Berburu Kipo Si Kudapan Manis Legendaris Khas Kotagede

Berburu Kipo Si Kudapan Manis Legendaris Khas Kotagede

Azhar Hanifah, Duhita Diptyarani Tsabita - detikJogja
Selasa, 27 Feb 2024 18:14 WIB
Kipo Bu Djito kudapan khas Kotagede. Foto diambil Selasa (27/2/2024).
Kipo kudapan khas Kotagede Jogja (Foto: Duhita Diptyarani Tsabita/detikJogja)
Jogja -

Kipo merupakan salah satu kudapan khas Jogja yang berasal dari Kotagede. Kudapan manis berwarna hijau ini konon merupakan makanan favorit Sultan Agung dan sudah menjadi warisan budaya tak benda.

Salah satu penjual kipo di Kotagede yakni Kipo Bu Djito. Kipo Bu Djito konon merupakan pionir dan sudah eksis sejak 1946.

Kue yang berbentuk kecil berwarna hijau kecoklatan ini berisi enten-enten atau campuran parutan kelapa muda dan gula jawa. Rasa kipo ini manis dan gurih. Konon, kue ini dibuat dan dijajakan oleh Mbah Mangun Irono di depan rumahnya pada tahun 1946.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejarahnya dulu kipo ini diproduksi oleh simbah dan ibu saya, Mbah Mangun Irono dan Bu Djito Soeharjo. Nama kipo Bu Djito masih dipakai sampai sekarang untuk mengenang jasa mereka, saya yang meneruskannya," tutur pemilik Kipo Bu Djito saat ini, Istri kepada detikJogja, di lapaknya, Jalan Mondorakan, Kotagede, Jogja, Selasa (27/02/2024).

Istri mengisahkan setelah Mbah Mangun meninggal, ibunya Djito meneruskan usaha tersebut. Nama kipo Bu Djito pun akhirnya dipilih menjadi merek dengan slogan yaitu 'kipo asli dan pertama khas Kotagede'.

ADVERTISEMENT

Dia menerangkan nama kipo merupakan akronim dari 'iki opo' yang berarti ini apa. Bentuk kudapan ini mungil dan memantik pertanyaan orang yang melihatnya sehingga muncul lah nama kipo itu.

Istri mengaku masih mempertahankan resep asi dari neneknya. "Resep kipo ini turun temurun dari mbah saya Mangun Irono sampai ke saya," terangnya.

Kipo Bu Djito kudapan khas Kotagede. Foto diambil Selasa (27/2/2024).Kipo Bu Djito kudapan khas Kotagede. Foto diambil Selasa (27/2/2024). Foto: Duhita Diptyarani Tsabita/detikJogja

Kipo Bu Djito sempat menyediakan beragam varian rasa. Namun, hanya kipo original yang paling laris diburu sehingga pihaknya tak lagi memproduksi varian rasa lainnya.

"Kalau untuk harian bisa terjual sampai 250-an bungkus, lumayan ramai pesanan juga," kata Istri.

Harga satu porsi kipo ini pun terjangkau, detikers cukup merogoh kocek Rp 3.000 saja. Satu bungkus kipo ini berisi lima kipo.

Istri berharap makanan tradisional dapat terus dilestarikan. Dia mengajak anak muda agar mau mengenal makanan tradisional.

"Semoga masyarakat tetap melestarikan makanan kipo ini. Untuk anak muda jangan terpancing dengan makanan siap saji, coba untuk lebih mengenal makanan-makanan tradisional yang berbahan alami dan murah meriah," kata Istri.

Sebagai informasi kios Kipo Bu Djito buka mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Tak hanya menjual kipo, detikers juga bisa menemukan jajanan seperti legomoro, ukel, dan banjar di kios tersebut.

Artikel ini ditulis oleh Azhar Hanifah dan Duhita Diptyarani Tsabita, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ams/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads