuna (utamanya tuna mata besar/big eye tuna)
  • Marlin
  • Todak
  • Hiu

2. Ikan dan Daging Mentah

Ikan mentah adalah makanan pantangan kedua yang mesti dihindari ibu hamil. Sebab, ikan-ikan mentah ini, terutama kerang, punya risiko tinggi mengandung bakteri atau parasit. Sebut saja norovirus, vibrio, salmonella, dan listeria.

Infeksi yang terjadi pada ikan mentah bisa menyebabkan dehidrasi dan rasa lemah untuk orang dewasa. Bahkan, beberapa bisa menular melalui plasenta kepada bayi. Akhir kata, ikan mentah yang terinfeksi parasit/virus berpotensi meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur hingga keguguran.

Sama seperti ikan, daging mentah, baik itu berasal dari sapi, kambing, maupun unggas, bisa jadi juga telah terkontaminasi berbagai jenis bakteri. Oleh karenanya, sebelum memesan makanan berbahan dasar ikan atau daging, tanyakan mengenai tingkat kematangannya untuk berhati-hati.

3. Alkohol

Paparan alkohol sebelum lahirnya bayi bisa mengganggu tumbuh kembang si bayi. Bahkan, dalam kasus yang parah, konsumsi alkohol bisa mengakibatkan kondisi yang disebut sindrom alkohol janin (fetal alcohol syndrome). Selain saat hamil, alkohol juga harus dihindari selama proses menyusui.

4. Minuman Berkafein

Sebagian besar penelitian memang menunjukkan bahwasanya asupan kafein dalam jumlah sedang diperbolehkan untuk ibu hamil. Namun, ada juga penelitian lain yang menunjukkan bahwa kafein bisa jadi berkaitan dengan keguguran.

Oleh karena itu, selama trimester pertama kehamilan, hindari kafein. Alih-alih mengonsumsi minuman berkafein, ibu hamil dianjurkan menggantinya dengan air, jus, dan susu. Tentunya, awasi juga produk-produk soda atau cokelat yang bisa jadi mengandung kafein.

5. Telur Mentah

Kenapa telur mentah dilarang? Sebab, benda yang dihasilkan oleh ayam ini berpotensi mengandung bakteri salmonella. Jika terinfeksi salmonella, ibu hamil mungkin akan mengalami kram di rahim yang berpotensi menyebabkan kelahiran prematur atau lahir dalam kondisi telah meninggal.

Di antara makanan yang umumnya mengandung telur mentah adalah:

  • Tiramisu
  • Mayones produksi rumahan
  • Es krim produksi rumahan
  • Saus salad produksi rumahan
  • Minuman telur

6. Jeroan

Sejatinya, jeroan (organ meats) adalah sumber banyak kandungan bermanfaat, seperti besi, selenium, dan vitamin A. Kesemuanya adalah nutrisi baik yang diperlukan untuk sang ibu dan bayinya.

Namun, jika terlalu banyak mengonsumsi vitamin A, utamanya pada trimester pertama kehamilan, cacat lahir atau keguguran bisa terjadi. Meski sebagian besar masalah ini ditimbulkan suplemen vitamin A, tidak ada salahnya bagi detikers untuk mengurangi asupan jeroan selama periode tersebut.

7. Buah dan Sayuran yang Tidak Dicuci

Punya alasan yang kurang lebih sama dengan telur dan ikan mentah, buah dan sayuran yang tidak dicuci bisa jadi terkontaminasi bakteri dan parasit. Di antaranya yang terkenal adalah toxoplasma, escherichia coli, listeria, dan salmonella.

Untuk mengurangi potensi infeksi akibat hal ini, ibu hamil harus mencuci buah dan sayuran yang akan dikonsumsi terlebih dahulu. Pastikan untuk mencuci kedua hasil kebun ini dengan air bersih serta mengupasnya dulu, ya!

8. Makanan Prosesan (Processed Foods)

Saat hamil, sebagaimana telah disinggung sekilas sebelumnya, seorang ibu hamil harus memperbanyak asupan nutrisi, seperti protein, besi, dan folat. Di lain sisi, makanan yang telah diproses sedemikian rupa justru rendah nutrisi dan kaya kalori, gula, dan lemak.

Hal ini akan menyebabkan kenaikan berat badan yang nantinya berimplikasi pada obesitas si anak dan komplikasi persalinan. Sebagai gantinya, detikers bisa mengonsumsi makanan dan camilan yang punya kandungan protein, serat, maupun lemak sehat tinggi.

9. Susu Mentah dan Keju Lunak (Soft Cheese) yang Tidak Dipasteurisasi

Proses pasteurisasi untuk susu akan membunuh sejumlah bakteri berbahaya, seperti campylobacter, E coli, salmonella, dan listeria. Hal yang sama juga berlaku untuk keju mentah. Pasalnya, makanan satu ini bisa saja dikotori dengan kontaminan listeria.

10. Kecambah Mentah

Di Indonesia, kecambah adalah makanan sehari-hari yang terasa lezat dan gurih. Namun, tahukah kamu bahwasanya kecambah alias taoge tumbuh dalam kondisi hangat dan basah? Nah, kondisi ini ternyata juga sangat cocok untuk pertumbuhan bakteri tertentu, seperti listeria dan salmonella.

Lebih-lebih, tidak jarang, kecambah dikonsumsi dalam keadaan mentah. Dengan alasan tersebut, sebaiknya, selama kehamilan, hindari makan kecambah mentah untuk mengurangi potensi infeksi bakteri yang bisa mengganggu.

Demikian penjelasan ringkas mengenai 10 makanan dan minuman pantangan selama masa kehamilan. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat, ya!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads