Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meluncurkan program Code Blue Kampus atau sistem dalam merespons kegawatan dengan cepat. UMY disebut menjadi kampus pertama di Indonesia yang menerapkan program tersebut.
"Ini menjadi momen dan sejarah baru bagi perguruan tinggi di Indonesia. UMY menjadi kampus pertama yang mempunyai Code Blue Kampus sebagai sebuah sistem respons kegawatan kampus yang ada di Indonesia," kata Koordinator Kegiatan Code Blue Kampus UMY, dr. Akhmad Syaiful Fatah kepada wartawan, Kamis (11/1/2024).
Akhmad menjelaskan setelah peluncuran program Code Blue Kampus dilanjutkan pelatihan terkait program tersebut. Seperti hari ini, sebanyak 56 orang yang berasal dari program studi (prodi), fakultas, serta supporting unit UMY mengikuti pelatihan dan menjadi kader Code Blue Kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhmad menjelaskan, alasan peluncuran program Code Blue Kampus adalah UMY memiliki kemungkinan adanya kegawatan di dalam kampus. Mengingat banyak warga kampus yang bisa berkumpul dalam satu waktu yang sama.
"Dibentuknya program Code Blue Kampus agar jika terjadi kegawatdaruratan di dalam kampus dapat ditangani dengan baik dan cepat," ujarnya.
"Jadi jangan sampai terjadi di sebuah kampus besar yang memiliki fakultas kedokteran dan banyak sekali tenaga kesehatan serta tenaga kependidikan tidak mampu merespons dengan cepat dan baik kegawatdaruratan. Maka perlu ada sebuah sistem yang mengatur yaitu Code Blue," lanjut Akhmad.
![]() |
Penanggung Jawab Program Kampus Sehat UMY, Prof. Nano Prawoto menambahkan, bahwa semua tim perwakilan prodi dan fakultas serta supporting unit UMY harus siap berlatih. Selain itu, mereka harus melewati beberapa tahap untuk mendapatkan sertifikat dan dinyatakan layak menjadi kader Code Blue Kampus.
"Semua tim yang ditunjuk menjadi kader Code Blue Kampus harus siap berlatih dan tentunya harus melewati tahap skrining kesehatan. Pelatihan ini menjadi pengetahuan dasar memastikan semua kader Code Blue Kampus sehat jasmani dan rohani untuk merespons cepat semua kegawatan yang terjadi di kampus UMY," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dr. Gregorius Anung Trihadi mengatakan, bahwa dengan adanya Code Blue Kampus bakal meminimalisir hal-hal kegawatdaruratan di UMY. Kejadian kegawatdaruratan salah satunya jika ada mahasiswa yang mengalami serangan jantung.
"Dengan adanya tim Code Blue Kampus harapannya akan meminimalisir kejadian-kejadian yang terkait dengan kegawatan kampus termasuk kegawatan jantung dan paru (pernapasan)," ujarnya.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya