Apa Saja Rekomendasi bagi Guru agar Praktik Kinerjanya Bisa Meningkat?

Apa Saja Rekomendasi bagi Guru agar Praktik Kinerjanya Bisa Meningkat?

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 18 Jun 2025 18:54 WIB
Guru dan siswa sedang belajar di ruang kelas
Kinerja guru saat mengajar siswa di ruang kelas. (Foto: Drazen Zigic/Freepik)
Jogja -

Pertanyaan "apa saja rekomendasi Anda bagi guru agar praktik kinerjanya bisa meningkat di kemudian hari?" dapat ditemukan di dalam modul pada platform Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Lantas bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut?

Ruang GTK adalah platform digital hasil transformasi dari Platform Merdeka Mengajar yang dirancang sebagai ruang belajar dan inspirasi bagi Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Tenaga Kependidikan. Platform ini mendukung kegiatan mengajar, belajar, dan berkarya secara inklusif dan sederhana, serta dapat diakses melalui aplikasi Android maupun browser di alamat https://guru.dikdasmen.go.id/.

Ingin tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan tentang rekomendasi untuk meningkatkan kinerja guru? Mari simak penjelasan berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Saja Rekomendasi Anda bagi Guru agar Praktik Kinerjanya Bisa Meningkat di Kemudian Hari?

Agar kualitas pendidikan semakin meningkat, kinerja guru sebagai ujung tombak dalam proses belajar mengajar perlu senantiasa ditingkatkan. Evaluasi terhadap praktik mengajar tidak hanya berfungsi sebagai tolok ukur kinerja, tetapi juga sebagai alat refleksi diri dan pengembangan profesional yang berkelanjutan.

Untuk itu, diperlukan berbagai pendekatan yang saling melengkapi agar guru mendapatkan dukungan yang tepat dalam meningkatkan kapasitas dan efektivitas kerjanya. Berikut beberapa rekomendasi strategis yang dapat diadopsi untuk menunjang peningkatan praktik kinerja guru yang dirangkum dari buku School Business and Management 5.0 tulisan Toni Yunanto serta Strategi & Peningkatan Kualitas Layanan Guru tulisan Jayadih dkk.

ADVERTISEMENT

1. Membangun Kerangka Evaluasi yang Menyeluruh

Langkah awal yang sangat penting adalah menyusun kerangka evaluasi yang menyeluruh dan mencakup berbagai dimensi kinerja guru. Evaluasi tidak hanya menilai kemampuan mengajar di kelas, tetapi juga mencakup keterlibatan guru dalam kegiatan sekolah, kontribusi terhadap pengembangan kurikulum, serta dampak pembelajaran terhadap kemajuan siswa.

Dengan adanya kerangka yang sistematis, sekolah dapat menilai guru secara objektif dan konsisten. Misalnya, di sebuah sekolah dasar, evaluasi dilakukan dengan memperhatikan kolaborasi antar guru, partisipasi dalam pelatihan profesional, dan pencapaian belajar siswa. Hal ini membantu guru memahami area kekuatan mereka sekaligus aspek yang masih perlu diperbaiki.

2. Mengoptimalkan Teknologi untuk Mendukung Evaluasi

Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan data dan menganalisis kinerja guru secara lebih efisien dan akurat. Sekolah dapat menggunakan platform digital berbasis cloud untuk mendokumentasikan observasi kelas, mengelola survei siswa, dan menyusun portofolio kinerja guru.

Sebagai contoh, sebuah sekolah menengah pertama berhasil memanfaatkan sistem digital untuk memantau perkembangan guru dari waktu ke waktu. Data yang terkumpul tidak hanya menjadi bahan evaluasi, tetapi juga menjadi landasan untuk menyusun rencana pengembangan individual bagi setiap guru. Dengan pendekatan ini, proses evaluasi menjadi lebih transparan dan terarah.

3. Melibatkan Guru secara Aktif dalam Evaluasi

Rekomendasi selanjutnya adalah mendorong partisipasi aktif guru dalam proses evaluasi. Ketika guru dilibatkan secara langsung dalam menetapkan tujuan dan menilai kinerjanya, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap peningkatan mutu pengajaran.

Di tingkat sekolah menengah atas, ada pendekatan partisipatif di mana guru diajak berdiskusi tentang standar kinerja dan strategi pengajaran yang efektif. Selain itu, guru diberi ruang untuk memberikan masukan terhadap proses evaluasi yang mereka alami. Cara ini tidak hanya meningkatkan motivasi, tetapi juga mendorong rasa percaya diri guru dalam mengembangkan potensinya.

4. Menyediakan Pelatihan dan Dukungan Berkelanjutan

Evaluasi tidak cukup jika tidak dibarengi dengan pelatihan dan dukungan berkelanjutan. Guru perlu difasilitasi untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensinya sesuai dengan kebutuhan yang teridentifikasi dari hasil evaluasi.

Beberapa sekolah menyediakan program pelatihan yang dirancang secara khusus berdasarkan temuan evaluasi. Kegiatan pelatihan bisa berupa workshop, pembelajaran daring, atau pendampingan secara individual. Pendekatan ini terbukti mampu memperkuat kapasitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif di kelas.

5. Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas

Peran orang tua dan komunitas dalam pendidikan tidak bisa diabaikan. Keterlibatan mereka dalam proses evaluasi guru dapat memberikan perspektif tambahan tentang dampak nyata pengajaran di luar ruang kelas.

Misalnya, sekolah mengadakan forum diskusi secara berkala yang melibatkan guru, orang tua, dan perwakilan komunitas. Kegiatan ini menjadi ajang berbagi informasi dan memberi masukan konstruktif yang bermanfaat bagi guru dalam memperbaiki pendekatan pengajaran mereka. Partisipasi publik ini juga memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat.

6. Mengembangkan Program Pendampingan dan Mentoring

Guru, terutama yang masih baru, sangat terbantu dengan adanya bimbingan dari rekan yang lebih berpengalaman. Program mentoring memungkinkan guru mendapatkan arahan langsung dan pembelajaran praktis yang sangat relevan dengan situasi nyata di sekolah.

Melalui sistem ini, guru dapat berdiskusi tentang tantangan yang mereka hadapi dan memperoleh solusi berdasarkan pengalaman nyata. Kegiatan ini juga mempererat kerja sama antar guru, menciptakan budaya berbagi pengetahuan, dan meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadapi dinamika pembelajaran.

7. Memberikan Apresiasi dan Pengakuan terhadap Prestasi Guru

Motivasi kerja guru dapat meningkat secara signifikan ketika prestasi mereka diakui dan dihargai. Oleh karena itu, sekolah perlu merancang sistem penghargaan yang adil dan transparan untuk mengapresiasi kontribusi guru.

Bentuk penghargaan bisa berupa insentif, pengakuan dalam forum sekolah, atau kesempatan mengikuti pelatihan khusus. Dengan cara ini, guru akan merasa dihargai dan terdorong untuk terus memperbaiki serta mempertahankan kualitas pengajaran mereka.

8. Membangun Program Kesejahteraan Guru yang Komprehensif

Faktor kesejahteraan juga memiliki dampak besar terhadap kinerja guru. Sekolah perlu memperhatikan aspek fisik dan mental guru dengan menyediakan layanan pendukung seperti konseling, pelatihan manajemen stres, serta program kesehatan dan kebugaran.

Dengan terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan suportif, guru dapat bekerja dengan lebih optimal dan menghadapi tuntutan pekerjaan dengan kesiapan yang lebih baik. Kesejahteraan yang terjaga menjadi fondasi penting bagi produktivitas jangka panjang.

Demikian penjelasan lengkap mengenai rekomendasi bagi guru untuk meningkatkan kinerja di kemudian hari. Semoga bermanfaat!




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads