Dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 banyak warganet yang kerap menggunakan istilah silent majority sebagai penyebab unggulnya salah satu calon dalam hitungan quick count. Sejatinya, apa itu silent majority?
Tak banyak yang tahu, ternyata silent majority memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap hasil pemilu. Kendati demikian, silent majority memiliki rival yaitu loud minority atau vocal minority.
Lantas, apa sebenarnya silent majority? Di bawah ini detikJogja hadirkan arti dan sejarah kemunculannya yang menarik untuk ditelaah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Silent Majority Adalah?
Berdasar penjelasan dari situs Political Dictionary, silent majority mengacu pada sebagian besar pemilih yang merasa terpinggirkan, dibungkam, atau kurang terlayani oleh sistem politik. Lebih lanjut, mayoritas yang 'diam' ini dapat memberikan pengaruh besar dalam hasil pemilu.
Sementara itu, Kamus Merriam-Webster mendefinisikannya sebagai bagian terbesar penduduk suatu negara yang terdiri dari orang-orang yang tidak terlibat aktif dalam politik dan tidak mengungkapkan pendapat politiknya di depan umum.
Terakhir, Cambridge Dictionary mengartikannya sebagai sejumlah besar orang yang belum menyatakan pendapat tentang sesuatu dan dalam hal ini pemilihan umum. Secara ringkas, dapat disimpulkan bahwa silent majority adalah sekelompok besar orang yang tidak mengekspresikan opini publiknya atau berpartisipasi aktif dalam urusan politik atau sosial.
Sejarah Kemunculan Istilah Silent Majority
Secara politis, istilah ini pertama kali digunakan oleh Warren Harding dalam kampanye presidennya di tahun 1919. Namun, sejatinya frasa silent majority ini telah digunakan sejak tahun 1902 oleh Hakim Mahkamah Agung, John Marshall Harlan.
Silent Majority baru tenar sebagai sebuah istilah tatkala Presiden Richard Nixon menggunakannya di tahun 1960. Berdasar situs History, kala itu, Richard Nixon tampil di televisi dan radio dan menyerukan solidaritas nasional.
Seruan ini bertujuan untuk mengumpulkan dukungan bagi kebijakan melanjutkan perang miliknya. Ia berjanji bahwa Amerika Serikat akan menepati komitmennya di Vietnam. Presiden Amerika ke-37 itu berjanji bahwa pasukan Amerika akan terus berperang hingga pihak Komunis menyetujui perdamaian.
Istilah silent majority pun digaungkannya agar para pemilih yang tidak puas dengan Perang Vietnam dan kondisi politik secara umum memilih dirinya. Alhasil, survei Gallup Poll menunjukkan bahwa 77% orang mendukung kebijakan Nixon di Vietnam.
Tak hanya di kalangan masyarakat, lebih dari 300 anggota kongres dan 40 senator turut mendukung kebijakan Presiden Nixon tersebut dalam rangka mewujudkan perdamaian dan mengakhiri perang secara terhormat.
Pengaruh Silent Majority terhadap Hasil Pemilihan Umum
Mengingat besarnya jumlah orang yang dikategorikan ke dalam golongan silent majority, tak mengherankan jika mereka memiliki pengaruh dalam pemilihan umum. Berikut ini pengaruhnya:
1. Memengaruhi isu yang diprioritaskan dalam pemilu. Kandidat yang bersaing akan berusaha mengangkat isu yang sesuai dengan silent majority.
2. Meningkatkan partisipasi pemilih apabila silent majority berhasil dimobilisasi.
3. Memberi hak suara signifikan yang dapat mengubah hasil pemilihan untuk salah satu kandidat secara masif.
Rival Silent Majority: Loud Minority atau Vocal Minority
Berlawanan dengan silent majority, loud minority atau kerap juga disebut vocal minority memiliki perilaku yang berbeda. Mengacu pada arti dalam Urban Dictionary, loud minority adalah sekelompok kecil individu yang sering dan kuat dalam menyuarakan pendapatnya.
Loud minority dapat menjadi kekuatan positif untuk memperluas cakupan pandang pasangan calon yang berkontestasi. Namun, meskipun terkesan sangat vokal dan keras, jumlahnya tidak seberapa dan sering kali yang menentukan hasil akhir adalah silent majority.
Nah, itulah penjelasan seputar arti silent majority beserta sejarah kemunculan dan pengaruhnya terhadap hasil pemilihan umum. Semoga informasinya bermanfaat, ya!
(ams/cln)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM