Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengukir prestasi di kancah internasional. Kali ini Kontingen UGM berhasil membawa pulang medali perak dari International Mathematics Competition (IMC) 2023 di Bulgaria.
Ajang IMC 2023 ini merupakan penyelenggaraan ke-30, digelar di Blagoevgrad, Bulgaria, pada tanggal 31 Juli-6 Agustus 2023. Ajang tersebut melibatkan ratusan peserta dari berbagai negara.
Pada IMC ke-30 tersebut, UGM memberangkatkan Muhammad Raid Akram (Fakultas MIPA), Rama Sulaiman Nurcahyo (Fakultas Teknik), dan Orlando Ferrari (Fakultas MIPA). Mereka berhasil membawa pulang satu medali perak dan dua honorable mention.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa mewakili negara, terlebih lagi memenangkannya, semula hanya angan-angan bagi saya. Dari IMC kemarin, saya bisa mewujudkan angan-angan ini dengan menjadi juara," kata Orlando, seperti dikutip dari laman resmi UGM pada Selasa (15/8/2023).
"Saya sangat bersyukur atas pencapaian ini dan saya tetap diingatkan untuk terus mengembangkan diri karena di luar sana masih banyak orang-orang yang lebih baik dari saya," lanjutnya.
Orlando mengaku setiap tahun selalu memiliki perencanaan perihal kegiatan yang akan diikuti. Namun ia tidak memiliki rencana khusus untuk mengikuti ajang IMC ini, lantaran masih fokus pada ajang lainnya.
"Saya masih berfokus pada memenangkan ONMIPA berhubung saya merasa saya masih kurang mampu untuk mengikuti IMC dan hasil saya di ONMIPA tahun lalu (2022) bahwa saya hanya peraih medali perunggu" ucapnya.
Tak disangka, pada kompetisi ONMIPA 2023 Orlando berhasil meraih predikat winner. Hal itu kemudian menjadi motivasi untuk mendaftar ke seleksi IMC, meski ia mengaku tak dapat menghilangkan rasa cemas dan takutnya.
"Alhamdulillah, walaupun diselimuti rasa takut saya mampu lolos menjadi kontingen Indonesia dalam IMC 2023 yang terus berlalu hingga saya memenangkan IMC 2023 sebagai peraih second prize (medali perak) di antara 392 peserta dari seluruh dunia," tuturnya.
Selengkapnya baca halaman berikutnya
Pada ajang IMC, Orlando mengaku tak ada persiapan khusus. Persiapan awal yang dilakukan hanya menekuni soal-soal dan strategi selama dua jam setiap harinya. Selanjutnya ia menambah jam berlatihnya hingga tiga jam per hari mendekati acara.
Tak hanya itu Orlando bahkan harus mengorbankan Ujian Akhir Semester (UAS) lantaran mengikuti beragam kompetisi. Untuk itu, di tengah persiapannya menuju IMC, Ia harus mengikuti UAS susulan.
"Puncak persiapan saya berada di dua minggu sebelum IMC di mana dengan diadakannya pelatihan nasional, saya belajar dari 8 hingga 12 jam sehari yang mana saya sendiri merasa sangat kelelahan dalam melakukannya dan saya harus meninggalkan banyak kegiatan yang umumnya saya lakukan," jelasnya.
Selain itu, Orlando juga harus mengorbankan libur semesternya. Namun pengorbanan tersebut akhirnya terbayar setelah berhasil mendapatkan medali impiannya di kompetisi bergengsi.
"Usaha terbesar saya adalah saya harus mengorbankan kebiasaan saya bermain, hampir keseluruhan libur semester, dan waktu saya untuk pulang kampung. Walaupun begitu, saya tidak menyesal telah berkorban sebanyak itu demi pencapaian yang saya dan banyak orang inginkan ini," tutupnya.
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka