Para pegiat antariksa menggelar Pameran Space Food atau makanan ruang angkasa di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sesuai namanya, pameran ini menampilkan sejumlah makanan dan minuman yang diproyeksikan bisa dikonsumsi di ruang angkasa.
Pameran ini diinisiasi oleh Indonesia Space Science Society (ISSS) berkolaborasi dengan peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Podomoro, serta melibatkan akademisi dari Kampus ISI Yogyakarta dan University of Michigan, Amerika. Lokasi pameran dipusatkan di Kampung Alien, yang terletak di Kalurahan Kembang, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, pada Sabtu (23/3) malam.
Ada sejumlah makanan dan minuman yang dipamerkan dalam Pameran Space Food pertama di Indonesia ini. Di antaranya aneka kue kering, brownies, stick serta teh kombucha yang seluruhnya terbuat dari hasil pengolahan jamur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur ISSS, Venzha Christ mengatakan pameran Space Food ini merupakan bagian dari program awal v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station (VMARS) bernama V-SF dan V-SFM, atau semacam program simulasi hidup di planet Mars besutan ISSS. Di mana salah satu komponennya yaitu menghadirkan makanan yang memungkinkan untuk dikonsumsi di luar angkasa.
"Jadi outputnya itu berupa produk (makanan) yang nantinya bisa didistribusi untuk misalnya pelatihan hidup di Planet Mars," ujarnya saat ditemui di lokasi pameran, Sabtu (23/3) malam.
Venzha mengatakan space food sudah banyak dikembangkan oleh negara lain, salah satu yang tersohor berasal dari Rusia. Berkaca dari situ, pihaknya pun mencoba untuk membuat produk serupa dengan cita rasa yang berbeda.
"Sementara ini yang paling populer buatan Rusia. Kebetulan saya pernah mencoba sewaktu ikut pelatihan soal antariksa. Tapi kalau di sana cita rasanya khas Eropa (cenderung hambar). Nah kita perlu ada daya tarik sendiri dengan cita rasa Asia," ujarnya.
![]() |
Proyek pembuatan makanan ruang angkasa ini telah berlangsung sejak Juni 2023 lalu. Melibatkan para peneliti dari Indonesia dan Amerika, proyek ini akhirnya melahirkan prototipe makanan yang diharapkan layak untuk dikonsumsi di ruang angkasa.
"Space food sendiri sebenarnya adalah proyek antar institusi, salah satunya ISSS, saya dari (Universitas) Podomoro dan IPB. Nah sebenarnya proyek ini sudah ada sejak Juni 2023, dan untuk saat ini kita baru keluarkan prototipenya," ucap salah satu periset proyek VMARS, Dina Lestari.
Dina mengatakan space food pertama di Indonesia ini menggunakan fungi atau umum disebut jamur sebagai bahan utamanya. Jamur dipilih karena merupakan spesies yang banyak ditemukan di Bumi dan dapat berkembang biak dengan cepat serta bisa tumbuh di mana saja.
"Alasannya karena potensi jamur cukup besar. Ini spesies paling banyak di muka bumi, bahkan lebih banyak dari manusia, binatang atau tumbuhan lain. Saking banyaknya mereka itu ada yang bisa dimakan. Dan mereka bisa tumbuh secara cepat, masif dan di berbagai medan," ujarnya.
"Salah satu keistimewaan jamur yaitu ada beberapa spesies yang tahan radiasi. Selain itu bisa menguraikan lahan tandus menjadi lahan hidup. Sehingga potensinya sangat besar untuk dikembangkan di masa depan," imbuh Dina.
Dina mengatakan proses pengolahan jamur menjadi makanan ruang angkasa telah melalui riset yang panjang. Pihaknya terlebih dulu memilah dan memilih Jamur yang dianggap layak untuk dikonsumsi. Hasilnya ada tiga jenis yang dipilih yakni Jamur Kuping, jamur tiram dan jamur salju.
"Selanjutnya baru diolah menjadi makanan atau minuman sesuai dengan yang ingin dibuat. Seperti misalnya jadi kombucha, kue ataupun stick," ujarnya.
Dina mengatakan hasil jadi makanan ini tidak hanya layak untuk dikonsumsi di ruang angkasa. Lebih dari itu, bisa dikembangkan menjadi makanan untuk masa depan.
"Ini punya potensi untuk sustainability atau keberlanjutan di masa depan. Mudah-mudahan dari riset kami ini bisa bersinergi dengan pihak lain dari teknologi pangan. Sekarang kita sedang coba ajak teman-teman gizi untuk menyempurnakan lagi, biar memiliki manfaat untuk banyak orang," ujarnya.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana