14 Contoh Teks Anekdot Lucu dan Menghibur Beserta Strukturnya

14 Contoh Teks Anekdot Lucu dan Menghibur Beserta Strukturnya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 08 Agu 2025 12:03 WIB
Contoh Surat Izin Tidak Masuk Sekolah Karena Sakit
Ilustrasi menulis teks anekdot. (Foto: Freepik/freepik)
Jogja -

Anekdot adalah salah satu tipe teks dalam bahasa Indonesia yang lucu dan menghibur. Seperti apa contohnya? Berikut ini 14 contoh teks anekdot lucu beserta penjelasan strukturnya sebagai referensi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Biasanya, anekdot berisikan cerita mengenai orang penting atau terkenal dan didasarkan atas kejadian yang sebenarnya.

Layaknya teks lain, anekdot juga punya strukturnya tersendiri. Dikutip dari buku Bahan Ajar Teks Anekdot karangan Yuli Amelia S, struktur teks anekdot adalah abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abstraksi yang terletak paling awal berfungsi memberi gambaran tentang teks. Selanjutnya, ada orientasi yang berisikan awal kejadian atau latar belakang cerita. Ketiga, krisis adalah bagian kemunculan masalah yang unik dalam cerita.

Setelah krisis, struktur selanjutnya adalah reaksi. Dalam bagian ini, terdapat penyelesaian masalah yang timbul dalam tahap krisis. Terakhir, koda merupakan bagian terakhir dari anekdot yang biasanya berisikan kesimpulan.

ADVERTISEMENT

Untuk lebih memahami tentang teks anekdot dan strukturnya, detikers dianjurkan untuk membaca contohnya secara langsung. Nah, di bawah ini detikJogja siapkan sejumlah contoh teks anekdot plus strukturnya. Simak sampai tuntas, ya!

Kumpulan Contoh Teks Anekdot dan Strukturnya

Contoh Teks Anekdot #1: Baju Tahanan KPK

(Sumber: buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia oleh Tomi Rianto)

Abstraksi

Dua orang kader partai politik sebut saja namanya Dewi dan Nikmah. Mereka bermaksud mencalonkan dirinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi

Setelah menyerahkan berkas pencalonannya ke KPU di daerahnya, Dewi dan Nikmah mengobrol sambil meminum teh di kantin gedung tersebut. Mereka berdua terlibat percakapan seru.

Dewi: "Nik, banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!"

Nikmah: "Kalau masalah itu, aku juga sudah tau, Wi!"

Krisis

Dewi: "Saking kayanya mereka, mereka mampu mempunyai baju termahal di Indonesia."

Nikmah: "Loh, maksudmu baju termahal itu apa?"

Dewi: "Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK."

Nikmah: "Kok malah baju tahanan KPK?" (Bingung)

Reaksi

Dewi: "lyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut."

Nikmah: "Ooohh, begitu toh maksudmu, baru paham aku."

Koda

Mereka kemudian memesan teh lagi sambil mengenang teman-teman mereka yang sudah bisa memakai baju termahal tersebut.

Contoh Teks Anekdot #2: Soeharto Anak Siapa?

(Sumber: buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan oleh Taufiqur Rahman)

Abstraksi dan orientasi

Pada suatu hari Tutut, putri dari mantan presiden Soeharto, melewati salah satu jalan tol di Jakarta.

Penjaga Tol: "3.000 rupiah".

Pada waktu tersebut kebetulan Tutut tidak memiliki uang ribuan sehingga ia mengeluarkan uang pecahan 50 ribu rupiah dan langsung menyodorkannya ke petugas tol.

Penjaga Tol: "Ini Bu, kembaliannya 47 ribu rupiah. "

Bu Tutut: "Sudah simpan saja itung-itung rezeki tambahan buat keluarga anda."

Penjaga tol merasa sangat senang karena menerima uang lebih 47 ribu rupiah dan langsung mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tutut.

Setelah beberapa waktu Tommy yang juga merupakan anak dari Pak Soeharto datang melewati jalan tol tersebut. Lagi-lagi Tommy tidak memiliki uang ribuan sebesar 3000 untuk membayar tol, akhirnya Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan ke petugas tol.

Penjaga Tol: "Ini Pak, kembaliannya jadi 17 ribu."

Tommy: "Sudah, simpan saja itung-itung buat tambahan sekolah anak anda."

Petugas tol tersebut langsung memasukan kembalian itu ke saku bajunya dan berterima kasih banyak ke Tommy. Setelah beberapa jam kini giliran Pak Soeharto datang dengan mobilnya lewat jalan tol.

Krisis

Soeharto yang kebetulan mempunyai uang ribuan kecil mengeluarkan uang 5.000 rupiah dan langsung disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu uang kembaliannya itu, namun setelah menunggu 5 menit, Pak Soeharto bertanya kepada penjaga tol.

Soeharto: "Lho, mana uang kembalian saya?"

Penjaga Tol: "Ah Bapak, masa kembalian uang 2.000 rupiah saja minta dibalikin. Tadi sebelumnya Bu Tutut dan Pak Tommy lewat kembaliannya 47 ribu dan 17 ribu saja mereka berikan ke saya, masa Bapak yang 2.000 aja minta kembalian?? "

Soeharto: "Wah tunggu dulu mas!! Saya tanya kepada anda tau sapa Tutut dan Tommy??"

Penjaga Tol dengan percaya dirinya menjawab: "Ya tentu tahu lah Pak! Orang jawabannya jelas, jelas Tutut dan Tommy tuh Anaknya Presiden."

Reaksi

Soeharto: "Nah tuh pinter kamu, tahu kalo mereka anak Presiden. Nah sedangkan sekarang coba pikir saya kan cuma Anak Petani!! Sekarang, mana kembaliannya??"

Koda

Penjaga Tol:....

Contoh Teks Anekdot #3: Membuat Orang-Orang Berdoa

(Sumber: jurnal berjudul Teks Anekdot dalam Kumpulan Humor Gus Dur dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA oleh Herni Santi dkk)

Abstraksi

Di pintu akhirat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. "Apa kerjamu selama di dunia?" tanya malaikat itu.

Orientasi

"Saya sopir Metro Mini, Pak." Lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas. Lalu datang Gus Dur dengan dituntun ajudannya yang setia. "Apa kerja kamu di dunia?" tanya malaikat kepada Gus Dur.

Krisis

"Saya presiden dan juga juru dakwah Pak..." lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes. "Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?"

Reaksi

Dengan tenang, malaikat itu menjawab: "Begini Pak... Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur... sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa..."

Koda

-

Contoh Teks Anekdot #4: Kuli dan Kyai

(Sumber: jurnal berjudul Teks Anekdot dalam Kumpulan Humor Gus Dur dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA oleh Herni Santi dkk)

Abstraksi

Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi.

Orientasi

Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa.

Krisis

Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab. Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap:Amin, Amin, Amin!

Reaksi

Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: "Lho kenapa Anda berkerumun di sini?" "Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai."

Koda

-

Contoh Teks Anekdot #5: Sesama Setan Dilarang Saling Melempar

(Sumber: jurnal berjudul Teks Anekdot dalam Kumpulan Humor Gus Dur dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA oleh Herni Santi dkk)

Abstraksi

Seorang Presiden dan Menpen (Menteri Penerangan) di era pemerintahan Orde Baru mempunyai pengalaman menarik dalam menunaikan ibadah haji di Mekkah.

Orientasi

Pengalaman ini khususnya terjadi pada saat dia melempar jumrah.

Krisis

Bayangkan, setiap kali dia melempar jumrah, batunya selalu berbalik (memantul) menimpa dirinya. Sudah tujuh kali batu yang dia lontarkan berbalik menimpa dahinya dengan cara yang sama. Sudah tentu dia bingung dan mulai ketakutan.

Reaksi

Dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Mau minta petunjuk presiden, tentu tidak mungkin, karena sama-sama sedang sibuk. Di tengah kebingungan itulah tiba-tiba dia mendengar suara halus di telinganya.

Koda

Sesama setan dilarang saling melempar.

Contoh Teks Anekdot #6: Doa untuk Peragawati

(Sumber: jurnal berjudul Teks Anekdot dalam Kumpulan Humor Gus Dur dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA oleh Herni Santi dkk)

Abstraksi

Ketika Gus Dur diundang untuk menghadiri Maulid Nabi di Jakarta. Pengundangnya adalah salah seorang pemilik rumah mode. Sudah barang tentu memiliki banyak peragawati.

Orientasi

Mesti yang diperagakan busana muslim, tapi tidak terlihat jilbab atau kerudung.

Krisis

Busana yang dipamerkan di sana cuma pakaian panjang-panjang saja. Tak lama kemudian terdengar pembacaan doa di penghujung acara. Doanya pun panjang-panjang.

Reaksi

Dalam perjalanan pulang, ketika berada di dalam mobil, Gus Dur bertanya kepada kiai yang membacakan doa panjang tadi. "Kok mau maunya sih baca doa panjang-panjang untuk peragawati yang begitu?"

Koda

Kiai tersebut tersenyum dan menjawab, "Jangan salah sangka, doa yang saya bacakan tadi, artinya agar supaya para peragawati itu pada kena varises."

Contoh Teks Anekdot #7: Iwan To Be Millionaire

(Sumber: buku Teks Anekdot oleh Kabul Prasetya dan Dedi Wijayanti)

Abstraksi

Iwan To Be Millionaire: "Bener, tapi saya itu diminta sekolah sama ibu saya."

Setyawan Tiada Tara: "Heem."

Orientsi

Iwan To Be Millionaire: "Itu untuk sekolah yang tinggi."

Setyawan Tiada Tara: "Heem."

Krisis

Iwan To Be Millionaire: "Saya enggak mau."

Setyawan Tiada Tara: "Kenapa?"

Iwan To Be Millionaire: "Saya takut ketinggian. Lihat bawah tuh saya takut kalau mau jatuh."

Reaksi

Setyawan Tiada Tara: "Oh ya ya ya."

Koda

Iwan To Be Millionaire: "..."

Contoh Teks Anekdot #8: Nangka Impor

(Sumber: buku Teks Anekdot oleh Kabul Prasetya dan Dedi Wijayanti)

Abstraksi

Seorang teman diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita, Saya pernah makan siang di sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam.

Orientasi

Saya kaget, ternyata salah satu menunya ada masakan gudeg Yogya. Saya penasaran. Maka langsung saya pesan satu porsi.

Krisis

Setelah saya cicipi, percaya atau tidak, ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli! Karena penasaran, maka saya bertanya: "Mas, apa rahasianya kok gudeg di sini rasanya lebih enak dibandingkan dengan di tempat aslinya?" "Oh, itu karena nangkanya, Mas. Di Yogya kan pakai nangka lokal. Nah kalau kami di sini memakai nangka impor," jawabnya.

Reaksi

"Emang nangkanya impor dari mana?" "Dari Yogya, Mas..."

Koda

-

Contoh Teks Anekdot #9: Sebuah Mobil Ambulans

(Sumber: buku Teks Anekdot oleh Kabul Prasetya dan Dedi Wijayanti)

Abstraksi

Sebuah mobil ambulans yang mengangkut beberapa orang pasien sakit jiwa terpaksa berhenti di tengah jalan karena bannya bocor.

Orientasi

Ketika sedang mengganti ban, si Sopir tak sengaja menendang ke empat bautnya hingga masuk selokan. Dengan panik si Sopir berteriak, "Waduuuh, gimana gue bisa pasang ban kalau bautnya hilang?" Mendengar teriakan itu, salah seorang pasien gila nyeletuk, "Bang copotin aja tuh satu baut dari masing-masing tiga roda lainnya. Terus pasang ke bannya. Jadi, masing-masing ban dapat tiga baut. Ntar kalau ada toko baut, tinggal beli empat baut."

Krisis

Mendengar usul pasien gila tersebut, si Sopir langsung lega. "Pinter juga Lo tapi ... kenapa Lo masuk rumah sakit jiwa sih?"

Reaksi

Pasien itu menjawab, "Helooooo ... plis dech, kita ini cuma gila. Bukan bego kayak Lo."

Koda

-

Contoh Teks Anekdot #10: Berantem

Abstraksi

Mas Wanto: "Saya itu berantem sendirian berani lawannya."

Orientasi

Mas Pur:"Lho kok sendirian?"

Mas Wanto: "Maksudnya sendiri gausa bawa temen."

Setyawan Tiada Tara: "Iya terus?"

Mas Wanto: "Musuhnya sepuluh, saya sendirian gak mundur saya."

Setyawan Tiada Tara: "Terus?"

Mas Wanto: "Gak mundur saya."

Iwan To Be Millionaire: "Kenapa nggak mundur?"

Krisis

Mas Wanto: "Karena di belakang ada tembok."

Reaksi

Setyawan Tiada Tara: "Wahh ahahha tak kira di belakang kemudian yg lain itu maju karena kamu kiper biasanya gitu e."

Koda

-

Contoh Teks Anekdot #11: Selembar Uang Rp 50.000

(Sumber: jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bertajuk Analisis Teks Anekdot Bermuatan Karakter dan Kearifan Lokal sebagai Pengayaan Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA oleh Endah Dyah Wardani dkk)

Abstraksi

Pada suatu sore, seorang suami pulang ke rumah dari pekerjaannya yang hanya sebagai kuli bangunan.

Orientasi

Sang suami berwajah lesu tetapi tetap tersenyum karena telah ditunggu oleh istri dan 2 anaknya yang masih berumur 8 dan 6 tahun di rumah.

Krisis

Sang suami tersebut kemudian menyerahkan selembar uang Rp 50.000 kepada istrinya dari hasil ia bekerja di depan 2 anaknya. Suami berkata "Dik, ini uang untuk belanja satu bulan, mudah mudahan cukup!" Sang istri menjawab, "Iya mas, ini sudah cukup kok, bahkan cukup untuk belanja setahun!" Sang suami pun kembali menjawab, "Wah, adik ini hebat sekali bisa sehemat itu, memangnya untuk belanja apa bisa bertahan satu tahun?" Istri menyahut lagi, "Buat beli kalender...!!!".

Reaksi

Sang suami pun terdiam dan kedua anaknya tertawa lepas.

Koda

Setelah itu sang suami pun berjalan ke dalam rumah dan kedua anaknya kembali ke dalam rumah juga.

Contoh Teks Anekdot #12: Sekolah Bertaraf Internasional

(Sumber: jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bertajuk Analisis Teks Anekdot Bermuatan Karakter dan Kearifan Lokal sebagai Pengayaan Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA oleh Endah Dyah Wardani dkk)

Abstraksi

Suatu hari di suatu sekolah negeri Antah Berantah, seorang guru memberi tahu kepada murid-muridnya bahwa sekolah mereka akan menjadi sekolah SBI.

Orientasi

Guru: Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Sekolah kita sebentar lagi akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan. Joni, apa yang akan kamu untuk menyambut ini?

Joni: Belajar bahasa Inggris agar lebih mahir dalam berbicara bahasa Inggris.

Krisis

Guru: Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?

Jono: Harus siap uang, Pak.

Guru: Lho kok uang?

Jono: Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih SBI bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu.

Guru: Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri.

Jono: Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional.

Reaksi

Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono.

Koda

... dan langsung membahas materi pelajaran.

Contoh Teks Anekdot #13: Puntung Rokok

(Sumber: jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bertajuk Analisis Teks Anekdot Bermuatan Karakter dan Kearifan Lokal sebagai Pengayaan Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA oleh Endah Dyah Wardani dkk)

Abstraksi

"Singapore termasuk salah satu Negara yang bersih, bagi sesiapa yang membuang sampah sembarangan bisa didenda, termasuk puntung rokok sekalipun. Suatu ketika si Jeki sedang berlibur, tapi nampaknya ia tak tahu akan adanya aturan itu, ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Oleh sebab rokok sudah hampir habis dibuanglah begitu saja dan persis jatuh di sisi kaki kanannya. Tampa disangka tanpa dinyana, tiba tiba datang petugas.

Orientasi

Petugas: "Tahukah anda, bahwa anda telah melakukan pelanggaran?!!" Tegasnya;

Azam: "Tidak tahu, apa gerangan yang telah saya perbuat?!!"

Petugas: "Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok!!" Tegasnya lagi;

Krisis

Azam: "oh..., maaf terjatuh...", dan lalu diambilnya puntung rokok itu serta langsung dihisapnya lagi....

Reaksi

Petugas : ??!!!!

Koda

-

Contoh Teks Anekdot #14: Babi Haram

(Sumber: jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bertajuk Analisis Teks Anekdot Bermuatan Karakter dan Kearifan Lokal sebagai Pengayaan Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA oleh Endah Dyah Wardani dkk)

Abstraksi

Suatu ketika, Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.

Orientasi

Ajudan: "Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?"

Gus Dur: "Babi"

Krisis

Ajudan: "Yang lebih haram lagi?"

Gus Dur: "Mmm..babi mengandung babi!"

Ajudan: "Yang paling haram?"

Reaksi

Gus Dur: "Mmmm..babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!"

Koda

-

Nah, itulah 14 contoh teks anekdot yang lucu dan menghibur beserta strukturnya. Semoga contoh-contoh yang telah disajikan di atas bermanfaat, ya, detikers!




(sto/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads