Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (FIPP UNY) mencetuskan pendidikan nonformal melalui Sekolah Perempuan Triwidya Aksara di Desa Triwidadi, Pajangan, Bantul. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi perempuan mendapat pendidikan nonformal.
Gagasan pendidikan nonformal sekolah perempuan ini datang dari mahasiswa FIPP UNY yang tergabung di UKMF Penelitian Reality. Mereka adalah Dewi Cahyaningsih, Difta Oktavia Ramadhani, Gandhi Bastian, Joki Andeka, Hadranantu Riaya, Luthfi Aziz Mandela, Muhammad Alif Fadlullah, Naufal Ardhana Prasetya, Nida Muthia Salim, Nisa Indar Rukmana, Nisrina Nur'aini Wahyuningsih, Putri Maulida Fatihatus Sa'adah, Sefri Nur Amalia, Yoga Ilham Suseto, dan Zulfa Aisyah Shubhiyah.
Awal munculnya gagasan sekolah perempuan ini datang dari pemikiran perempuan terutama ibu rumah tangga sering dipandang tidak banyak berkontribusi secara aktif di luar rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat ini peran perempuan sangat dibutuhkan pada semua aspek kehidupan, baik di lingkungan keluarga, sosial, dan masyarakat, terutama dalam hal pembangunan desa.
"Sekolah Perempuan Triwidya Aksara merupakan program sekolah perempuan yang kami sajikan untuk menjawab permasalahan perempuan yang ada di sini," ujar ketua tim Dewi Cahyaningsih dalam keterangan resmi yang diterima detikJogja, Selasa (2/1/2024).
Triwidya Aksara bermakna sekolah bagi perempuan desa tangguh dan berpengetahuan yang berfokus pada tiga bidang utama, yakni ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Peserta sekolah terdiri atas beberapa perwakilan dari PKK, Kader, Karangtaruna dan tokoh perempuan Desa Triwidadi.
Harapannya Sekolah Perempuan Triwidya Aksara dapat mewujudkan keterlibatan perempuan Desa Triwidadi terhadap pemberdayaan wilayah dan pencapaian Sustainable Development Goals for Rural Areas.
Di sekolah Sekolah Perempuan Triwidya Aksara ini meliputi pendidikan dan pelatihan kelas tata boga, kelas teknologi informasi, kelas perempuan cerdas, kelas parenting, kelas ibu tanggap dan kelas 3R (reuse, reduce, recycle).
Kelas teknologi informasi dengan workshop dan pendampingan, kelas perempuan cerdas dilaksanakan dengan pendampingan bagi remaja perempuan, kelas parenting dilaksanakan metode workshop, kelas ibu tanggap dilaksanakan dengan pendampingan dan kelas 3R (reuse, reduce, recycle) dilaksanakan dengan workshop dan pelatihan dengan menghadirkan narasumber yang kompeten pada bidangnya.
Sementara itu, Sekolah Perempuan Triwidya Aksara yang digagas mahasiswa UNY ini juga disambut baik oleh Kepala Dusun Triwidadi, Widyawstuti.
"Sebelumnya sudah pernah mendapatkan beberapa program pelatihan yang bersasaran perempuan. Namun, program tersebut mengalami kegagalan dikarenakan program tidak didasarkan atas kebutuhan, permasalahan, serta potensi yang ada dan dimiliki oleh Desa Triwidadi," kata Widyastuti.
Kegiatan ini berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Belmawa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam skema PPK Ormawa dan menyabet juara 3 strategi keberlanjutan terkuat dan juara 3 video terunik dalam Abdidaya Ormawa di Universitas Jember.
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) adalah program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa oleh perguruan tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
UAD Bikin Rudal Merapi Antipesawat, Mampu Kunci Target dengan Cepat
Pakar UGM Sebut Pajak Toko Online Langkah Positif, tapi...
Israel Tuduh Iran Luncurkan Rudal Saat Gencatan Senjata, Ancam Serang Teheran