Jono (78) dan Ngadinah (58) tak kuasa menahan tangis haru saat menggantikan putrinya Dewi Sekar Rumpoko wisuda di UGM. Keduanya membawa foto besar putrinya yang telah meninggal usai kecelakaan.
Momen haru itu terjadi saat wisuda UGM Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode II Tahun Akademik 2023/2024 pada Rabu (21/2/2204). Tangis keduanya pun pecah saat MC memanggil nama almarhumah maju ke podium.
Kedua pasangan suami istri asal Bantul itu naik ke podium sambil membawa foto besar putrinya. Penyerahan ijazah diberikan Rektor UGM Prof Ova Emilia didampingi Dekan Fakultas Kehutanan Sigit Sunarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada wisuda periode ini penyerahan ijazah alan diserahkan kepada orang tua almarhumah. Almarhumah Dewi Sekar Rumpoko diberikan gelar Sarjana Kehutanan dengan predikat Cumlaude atau dengan pujian," ucap MC saat prosesi penyerahan ijazah dan disambut tepuk tangan para peserta wisuda yang hadir di GSP UGM, Rabu (21/2).
Ibu almarhumah Dewi mengenang perjuangan putrinya untuk meraih gelar Sarjana Fakultas Kehutanan. Dia menyebut putrinya selalu semangat untuk menuntaskan studinya.
"Senang sekali, bangga, yang ngasihkan ijazah bu Rektor sendiri. Mungkin arwahnya anak saya kalau tahu dia senang, bahagia. Perjuangannya dia kuliah 4 tahun lebih, masuk keluar hutan kalau ngambil data sekarang membuahkan hasil, dia berhasil jadi sarjana," kata Ngadinah ditemui wartawan usai prosesi wisuda.
Dewi diketahui mengalami kecelakaan saat hendak berangkat sidang pendadaran pada 7 Desember 2023 lalu. Sebulan dirawat, gadis itu meninggal pada 26 Januari lalu.
Ngadinah mengenang selama menjalani rawat inap di rumah sakit, putrinya berkeinginan keras untuk bisa melaksanakan sidang. Meski sakit, mahasiswi Fakultas Kehutanan UGM angkatan 2019 itu selalu berusaha menyelesaikan skripsinya.
"Mau sidang skripsi itu dia kecelakaan sampai dia keluar masuk rumah sakit," ucapnya.
"Sampai dia meninggal itu yang diingat itu pulang dari RSA yang dicari laptop dan HP pokoknya dia mau sidang," sambungnya.
![]() |
Dewi Anak yang Berprestasi
Ngadinah juga mengenang sosok putirnya merupakan anak berprestasi. Dia menyebut Dewi juga lulus dengan IPK 3,86.
"Kehilangan Dewi ya kaya kehilangan separuh nyawa lah. Rumah jadi sepi, adanya cuma pada sedih nangis, putus asa," katanya.
"Dia itu apa ya, kaya matahari keluarga lah," imbuhnya.
Hal senada disampaikan ayah Dewi, Jono. Dia menyebut putrinya itu sudah berniat membantu biaya kuliah adiknya dan melunasi utang ayahnya.
"Ada pesan dari anak saya diamplopi, itu ada pesan terhadap rekan-rekan. Nak cara Jawa-ne tembang dandanggula," ucap Jono.
"Itu suratnya saya buka saya bagikan ke rekan-rekan nanti di Fakultas Kehutanan," sambungnya.
Terpisah, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sifit Sunarta mengaku turut berduka atas meninggalnya Dewi. Sigit juga mengamini Dewi merupakan mahasiswi berprestasi.
"Mahasiswa atas nama Dewi Sekar Rumpoko ini adalah mahasiswa yang berprestasi, beliau ini IPK-nya cukup tinggi 3,86. Tetapi Allah berkehendak lain saat mahasiswa ini mau ujian ternyata kecelakaan," ujar Sigit.
Sigit menerangkan hasil penelitian Dewi ini dinilai sangat berguna bagi masyarakat. Terutama untuk meminimalkan konflik antara manusia dan satwa. Pihaknya pun berencana menulis ulang skripsi Dewi dan mengunggahnya ke jurnal.
"Dari teman-teman sedang berdiskusi, sebagai penghargaan kita tulis ulang, kemudian kita summit ke jurnal harapannya bisa di-publish dan itu akan memberikan, saya pikir dampak yang bagus bagi masyarakat," pungkasnya.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa