UMY Kirim Lagi 25 Mahasiswa KKN Plus Umrah, Ada Program Baru

25 mahasiswa UMY berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan KKN plus umrah batch 3. Foto diunggah pada Selasa (9/1/2024). Foto: dok. UMY

Bantul -

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mengirimkan 25 mahasiswa ke Arab Saudi untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) plus umrah. Namun, KKN tersebut berbeda dengan periode sebelumnya karena memiliki program baru untuk kolaborasi internasional.

Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY, Dr. Aris Slamet Widodo mengatakan bahwa 25 mahasiswa UMY tersebut telah tiba di Arab Saudi hari Sabtu (6/1) lalu. Selanjutnya, mereka ditempatkan di lima lokasi pengabdian yang berbeda.

Rinciannya, enam mahasiswa di Sekolah Indonesia Jedah, lima di Sekolah Indonesia Mekah, empat di Sekolah Indonesia Riyadh, tiga di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), dan tiga mahasiswa ditempatkan di Kantor Urusan Haji dan Umrah. Menurutnya, KKN plus umrah batch 3 ini akan menghadirkan sejumlah program-program baru, khususnya untuk sekolah Indonesia di Jedah, Mekah, dan Riyadh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program tersebut yaitu program kolaborasi internasional untuk pertukaran budaya dengan sekolah yang ada di Indonesia. Konsepnya nanti dilaksanakan secara virtual antara sekolah yang ada di Jeddah, Mekkah dan Riyadh dengan beberapa sekolah yang ada di Indonesia," kata Aris kepada wartawan, Selasa (9/1/2024).

Program lainnya, kata Aris, adalah penyuluhan kesehatan reproduksi yang berlangsung secara online, pengenalan artificial intelligent (AI) di dalam muatan pengajaran siswa kepada guru. Kemudian juga menginisiasi program majalah dinding virtual yang akan menjembatani sekolah yang ada di luar negeri dengan sekolah di Indonesia.

Untuk program lain yang pelaksanaannya di sekolah masih sama seperti KKN plus umrah batch sebelumnya. Di mana berfokus kepada penguatan budaya dan pendidikan, muatan-muatan lokal keindonesiaan seperti pengenalan lagu-lagu nasional atau daerah.

"Kemudian pengenalan budaya daerah, penguatan bahasa Indonesia, dan pengenalan program-program lingkungan atau pertanian," ujarnya.

"Kami juga akan mengenalkan teknologi pertanian irigasi tetes atau teknologi infuse. Kemudian juga mengenalkan tata cara pembuatan kompos blok dalam pertanian kepada siswa di sekolah Indonesia Jeddah, Mekah maupun Riyadh," lanjut Aris.

Di KJRI, kata Aris, akan ada program pemberdayaan PMI (Pekerja Migran Indonesia/TKI) dengan program penguatan life skill atau keterampilan. Di antaranya, memberikan pelatihan MUA/make up artist dan juga pelatihan bisnis di bidang digital marketing.

"Jadi itu yang akan dilakukan di KJRI selain membantu program administrasi di KJRI," ucapnya.

Sedangkan di Kantor Urusan Haji dan Umrah di Jeddah, mahasiswa akan membantu melakukan pemberdayaan yang terkait dengan fungsi pengawasan dan monitoring pelaksanaan umrah yang ada di Arab Saudi.

Aris mengungkapkan bahwa kedatangan mahasiswa di Arab Saudi, terkhusus di lokasi-lokasi mereka diterjunkan, mendapatkan respons dan penyambutan yang sangat baik dari masing-masing instansi. Pasalnya, kedatangan mahasiswa KKN umrah di Sekolah Indonesia Riyadh juga mendapatkan dukungan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh, Badrus Sholeh.

Aris berharap KKN plus umrah batch 3 ini dapat menjadi khasanah penguatan soft skill mahasiswa, dapat mengenal dunia kerja internasional, dan memahami perilaku masyarakat Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu, mahasiswa memiliki kesempatan untuk memperkuat jaringan kerja sama pribadi dan institusional, mempersiapkan diri untuk karier atau studi lanjutan setelah lulus.

"Kami juga berharap dengan adanya inisiasi program kerja sama antara sekolah Indonesia di Arab Saudi dan di dalam negeri dapat menjadi pencapaian baru dalam Batch 3 KKN Umroh UMY kali ini," pungkasnya.