Pernah membaca tulisan yang berisi tentang informasi singkat suatu buku, kemudian disusul baik kekurangan maupun kelebihan buku tersebut? Tanpa disadari, kita tengah membaca sebuah resensi buku.
Lantas, apa itu resensi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku/ulasan buku. Lebih lanjut, dalam modul di laman resmi Universitas Kristen Satya Wacana, resensi berasal dari bahasa Latin, revidere atau resencere, yang bermakna melihat kembali, menimbang, atau menilai.
Tujuan seseorang menulis resensi sendiri ada banyak. Di antaranya adalah memberikan informasi, mendeskripsikan, menghargai karya, mempromosikan suatu karya, hingga mengajak calon pembaca untuk berdiskusi tentang isi karya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Timbul pertanyaan, bagaimana cara membuat resensi buku yang bagus? Tanpa berlama-lama, yuk, baca penjelasan lengkapnya berikut ini.
Struktur Resensi
Apakah resensi punya struktur? Tentu punya! Berdasar penjelasan dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia terbitan Kemdikbud, resensi tersusun atas empat bagian. Di bawah ini rinciannya:
- Identitas buku: berisikan judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku
- Ikhtisar (ringkasan) atau hal-hal menarik dari buku
- Penilaian terkait kelebihan dan kekurangan buku. Penilaiannya dapat dilihat dari tema, alur, penokohan, latar, gaya bahasa, amanat, dan kepengarangan
- Simpulan resensi
Tata Cara Membuat Resensi Buku
Agar dapat membuat sebuah resensi buku yang baik, ada beberapa langkah yang mesti diikuti. Di bawah ini perinciannya dikutip dari sumber yang telah disebutkan sebelumnya:
1. Memilih buku yang menarik perhatian
Terdapat beberapa alasan sebuah buku pantas untuk diulas. Pertama, buku tersebut baru, baik baru tahun terbitnya atau mengandung kebaruan. Kedua, buku tersebut berisikan hal unik yang jarang ada. Ketiga, buku target bersifat aktual, yakni sedang membahas isu-isu panas dan terkini.
2. Mencermati daftar isi buku
Setelah menentukan pilihan, pertama-tama, baca dahulu bagian daftar isi. Lihat pada bagian manakah pesan penting dari buku tersebut ada. Perhatikan juga sistematika dan keteraturan daftar isi tersebut.
3. Membaca isi buku
Tahap selanjutnya adalah membaca isi buku secara keseluruhan. Pastikan untuk menandai bagian-bagian penting atau menarik. Bukan hanya hal-hal menarik, tinggalkan pula tanda pada bagian yang masih perlu diperbaiki.
4. Mengupas bagian paling menarik
Di antara hal-hal menarik yang ditemukan dalam buku, pilih bagian yang dianggap paling menarik. Kemudian coba bahas hal tersebut lebih dalam.
5. Mengkaji kebahasaan dan tata tulis buku
Meski sepele, hal ini dapat menjadi acuan terkait kualitas suatu buku. Kamu dapat melihat gaya bahasa yang digunakan, wujud tata tulis, kode etik tulisan, dan susah-tidaknya tulisan tersebut dipahami.
6. Menyusun ringkasan isi buku
Terkadang, ada buku yang sudah menyelipkan ringkasan pada bagian cover bagian belakang. Jika belum ada, buatlah dengan berpedoman pada daftar isi.
7. Mengkaji kelebihan dan kelemahan buku
Tahap selanjutnya adalah mengkaji kelebihan dan kelemahan buku. Hal ini perlu dilakukan agar peresensi dapat memberikan saran bagi penulis. Salah satu cara mengetahui kelebihan atau kekurangannya adalah dengan membandingkannya pada buku lain yang sejenis.
8. Menuliskan hasil kajian ke dalam format resensi
Terakhir, tuliskan semua hasil analisis yang telah dilakukan dalam format resensi. Selamat, kamu telah menyelesaikan proses resensi buku.
Contoh Resensi Buku
Rasa-rasanya ada yang tak lengkap jika belum mencantumkan contoh resensinya. Karenanya, di bawah ini detikJogja selipkan contoh resensi buku beserta strukturnya disadur dari modul terbitan Kemdikbud.
(Keterangan buku)
Judul: Filosofi Kopi
Penulis: Dewi "Dee" Lestari
Penerbit: Trudee Books & GagasMedia
Tanggal rilis: 2006
Halaman: xi, 134 halaman
Jumlah halaman: 134 halaman
(Ringkasan)
Cerita utama dalam buku Filosofi Kopi bercerita tentang Ben dan Jody. Ben merupakan seorang barista yang handal dalam meramu kopi. Ben dan Jody mendirikan suatu kedai kopi yang disebut 'Filosofi Kopi temukan Diri Anda Di Sini.'
Ben memberikan sebuah gambaran singkat mengenai filosofi kopi dari setiap ramuan kopi yang disuguhkannya di kedai tersebut. Kedai tersebut menjadi sangat ramai dan penuh pengunjung.
Suatu hari, seorang pria kaya menantang Ben untuk membuat sebuah ramuan kopi yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas karena saking takjubnya, dan cuma bisa berkata: "hidup ini sempurna", dan Ben berhasil membuatnya.
Ramuan kopi yang disebut Ben's Perfecto tersebut menjadi minuman terenak hingga seorang pria datang dan mengatakan bahwa rasa kopi tersebut hanya "lumayan enak" dibandingkan kopi yang pernah dicicipinya di suatu lokasi di Jawa Tengah.
Ben dan Jody yang penasaran dan langsung menuju lokasi tersebut. Kemudian mereka menemukan secangkir tiwus yang disuguhkan oleh pemilik warung gubuk di daerah tersebut.
Ben dan Jody meminum kopi tersebut tanpa berbicara sedikitpun. Kopi tersebut memiliki rasa yang sempurna dan ada cerita serta filosofi yang menarik dari kopi tersebut.
Ben yang merasa gagal kembali ke Jakarta dengan putus asa. Untuk mencari tahu cara menghibur temannya, Jody kembali menemui pemilik warung di Jawa Tengah tersebut dan sepulangnya dari sana, dia menghidangkan Ben segelas Kopi Tiwus dan sebuah kartu bertuliskan "Kopi yang anda minum hari ini adalah Kopi Tiwus, walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya".
Dan akhirnya Ben sadar bahwa dia selama ini mengambil jalan hidup yang salah, dan Ben juga sadar bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna. Dengan demikian Ben kembali sadar dan melanjutkan perjuangan serta hobinya di kedai Filosofi Kopi.
(Penilaian)
1. Kekurangan
Kekurangan dari novel ini adalah ada beberapa bagian yang menimbulkan kesan monoton, walaupun buku ini berisi kumpulan prosa.
2. Kelebihan
- Memberikan pesan moral
- Penuh makna
- Memberikan pengaruh positif seperti penuh perjuangan
(Kesimpulan resensi)
Buku ini sebaiknya dibaca untuk SMA ke atas karena dalam buku ini memberikan pelajaran pesan moral, pengaruh positif yang ada di dalamnya.
Nah, demikian penjelasan seputar tata cara menulis resensi buku yang benar lengkap dengan contohnya. Semoga penjelasan yang disampaikan bermanfaat, ya!
(cln/apu)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030