Program studi Magister Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM menggelar diskusi Diskoma Edisi-9 yang membahas tentang partisipasi dan komunikasi politik kaum muda menjelang Pemilu 2024. Berikut ini bahasannya.
Diskusi virtual pada Sabtu (28/10) itu menghadirkan dua pembicara, yaitu Dr. Adhianty Nurjanah, S.Sos, M.Si selaku dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.Kom., M.A, dosen Universitas Gadjah Mada.
"Jumlah kaum muda berusia 17-39 tahun sekitar 60%. Oleh karena itu, pilihan kaum muda akan menentukan hasil pemilu mendatang," kata Adhianty Nurjanah dalam diskusi itu, dikutip dari rilis resmi yang diterima detikJogja pada Selasa (31/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dosen UMY itu mengatakan, para politisi berupaya keras merebut perhatian dan meyakinkan kaum muda dengan berbagai macam cara. Salah satunya melalui framing citra di media sosial.
"Karenanya kaum muda harus cerdas dalam memilih dan jangan golput, karena ini merupakan aksi nyata yang dapat menentukan wajah Indonesia lima tahun mendatang," ucap Adhianty.
Dosen Ilmu Komunikasi UGM, Zainuddin Muda Z. Monggilo menambahkan, pemilu mensyaratkan partisipasi aktif kaum muda. Dia menyebut ada hak dan kewajiban warga yang harus dipenuhi agar demokrasi berjalan baik.
Menurut Zainudin, tantangan serius yang dihadapi menjelang pemilu 2024 adalah gangguan disinformasi, misinformasi dan malinformasi. Gangguan itu disebut dapat mengancam proses dan hasil pemilihan.
Zainudin juga berpesan kepada kaum muda agar cerdas dan aktif melakukan cek fakta untuk mengetahui kebenaran informasi dalam berpartisipasi politik.
Bahasan diskusi itu, kaum muda diharapkan aktif dalam menyuarakan pendapat dan memanfaatkan media sosial guna berpartisipasi serta "kolaboraksi" untuk mendorong warga cerdas menghadapi pemilu 2024.
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya