Viral 170 Lulusan SMAN 3 Jogja Masuk UGM, Disebut Kayak Pindah Kelas

Viral 170 Lulusan SMAN 3 Jogja Masuk UGM, Disebut Kayak Pindah Kelas

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 21 Agu 2025 18:40 WIB
SMAN 3 Jogja, Gondokusuman, Kota Jogja, Foto diambil Selasa (13/8/2024).
SMAN 3 Jogja, Gondokusuman, Kota Jogja, Foto diambil Selasa (13/8/2024). Foto dok. detikJogja
Jogja -

Viral di media sosial 170 lulusan SMA Negeri 3 Yogyakarta atau Padmanaba berhasil masuk di Universitas Gajah Mada (UGM) tahun ini. Warganet pun menyebut hal ini seperti pindahan kelas.

Seperti video yang diunggah akun Instagram @jogjacity memperlihatkan sejumlah mahasiswa beralmamater UGM tengah berbaris rapi sambil meneriakan jargon dari Padmanaba.

"Sebanyak 170 dari 250 siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta diterima di Universitas Gadjah Mada tahun 2025. Netizen: Setiap tahun cuma pindah kelas ke UGM," tulis keterangan dalam unggahan itu dilihat detikJogja, Kamis (21/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dimintai konfirmasi mengenai hal ini, Komite sekolah, Agus Riadi mengatakan jumlah lulusan Padmanaba yang diterima di UGM tahun ini sebanyak 170 siswa. Ia mengatakan di antara 98,8% lulusan tahun ini yang berhasil mendapat kampus impian, sebagian besarnya masuk UGM.

ADVERTISEMENT

Lainnya, tersebar di Perguruan tinggi negeri (PTN), Perguruan tinggi swasta (PTS), dan Perguruan tinggi luar negeri (PTLN).

"Lulusan tahun ini ada 250 siswa, yang masuk PTN ada 230 siswa, PTS ada 11 siswa, yang PTLN ada 6 siswa, jadi totalnya semua 98,8%," jelasnya saat ditemui detikJogja di SMAN 3 Jogja, Kamis (21/8).

"Yang masuk UGM ada 170 siswa, jadi 68% sendiri," sambung Agus.

Ketua Tim Gaspol Agus Riadi, Jose Rizal Elevenialdy Justisio Habie, dan Waka bidang Sarpras Rudy Hartanto di SMAN 3 Jogja, Kamis (21/8/2025).Ketua Tim Gaspol Agus Riadi, Jose Rizal Elevenialdy Justisio Habie, dan Waka bidang Sarpras Rudy Hartanto di SMAN 3 Jogja, Kamis (21/8/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Agus menambahkan sebanyak 1,2% lulusan yang belum memiliki kampus merupakan siswa afirmasi. Namun, pihaknya berkomitmen untuk tetap membantu tiga siswa itu mencari kampus impian.

"Ada tiga siswa, afirmasi semua. Yang satu memilih bekerja, jadi dia pengin kalau meneruskan ya yang bisa sambil kerja, jadi dia masih cari-cari juga. Yang dua siswa ini susah kita hubungi," papar Agus.

Selain membantu siswa saat prapendaftaran kuliah, pihaknya juga membantu siswa hingga dipastikan masuk ke kampus tujuan. Terutama bagi siswa-siswa afirmasi.

"Ada yang masuk UGM, terus dapat biayanya itu Rp 8 juta. Nah orang tuanya mau mundur, akhirnya telepon ke kami, kami usahakan, jadi bisa dapat KIPK, dan 0 persen," papar Agus.

"Yang di Unsoed, dia nggak bisa untuk biaya, kami juga menggalang dana untuk membayar uang kuliahnya, dan alhamdulillah dalam beberapa jam kami bisa menyelesaikan," imbuhnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana SMAN 3 Jogja, Rudy Hartanto, mengaku bangga dengan pencapaian lulusannya tahun ini. Meski jika dibanding tahun lalu, jumlah siswa yang belum memiliki kampus tahun ini sedikit lebih banyak.

"Lulusan tahun ini sebagian besar berhasil diterima di kampus-kampus top dengan jurusan yang grade-nya tinggi. Di UNS itu 5 siswa kedokteran semua. Kemudian di UI tahun ini luar biasa cukup banyak ada 14 siswa," ujar Rudy.

Prestasi ini, menurut Rudy, bisa terwujud juga karena sinergi antara sekolah, komite, orang tua wali hingga para alumni. Dari sisi sekolah, berbagai program telah dilakukan agar siswa bisa diterima di kampus impiannya.

"Kita ada namanya klinik mapel, dan konsultasi siswa terkait penjurusan ke Luar Negeri berbasis dari analisis kakak kelas yang telah diterima di perguruan tinggi luar negeri," pungkasnya.




(ams/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads