Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) jadi tuan rumah seminar internasional 'Integrasi Kurikulum Keberlanjutan dalam Institusi Pendidikan Tinggi'. Seminar ini bertujuan untuk mendiseminasikan praktik terbaik dalam mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam kurikulum program studi Magister Manajemen di berbagai belahan dunia.
Seminar yang digelar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM ini merupakan bagian dari agenda program MASUDEM (Master Studies in Sustainable Development and Management) yang didanai oleh Erasmus+ CBHE (Capacity Building for Higher Education). Kegiatan ini adalah bagian dari konsorsium bersama antara universitas di Eropa yang dipelopori oleh Prof Aneta Caplanova dari Fakultas Ekonomi di Bratislava dan Departemen Manajemen FEB UGM dengan Steering Committe Prof Nurul Indarti (FEB UGM) dan Dr Wiryono Raharjo (Universitas Islam Indonesia).
"Seminar ini selaras dengan misi baru Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang diluncurkan pada bulan Juli 2023 yakni 'Kami menumbuhkembangkan pemimpin masa depan dalam ilmu ekonomi dan bisnis untuk mengembangkan aspek keberlanjutan," tulis Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni FEB UGM, Gumilang Aryo Sahadewo, dalam keterangan resmi yang diterima detikJogja, Senin (2/10/2023).
Aryo menerangkan, para narasumber dalam seminar ini di antaranya perwakilan dari universitas mitra dari Indonesia (Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Trisakti), Thailand (International College of National Institute of Development Administration, Srinakharinwirot University, dan Naresuan University), Slovakia (University of Economics in Bratislava), Spanyol (Universidad Pablo De Olavide), Hungaria (EΓΆtvΓΆs LorΓ‘nd University), Republik Ceko (Mendel University In Brno), dan Norwegia (University of Agder). Seminar ini dimoderatori oleh Sari Sitalaksmi, Ph.D. yang juga sebagai tim dari UGM.
Aryo menambahkan, seminar ini dihadiri oleh para anggota Aliansi Program Studi Magister Manajemen Indonesia (APMMI) dengan harapan agar pengembangan kurikulum keberlanjutan ini akan dapat berdampak pada berbagai program studi Magister Manajemen di Indonesia.
"Kami berharap inisiatif MASUDEM dapat menjadi momentum penggerak bagi program Magister Manajemen di Asia Tenggara untuk lebih mengintegrasikan aspek keberlanjutan. Ini adalah langkah maju menuju penyediaan program yang berkualitas tinggi yang tidak hanya menguntungkan institusi kami tetapi juga membuka peluang baru bagi lembaga-lembaga mitra kami," pungkasnya.
(aku/sip)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa