10+ Contoh Teks Rekon Beserta Strukturnya yang Singkat

10+ Contoh Teks Rekon Beserta Strukturnya yang Singkat

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 06 Nov 2024 14:36 WIB
Ilustrasi teks di dalam buku
Ilustrasi teks rekon. (Foto: Freepik/freepik)
Jogja -

Teks rekon adalah jenis teks faktual yang menceritakan kejadian di masa lalu berdasarkan kronologi peristiwanya. Teks ini juga kerap dijadikan penugasan di pelbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perkuliahan. Yuk, simak beberapa contoh teks rekon singkat berikut ini!

Mengutip artikel berjudul 'Analisis Teks Rekon (Recount) di Surat Kabar' karya Dhelfi Marista dkk, dalam Jurnal Ilmiah Korpus, teks rekon terbagi atas tiga struktur utama, yakni orientasi, peristiwa atau masalah, dan reorientasi.

Orientasi sebagai bagian yang paling awal, berisikan pengenalan tokoh, lokasi, ataupun kejadian yang dibahas. Lebih lanjut, peristiwa dan masalah mencakup urut-urutan peristiwa yang dialami secara berurutan. Terakhir, reorientasi berisi pandangan penulis terhadap tokoh, tempat, atau peristiwa yang dijabarkan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasa-rasanya tidak lengkap jika hanya mengetahui teori tanpa praktiknya. Supaya memudahkan, di bawah ini telah detikJogja himpunkan lebih dari sepuluh contoh teks rekon beserta strukturnya untuk dipelajari.

Kumpulan Contoh Teks Rekon

Contoh-contoh teks rekon berikut ini di antaranya diambil dari buku 'Memahami Genre Teks Cerita' oleh Kaniah dkk dan buku 'Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia' karya Fadhillah Tri Aulia dan Sefi Indra Gumilar.

ADVERTISEMENT

Contoh Teks Rekon #1: Candi Gedong Songo

(Orientasi)
Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara di sini cukup dingin.

Kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi. Istilah Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, yakni "gedong" berarti rumah atau bangunan, "songo" berarti sembilan. Jadi arti kata Gedong Songo adalah sembilan (kelompok) bangunan.

(Peristiwa)
Untuk menuju ke Candi Gedong I, kita harus berjalan sejauh 200 meter dari pintu masuk melalui jalan setapak yang naik. Kita dapat memanfaatkan jasa transportasi kuda untuk berwisata mengelilingi objek wisata Candi Gedong Songo.

Perjalanan dapat kita teruskan menuju Candi Gedong II kurang lebih 300 meter dengan mengikuti jalan setapak yang sudah di paving. Di sela-sela antara Candi Gedong III dengan Gedong IV terdapat sebuah kepunden gunung sebagai sumber air panas dengan kandungan belerang cukup tinggi.

Para wisatawan dapat mandi dan menghangatkan tubuh di sebuah pemandian yang dibangun di dekat kepunden tersebut. Bau belerangnya cukup kuat dan kepulan asapnya lumayan tebal ketika mendekati sumber air panas tersebut.

Setelah dari Candi Gedong IV kita menuju Candi Gedong V yang berada di bukit paling atas dan merupakan candi terakhir yang kami temukan. Mengapa candi terakhir? Karena tidak ada lagi candi setelah candi ini.

Mungkin bangunan candi lainnya telah hancur karena berbagai faktor. Perlu diketahui bahwa di Candi Gedong V ini ada 2-3 candi yang bangunannya juga tidak utuh lagi. Begitu juga kondisi candi-candi sebelum Candi Gedong V ini.

(Reorientasi)
Obyek wisata Candi Gedong Songo cocok sekali untuk refreshing pemandangan alam sekaligus tracking karena dari pintu masuk hingga candi terakhir yaitu Candi Gedong V lumayan menanjak.

Sangat dekat sekali dengan Puncak Gunung Ungaran. Pemandangan dari Candi Gedong V sangat indah sekali, ke arah bawah kita dapat melihat Rawa Pening di Salatiga dan Kota Ambarawa. Ke arah belakang/atas dapat kita lihat Puncak Gunung Ungaran yang sangat indah diselingi asap belerang yang muncul dari sela-sela jurang antara Candi Gedong III dan IV. Karena keindahannya Candi Gedong Songo ini sering menjadi tempat yang indah untuk foto-foto prewedding.

Contoh Teks Rekon #2: Terserempet

(Orientasi)
Hari keempat lebaran, saya dan teman-teman pergi ke Waduk Wadaslintang. Waduk Wadaslintang berada di perbatasan Kebumen, Wonosobo. Saya pergi bersama teman-teman saya, Alivia, Zamzam, serta Syarif.

(Peristiwa 1)
Ketika saya pulang kerja, teman-teman sudah menunggu saya. Mereka lalu mengajak saya keluar. Awalnya kami tidak merencanakan untuk pergi ke waduk.

Baru ketika di perjalanan kami memutuskan untuk pergi ke sana karena udara di sana sangat segar, pemandangannya pun sangat indah. Kami juga berencana untuk mengunjungi teman kami yang rumahnya tidak jauh dari sana.

(Peristiwa 2)
Dalam perjalanan, ada peristiwa yang tak terduga. Saat itu jalanan macet karena arus balik lebaran. Banyak mobil yang tidak dapat melaju. Di sisi lain, para pengendara sepeda motor saling menyusup deretan-deretan mobil tersebut.

Teman saya salah satunya. Walaupun sudah berulang kali saya peringatkan untuk berhati-hati, Zamzam tetap melaju dengan kecepatan tinggi. Ketika akan menyalip mobil, tiba-tiba dari arah belakang muncul mobil yang juga akan menyalip. Akibatnya teman saya terserempet bagian depan mobil tersebut dan terjatuh. Beruntung kami tidak terluka.

(Reorientasi)
Kami melanjutkan perjalanan dengan pelan-pelan. Sesampainya di sana, kami terlebih dahulu pergi ke rumah teman kami. Kemudian, kami pergi ke waduk bersama-sama. Pemandangan di sana sangat indah. Ribuan kilometer perairan terhampar. Sungguh segar udara di sana.

Contoh Teks Rekon #3: Idrus

(Orientasi)
Idrus lahir pada tanggal 21 September 1921, di Padang, Sumatera Barat. Ia menikah dengan Ratna Suri, pada tahun 1946. Mereka dikaruniai enam orang anak, empat putra dan dua putri, Prof. Dr. Ir. Nirwan Idrus, Slamet Riadi Idrus, Rizal Idrus, Damayati Idrus, Lenita Idrus, dan Taufik Idrus.

(Peristiwa 1)
Meskipun menolak digolongkan sebagai sastrawan Angkatan '45, ia tidak dapat memungkiri bahwa sebagian besar karyanya memang membicarakan persoalan-persoalan pada masa itu. Kekhasan gayanya dalam menulis pada masa itu membuatnya memperoleh tempat terhormat dalam dunia sastra, sebagai Pelopor Angkatan '45 di bidang prosa, yang dikukuhkan H.B. Jassin dalam bukunya.

Hasratnya yang besar terhadap sastra membuatnya tidak hanya menulis karya sastra, tetapi juga menulis karya-karya ilmiah yang berkenaan dengan sastra, seperti "Teknik Mengarang Cerpen" dan "International Understanding Through the Study of Foreign Literature".

Kemampuannya menggunakan tiga bahasa asing (Belanda, Inggris, dan Jerman) membuatnya berpeluang untuk menerjemahkan buku-buku asing. Hasilnya, antara lain, adalah Perkenalan dengan Anton Chekov, Perkenalan dengan Jaroslov Hask, Perkenalan dengan Luigi Pirandello, dan Perkenalan dengan Guy De Maupassant.

(Peristiwa 2)
Karena tekanan politik dan sikap permusuhan yang dilancarkan oleh Lembaga Kebudayaan Rakyat terhadap penulis-penulis yang tidak sepaham dengan mereka Idrus terpaksa meninggalkan tanah air dan pindah ke Malaysia.

Di Malaysia, lepas dari tekanan Lekra, ia terus berkarya. Karyanya saat itu, antara lain, Dengan Mata Terbuka (1961) dan Hati Nurani Manusia (1963).

(Reorientasi)
Di dalam dunia sastra, Kehebatan Idrus diakui khalayak sastra, terutama, setelah karyanya, Surabaya, Corat-Coret di Bawah Tanah, dan Aku diterbitkan. Ketiga karyanya itu menjadi karya monumental.

Setelah ketiga karya itu, memang, pamor Idrus mulai menurun. Namun, tidak berarti ia lantas tidak disebut lagi, ia masih tetap eksis dengan menulis kritik, esai, dan hal-hal yang berkenaan dengan sastra di surat kabar, majalah, dan RRI (untuk dibacakan).

Contoh Teks Rekon #4: Perjalanan Menuju Kesuksesan

(Orientasi)
Seorang pemuda bernama Ahmad tinggal di sebuah desa kecil di pedalaman Jawa. Dia adalah anak dari seorang petani sederhana yang bermimpi untuk mengubah nasib keluarganya. Namun, keadaan ekonomi keluarganya yang sulit membuat Ahmad harus berjuang keras untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

(Peristiwa)
Ahmad memutuskan untuk tidak menyerah pada keadaan. Meskipun harus berjalan kaki beberapa kilometer setiap hari untuk pergi ke sekolah, dia rajin belajar dan selalu mencari peluang untuk meningkatkan kemampuannya. Di sekolah, dia aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan berhasil meraih prestasi akademik yang gemilang.

(Reorientasi)
Ketekunan dan kerja keras Ahmad membuahkan hasil. Setelah lulus dari sekolah menengah, dia berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di perguruan tinggi ternama.

Dengan tekad yang kuat dan dukungan keluarga, Ahmad menyelesaikan pendidikannya dengan sangat baik dan mendapatkan pekerjaan yang diimpikannya di perusahaan multinasional. Kini, dia menjadi inspirasi bagi banyak orang di desanya yang percaya bahwa dengan usaha dan ketekunan, impian apapun bisa terwujud.

Contoh Teks Rekon #5: Pemberontakan Petani di Tanah Jawa

(Orientasi)
Pada abad ke-19, di Tanah Jawa, kondisi sosial dan ekonomi petani sangat memprihatinkan. Mereka hidup dalam kemiskinan yang dalam, diperintah oleh tanah-tanah milik kaum bangsawan yang membebankan mereka dengan pajak yang berat. Tidak mampu lagi bertahan, rakyat petani mulai bersatu untuk memprotes ketidakadilan ini.

(Peristiwa)
Pada suatu hari, dipimpin oleh seorang petani bernama Surya, ribuan petani berkumpul untuk melakukan pemberontakan terhadap para bangsawan yang menindas mereka. Mereka membentuk pasukan kecil dan menyerang kastil-kastil tempat para bangsawan berdiam diri. Pertempuran sengit terjadi di mana para petani menggunakan alat-alat pertanian mereka sebagai senjata melawan pasukan bangsawan yang terlatih.

(Reorientasi)
Meskipun pemberontakan ini awalnya mengalami keberhasilan singkat, kekuatan militer yang jauh lebih besar akhirnya berhasil memadamkan perlawanan petani. Surya dan banyak pengikutnya tewas dalam pertempuran tersebut, sementara yang lain ditangkap dan dihukum mati.

Namun, pemberontakan tersebut meninggalkan bekas yang dalam dalam sejarah Jawa. Itu menjadi titik tolak untuk perubahan sosial yang lebih besar di masa depan, dan memberikan inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya untuk berjuang melawan ketidakadilan. Meskipun mengalami kegagalan, pemberontakan itu menjadi lambang perlawanan terhadap penindasan dan semangat perjuangan untuk keadilan.

Contoh Teks Rekon #6: Perjalanan Seorang Pahlawan Bernama Kartini

(Orientasi)
Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Dia dilahirkan dari keluarga bangsawan Jawa yang kaya raya. Meskipun hidup dalam lingkungan yang konservatif, Kartini memiliki hasrat yang besar untuk belajar dan memberikan pendidikan kepada perempuan di Indonesia.

(Peristiwa)
Sejak kecil, Kartini menunjukkan kecerdasan dan semangat yang luar biasa dalam belajar. Namun, pada masa itu, perempuan tidak diizinkan untuk melanjutkan pendidikan setelah melewati usia tertentu.

Meskipun demikian, Kartini terus memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan mereka. Dia menulis surat-surat yang mengkritik tradisi yang membatasi perempuan dan menyerukan perubahan dalam sistem pendidikan.

(Reorientasi)
Kartini kemudian menjadi pionir dalam gerakan emansipasi perempuan di Indonesia. Dia mendirikan sekolah untuk perempuan Jawa, tempat mereka bisa belajar membaca, menulis, dan mengembangkan keterampilan lainnya.

Upayanya memperjuangkan hak-hak perempuan membawa perubahan signifikan dalam masyarakat pada masanya. Meskipun Kartini meninggal pada usia muda, warisannya tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia selama bertahun-tahun.

Hari lahirnya, 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia untuk menghormati perjuangannya dalam membela hak-hak perempuan dan pendidikan.

Contoh Teks Rekon #7: Bung Tomo, Sang Pahlawan Kemerdekaan Indonesia

(Orientasi)
Bung Tomo, lahir dengan nama Surono pada 3 Oktober 1920 di Surabaya, Jawa Timur, adalah seorang pemimpin perlawanan rakyat Indonesia yang berperan penting selama periode revolusi kemerdekaan Indonesia. Dari usia muda, Tomo telah menunjukkan semangat nasionalisme yang kuat, terinspirasi oleh perjuangan melawan penjajah Belanda.

(Peristiwa)
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada masa Perang Dunia II, Bung Tomo menjadi aktivis yang gigih dalam membangkitkan semangat perlawanan rakyat melawan penjajah. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, dia menjadi tokoh kunci dalam memobilisasi massa Surabaya untuk melawan serangan tentara Belanda yang ingin merebut kembali kendali atas wilayah tersebut.

Pada pertempuran 10 November 1945, Bung Tomo memberikan pidato berapi-api yang membangkitkan semangat perlawanan rakyat Surabaya, yang kemudian dikenal sebagai "Surabaya Punya Cerita". Dia berhasil memimpin perlawanan rakyat Surabaya dengan gagah berani, meskipun akhirnya Belanda berhasil menguasai kembali kota tersebut setelah pertempuran sengit.

(Reorientasi)
Meskipun Surabaya jatuh ke tangan Belanda, semangat perlawanan yang digerakkan oleh Bung Tomo tetap hidup. Pada akhirnya, Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya pada tahun 1949, dan Bung Tomo terus menjadi simbol perjuangan dan keberanian dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa.

Meskipun telah tiada, warisannya tetap dihormati dan diabadikan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia. Pada masa sekarang, Bung Tomo tetap diingat sebagai sosok yang memperjuangkan kedaulatan dan martabat bangsa Indonesia melalui semangat dan ketegasannya.

Contoh Teks Rekon #8: Perjalanan Menuju Mimpi

(Orientasi)
Sejak kecil, Sarah selalu bercita-cita menjadi seorang penulis terkenal. Dia tumbuh di sebuah desa kecil di pinggiran kota, di mana akses terhadap buku-buku dan pendidikan terbatas. Namun, semangatnya untuk mengejar mimpi tidak pernah padam.

(Peristiwa)
Sarah memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dan mengasah kemampuannya menulis. Meskipun terbatasnya sumber daya, dia rajin membaca setiap buku yang bisa dia temukan dan menulis cerita-cerita pendek di buku hariannya. Ketika dia masuk sekolah menengah, dia bergabung dengan klub sastra dan aktif dalam kegiatan menulis.

(Reorientasi)
Dengan tekad yang kuat, Sarah berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di sebuah perguruan tinggi terkemuka. Di sana, dia mengejar gelar dalam bidang sastra dan terus mengembangkan bakat menulisnya. Setelah lulus, Sarah mulai mengirimkan karyanya ke berbagai penerbit dan media.

Meskipun awalnya menghadapi penolakan, dia tidak menyerah dan terus berjuang. Akhirnya, salah satu ceritanya diterbitkan dan menjadi sukses, membuka pintu bagi karier menulisnya yang gemilang. Kini, Sarah telah menjadi penulis terkenal yang mewujudkan mimpi masa kecilnya, dan karyanya menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

Contoh Teks Rekon #9: Bung Hatta Tidak Mudah Tergoda Harta

(Orientasi)
Bagi pejabat di Indonesia, kisah kejujuran Mohammad Hatta mungkin adalah sebuah legenda. Bung Hatta, yang pernah menduduki jabatan sangat penting di republik ini, adalah sosok pria yang dikenal sederhana dan tidak mudah tergoda harta. Bahkan, biaya perjalanan dinasnya pun ia kembalikan ke negara ketika mengetahui ada kelebihan uang saku.

Cerita ini berawal dari tuturan I Wangsa Widjaja, sekretaris pribadi sang wakil presiden (wapres) pertama tersebut. Dalam buku yang berjudul Mengenang Bung Hatta, Wangsa, pria yang puluhan tahun mendampingi Bung Hatta, meriwayatkan jika bosnya selalu mengembalikan kelebihan uang negara yang diberikan sebagai anggaran perjalanan dinas.

(Peristiwa 1)
Pada tahun 1970, ketika sudah tidak lagi menjadi wapres, Bung Hatta diundang ke Irian Jaya (sekarang bernama Papua). Saat diundang ke Irian Jaya, Bung Hatta juga meninjau tempat di mana ia pernah dibuang pada masa kolonial Belanda. Drama pun terjadi ketika Bung Hatta disodori amplop berisi "uang saku" setelah ia dan rombongan tiba di Irian.

"Surat apa ini?" tanya Bung Hatta.

Dijawab oleh Sumarno, menteri koordinator keuangan saat itu yang mengatur kunjungannya, "Bukan surat, Bung. Uang, uang saku untuk perjalanan Bung Hatta di sini."

"Uang apa lagi? Bukankah semua ongkos perjalanan saya sudah ditanggung pemerintah? Dapat mengunjungi daerah Irian ini saja saya sudah harus bersyukur. Saya benar-benar tidak mengerti uang apa lagi ini?"

"Lho, Bung. Ini uang dari pemerintah, termasuk dalam biaya perjalanan Bung Hatta dan rombongan," kata Sumarno coba meyakinkan Bung Hatta.

"Tidak! Itu uang rakyat. Saya tidak mau terima. Kembalikan!" kata Bung Hatta menolak amplop yang disodorkan kepadanya.

Rupanya Sumarno ingin meyakinkan Bung Hatta bahwa dia dan semua rombongan ke Irian dianggap sebagai pejabat. Pada masa itu, pejabat diberi anggaran perjalanan, termasuk uang sakunya. Tidak mungkin dikembalikan lagi.

Setelah terdiam sebentar Bung Hatta berkata, "Maaf, Saudara. Saya tidak mau menerima uang itu. Sekali lagi saya tegaskan! Bagaimanapun itu uang rakyat dan harus dikembalikan pada rakyat!"

Ketika mengunjungi Tanah Merah tempat ia diasingkan, setelah memberikan wejangan kepada masyarakat Digul, ia memanggil Sumarno. "Amplop yang berisi uang tempo hari apa masih Saudara simpan?" tanya Bung Hatta. Dijawab, "Masih Bung."

Lalu, oleh Bung Hatta amplop dan seluruh isinya diserahkan kepada pemuka masyarakat di Digul. "Ini uang berasal dari rakyat dan telah kembali ke tangan rakyat," kata Bung Hatta menegaskan.

(Peristiwa 2)
Cerita Bung Hatta menolak menerima uang lebih berlanjut satu tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 1971 ketika ia pergi berobat ke Belanda. Saat tiba di Indonesia, Bung Hatta bertanya kepada Wangsa tentang catatan penerimaan dan pemakaian uang selama perjalanan. Ketika mengetahui ada sisa uang, ia memerintahkan Wangsa mengembalikan kepada negara dan mengucapkan terimakasih kepada presiden.

Wangsa pun bergegas mengembalikan uang ke Sekretariat Negara (Sekneg). Namun, Wangsa malah dijadikan bahan tertawaan di sana. Alasannya, uang yang sudah dikeluarkan dianggap sah menjadi milik orang yang dibiayai. Apalagi, yang dibiayai adalah mantan wakil presiden yang ditanggung negara.

Saat itu, Wangsa pusing tujuh keliling. Ia menjelaskan kepada Bung Hatta jika sisa uang perjalanan dinas adalah uang saku tambahan. Namun, Bung Hatta menegur Wangsa dengan keras. "Kebutuhan rombongan dan saya sudah tercukupi. Jadi, harus dikembalikan dan kalau masih ada sisanya itu wajib dikembalikan."

(Reorientasi)
Wangsa menyebut, saat itu tidak ada terlintas dalam kepala Bung Hatta memanfaatkan uang dari negara untuk kepentingan pribadi. Padahal, saat itu ekonomi Bung Hatta morat-marit. Bung Hatta, kata Wangsa, selalu melihat uang dari negara adalah uang rakyat.

Singkat cerita, Wangsa pun berhasil mengembalikan uang kepada Sekneg sembari membawa bukti penyerahan. Setelah itu, Bung Hatta puas.

Contoh Teks Rekon #10: Penemuan Telepon

(Orientasi)
Pada 10 Maret 1876, sejarah telekomunikasi dunia diubah secara permanen ketika Alexander Graham Bell berhasil mematenkan penemuan revolusionernya: telepon. Bell, seorang ilmuwan kelahiran Skotlandia yang tinggal di Amerika Serikat, telah bekerja bertahun-tahun untuk mengembangkan teknologi yang akan memungkinkan orang berkomunikasi jarak jauh dengan suara mereka.

(Peristiwa)
Pada hari yang bersejarah itu, Bell melakukan percobaan yang menentukan di laboratoriumnya di Boston. Dia menghubungkan perangkat yang dia ciptakan, yang terdiri dari sebuah alat untuk menghasilkan sinyal suara dan penerima untuk mendengar suara tersebut, dengan menggunakan kawat tembaga. Ketika dia berbicara ke dalam alat pengirim suara, suaranya ditransmisikan melalui kawat tersebut dan berhasil didengar oleh asisten terdekatnya di ujung lain.

(Reorientasi)
Penemuan telepon ini membuka era baru dalam sejarah komunikasi manusia. Dengan cepat, telepon menjadi alat yang tak tergantikan dalam bisnis, politik, dan kehidupan sehari-hari. Perusahaan telekomunikasi mulai muncul di seluruh dunia, menghubungkan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Bell sendiri menjadi terkenal sebagai salah satu inovator terbesar dalam sejarah, dan penemuan teleponnya tetap menjadi tonggak penting dalam perkembangan teknologi modern.

Contoh Teks Rekon #11: Asal-muasal Radioaktif

(Orientasi)
Pada awal abad ke-20, peneliti di bidang ilmu fisika sedang menjelajahi sifat-sifat materi secara mendalam. Salah satu fenomena yang menarik perhatian para ilmuwan adalah fenomena radioaktif, di mana beberapa unsur kimia mengalami peluruhan spontan dan melepaskan energi dalam bentuk radiasi.

(Peristiwa)
Pada tahun 1896, fisikawan Henri Becquerel secara tidak sengaja menemukan sifat radioaktif unsur uranium saat melakukan eksperimen dengan fotografi. Dia menyadari bahwa walaupun sampel uranium telah dilindungi dari cahaya, namun masih mampu menyebabkan pelat fotografi terpapar. Temuannya ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang radioaktivitas.

(Reorientasi)
Pada tahun 1898, Marie dan Pierre Curie berhasil mengisolasi unsur baru yang mereka beri nama polonium dan radium dari bijih uranium. Penemuan ini tidak hanya mengguncang dunia ilmiah, tetapi juga membuka era baru dalam penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran dan teknologi.

Namun, penelitian ini juga menimbulkan risiko karena paparan radiasi berbahaya bagi kesehatan manusia. Sejak saat itu, penelitian dan aplikasi radioaktif telah terus berkembang, memberikan kontribusi besar terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Nah, itulah beberapa contoh teks rekon lengkap dengan strukturnya. Semoga contoh-contohnya di atas bermanfaat, ya!




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads