Agenda wajib yang tak boleh sampai terlewat ketika sedang melawat ke Jogja adalah mencicipi beragam kulinernya. Selain mencoba sajian-sajian utama, detikers juga patut menjajal jajanan khas Kotagede yang sedap.
Kotagede dikenal sebagai kota dengan segudang kuliner. Sebut saja kipo, kembang waru, hingga kue banjar. Jajanan-jajanan tersebut memiliki cita rasa yang unik dan bermacam-macam. Beberapa bahkan memiliki arti atau filosofi yang mendalam, baik dari segi bentuk maupun penamaannya.
Nah, berikut ini detikJogja rangkumkan penjelasan singkat mengenai tujuh jajanan khas Kotagede yang patut dicoba. Selamat membaca!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
7 Jajanan Khas Kotagede
1. Kipo
Mengutip dari laman Warisan Budaya Takbenda Indonesia, kipo telah dikenal sejak abad ke-16. Kipo juga terkenal sebagai kudapan favorit dari Sultan Agung. Meski sempat hilang dari peredaran kuliner Kotagede, kini kipo sudah kembali eksis dan dapat ditemui lagi.
Kue satu ini memiliki nama yang unik. Nama tersebut tercetus ketika para bangsawan yang disuguhi makanan ini bertanya "Iki opo?" atau dalam bahasa Indonesia berarti ini apa? Lama kelamaan, nama tersebut terus melekat padanya.
Kipo terbuat dari ketan, santan, garam, gula, dan pewarna hijau dari bahan alami. Bentuknya yang kecil, tak lebih besar dibanding ibu jari, berikut rasa manis menjadikannya cocok dijadikan camilan. detikers dapat menemukan kue mini berwarna hijau ini di wilayah Kotagede.
2. Kembang Waru
Bentuknya unik, yakni bulat dengan delapan sisi di bagian pinggirnya. Mengutip dari laman Dinas Kebudayaan Jogja, kedelapan sisi tersebut bermakna tanah, air, angin, api, matahari, bulan, bintang, dan langit. Apabila seorang pemimpin memiliki delapan laku tersebut, maka ia akan dapat menjadi seorang pemimpin yang berwibawa dan dapat mengayomi rakyatnya.
Usut punya usut, asal-usul inspirasi dari bentuk kue ini adalah bunga pohon waru. Dahulu, di Kotagede banyak ditemukan pohon waru sehingga bunganya yang berwarna kecoklatan tersebut menjadi contoh.
Pada masa Kerajaan Mataram Islam, kudapan ini diketahui menjadi favorit banyak orang. Sebelum dapat dinikmati banyak orang, kue ini dulunya hanya disuguhkan untuk keluarga bangsawan dan kerajaan dalam acara tertentu. Namun, kini, detikers dapat mencicipinya secara bebas.
3. Jadah Manten
Nama lain dari jajanan ini adalah semar mendem. Jadah manten dulunya digunakan untuk keperluan hajatan, sebagaimana namanya 'manten' yang berarti pengantin.
Jadah manten menggunakan bahan utama beras ketan dengan isian daging ayam. Bagian luarnya terdiri dari lapisan yang terbuat dari adonan telur.
Cita rasa yang dihasilkan jadah manten adalah gurih sekaligus lengket. Proses pembuatannya melalui tahap pembakaran sehingga menambah rasa sedap ketika menyantapnya.
Untuk memudahkan menikmatinya, di bagian luarnya terpasang bambu tipis membentuk huruf V. Jangan lupa untuk mencobanya, ya, detikers!
4. Kue Ukel
Jajanan khas Kotagede berikutnya yang mengundang selera adalah kue ukel. Kudapan satu ini menawarkan tekstur renyah, empuk dan rasa manis yang berasal dari gula.
Mengutip dari laman Dinas Pariwisata Kota Jogja, bahan pembuat kue ukel berbeda dengan jajanan-jajanan yang telah disebutkan sebelumnya. Kue ukel menggunakan perpaduan tepung, telur, gula, santan, dan garam.
Sajian ini telah diproduksi sejak tahun 1960 dengan rasa asli. Sekarang, detikers dapat mencoba berbagai varian rasa baru seperti cokelat dan kacang. Jika tertarik untuk mencobanya, detikers dapat mengunjungi Pasar Legi di Kotagede dan mencarinya di sana.
5. Kue Banjar
Meski memiliki nama banjar, jajanan satu ini berasal dari Kotagede Jogja, lho. Sejatinya, kue banjar adalah versi awal dari kue ukel. Perbedaan antarkeduanya adalah dari segi finishing.
Yang disebut kue ukel adalah kue banjar yang telah diberi tambahan gula. Sementara itu, kue banjar hadir tanpa adanya tambahan gula tersebut. Kue ini cocok bagi detikers yang memang kurang cocok dengan rasa manis.
6. Legomoro
Jika dilihat sepintas, jajanan ini berbentuk mirip dengan lemper. Keduanya sama-sama dibungkus dengan daun pisang. Bedanya, jika lemper menggunakan dua lidi kecil untuk merekatkan daun tersebut, maka legomoro menggunakan tali yang terbuat dari bambu tipis.
Namanya sendiri terdiri dari dua kata yang digabung, yakni lego (lega) dan moro (datang). Cita rasa yang ditawarkan kudapan ini adalah gurih akibat campuran santan dengan potongan daging sebagai isinya.
7. Yangko
Kue dengan tekstur lembut mirip mochi ini juga wajib dicoba, lho, detikers! Dulunya, yangko menjadi makanan favorit keluarga Keraton. Bahkan, Pangeran Diponegoro diketahui sering menyimpan makanan ini dalam ekspedisi militernya karena tahan lama.
Yangko tersaji dengan banyak pilihan rasa, mulai dari kacang, durian, coklat, strawberry, dan seterusnya. Bahan utama pembuatannya adalah tepung ketan serta adonan kacang di dalamnya.
Yangko biasanya dijual dalam bentuk box berisi puluhan yangko. Masing-masingnya ditaburi tepung tipis agar tidak lengket sebelum kemudian dibungkus dengan kertas minyak. Tampak lezat, bukan?
Nah, itulah tujuh jajanan khas Kotagede yang patut dicoba. Jika nantinya detikers mengunjungi Jogja, cobalah untuk mencari jajanan-jajanan tadi di pasar tradisional Kotagede atau tempat lainnya. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
(cln/rih)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM