Universitas Alma Ata Jadi Kampus NU Nomor 1 di Indonesia Versi UniRank

Universitas Alma Ata Jadi Kampus NU Nomor 1 di Indonesia Versi UniRank

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 22 Feb 2024 16:48 WIB
Universitas Alma Ata di Bantul. Foto diunggah Kamis (22/2/2024).
Rektor Universitas Alma Ata Prof Hamam Hadi saat memberikan keterangan. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Universitas Alma Ata (UAA) menjadi perguruan tinggi Nahdlatul Ulama nomor satu se-Indonesia versi UniRank. Begini respons pihak UAA.

"Alhamdulillah Universitas Alma Ata jadi perguruan tinggi Nahdlatul Ulama nomor satu se-Indonesia, lalu peringkat lima dari 27 universitas negeri-swasta se-DIY dan peringkat 35 dari 596 universitas se-Indonesia versi UniRank," kata Rektor Universitas Alma Ata, Prof. Hamam Hadi kepada wartawan di Kampus Alma Ata, Kasihan, Bantul, Kamis (22/2/2024).

Hamam melanjutkan, UniRank merupakan sebuah lembaga yang menerbitkan peringkat kampus-kampus di dunia asal Australia. UniRank bertujuan untuk menyediakan League Table (tabel yang menunjukkan seberapa baik kinerja institusi dibandingkan satu sama lain) non-akademik dari universitas-universitas terbaik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi penilaian itu berdasarkan metrik web yang valid, tidak memihak dan tidak dapat dipengaruhi. Acuannya disediakan oleh sumber intelijen web independen, bukan data yang dikirimkan oleh universitas itu sendiri," ujarnya.

Terkait penyebab melejitnya UAA di ranking UniRank, Hamam menyebut ada beberapa faktor. Salah satunya dari 20 program studi tahun ini separuhnya masuk kategori unggul.

ADVERTISEMENT

"Lalu prodi administrasi rumah sakit (ARS) pada bulan November terakreditasi unggul, ini jadi yang pertama di Indonesia, silakan dicek," ucapnya.

Selain itu, perankingan tersebut juga berdasarkan produktivitas penelitian dan kerja sama yang selama ini dilakukan Universitas Alma Ata. Mengingat hingga saat ini UAA sudah bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan besar di Amerika Serikat, Taiwan, Thailand, dan Malaysia.

"Jadi networking merupakan bagian yang membantu kita untuk mempercepat kenaikan ranking. Harapan ke depan networking ini akan kita perluas lagi dalam segi penelitian dan publikasi," katanya.

Hamam menambahkan dengan semua capaian itu masyarakat menjadi tertarik untuk menempuh studi di Alma Ata. Apalagi, Alma Ata ramah terhadap masyarakat yang kurang mampu.

"Alma Ata ramah dengan orang miskin, maksudnya punya kebijakan pro miskin. Contoh saat COVID-19 Alma Ata menjadi penerima KIP tertinggi di DIY dengan 600 orang," ujarnya.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads