Mantap! Tim Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan Alfred Tuna Snider di Vietnam

Jogja -

Tim mahasiswa Indonesia berhasil menorehkan prestasi di ajang bergengsi World Universities Debating Championship (WUDC) dengan meraih Honorable Mention, yaitu Alfred Tuna Snider Memorial Award. Acara ini diselenggarakan di Ho Chi Minh City, Vietnam.

Sebagai kompetisi debat terbesar untuk mahasiswa seluruh dunia, WUDC 2024 diselenggarakan pada 27 Desember 2023 sampai dengan 5 Januari 2024. Diikuti oleh 300 tim serta 150 institusi dari 60 negara.

Capaian prestasi tersebut diraih Joceline Tay dan I Kadek Dwi Arya Divananda dari Universitas Telkom. Keduanya juga berhasil menjadi semifinalis kategori English as a Foreign Language (EFL). Tim Mahasiswa Indonesia harus melalui sembilan babak penyisihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah adik-adik berhasil menyelesaikan sembilan babak penyisihan. Salah satu tim mendapatkan penghargaan performa terbaik Alfred Tuna Snider Memorial Award," kata Tim Pembina, Rachmat Nurcahyo dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Selasa (9/1/2024).

Perjuangan tersebut membuahkan hasil dengan meraih Honorable Mention, yaitu Alfred Tuna Snider Memorial Award.

"Tidak mudah menjadi tim yang namanya disebut di WUDC dan lolos ke babak semi final. Kami bangga walaupun lelahnya luar biasa," ungkapnya.

Salah satu perwakilan Indonesia di WUDC, Joceline Tay dari Universitas Telkom, mengungkapkan dirinya sangat bersyukur dapat meraih prestasi hingga ke kancah Internasional.

"Kita mendapatkan pengalaman baru dengan bertemu teman-teman dan juri dari berbagai negara. Di waktu mendatang kita ingin berkontribusi di komunitas debat di Indonesia dan membantu teman-teman lainnya yang tertarik dengan dunia debat," ujarnya.

Sementara itu, I Kadek Dwi Arya Divananda rekan satu tim Joceline, berbagi tips agar mahir dalam bidang debat. Menurutnya, konsistensi merupakan kunci utama.

"Harus konsisten. Untuk mencapai sebuah prestasi dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan. Jadi untuk selalu maju ke depan kita wajib konsisten," ucap I Kadek.

Tim Mahasiswa Indonesia lainnya yang berkompetisi di WUDC yaitu, Anak Agung Gde Satwika Ananta dan Ryan Kusnadi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ricofelix Wijaya dan William dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia (STBA-PIA) Persahabatan Internasional Asia, Farrel Yano Tonapa, dan Joshua Amadeo Enzo Rivaldo Karouw dari Universitas Udayana.

Adapun, ajang ini adalah lomba debat bersistem yang menggunakan format Debat Parlemen Inggris. WUDC pertama kali diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia pada tahun 1981 dan telah berlangsung selama 43 tahun.

"Selamat telah menorehkan prestasi dengan meraih Alfred Tuna Snider Memorial Award di ajang WUDC. Tentu tidak mudah dan butuh perjalanan yang panjang hingga sampai ke tahap ini. Harapannya pada WUDC mendatang dapat meraih prestasi lebih baik lagi," tutur Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Maria Veronica Irene Herdjiono.

Irene juga menambahkan bahwa Ajang Talenta Internasional merupakan salah satu upaya dalam mengembangkan prestasi dan talenta peserta didik. Untuk diketahui, Tim Mahasiswa Indonesia di WUDC merupakan pemenang dari ajang talenta National University Debating Championship (NUDC) yang telah mengikuti pembinaan dari Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek.

"Jadikan ini sebagai pengalaman yang berharga adik-adik untuk ke depannya. Melalui proses pembinaan dan ajang WUDC tentu ini adalah keistimewaan yang tidak mudah didapat," pungkasnya.