Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu kampus tertua di Indonesia. Tak ayal di kampus itu menyimpan berbagai misteri yang kemudian bahkan menjadi urban legend.
Salah satunya kisah urban legend di bundaran Teknik UGM. Lokasi tepatnya di jalan utama daerah Sendowo, Sinduadi, Kapanewon Mlati, Sleman, DIY.
Bundaran ini terdapat di sekitar MM UGM, Fakultas Biologi, dan Fakultas Teknik. Di tengah-tengah bundaran tepat mengalir Selokan Mataram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara jalan di sekitar bundaran tiap hari tak pernah sepi kendaraan. Maklum, jalan itu digunakan untuk menuju RSUP Dr Sardjito atau penghubung arah Jalan Monjali dan Jalan Kaliurang.
Konon, jika menyanyikan lagu Gugur Bunga saat malam hari sembari memutari bundaran, maka sosok penunggu akan muncul menghampiri. Selain itu juga disebutkan saat melewati bundaran masyarakat kerap mencium bau harum.
Kisah ini pun lalu diwariskan turun-temurun. Hampir tiap generasi mahasiswa di UGM akrab dengan cerita ini.
Nino Anugrah (30) salah satunya. Alumni UGM angkatan 2011 itu dulu memang bukan mahasiswa FT. Namun, dia telah akrab dengan cerita ini dari seorang kawan mahasiswa FT UGM.
"Memang sudah dengar ada kisah itu. Katanya ada mbak-mbak penunggunya," kata Nino kepada detikJogja, Sabtu (17/6/2023).
![]() |
Nino tak pernah secara langsung membuktikan kebenaran cerita itu. Hanya saja saat melintas di sekitar bundaran, seperti melintasi dimensi lain.
"Di sana kan banyak pohon, gelap, agak lembap juga. Ya kayak masuk gerbang wilayah lain," ucapnya.
Perihal mitos dan kisah gaib di UGM, Kepala Pusat Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (PKKKL) UGM Arif Nurcahyo juga punya pengalaman. Pria berusia 57 tahun yang akrab disapa Yoyok itu juga merupakan alumni UGM.
"Ya memang apa pun ceritanya ya kita tidak bisa (mengesampingkan) meskipun kita kalangan dunia akademis dan sebagainya. Kita tidak lepas dari warisan budaya tradisi atau mitos," kata Yoyok saat dihubungi detikJogja, Jumat (16/6).
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Bagi Yoyok, urban legend di bundaran teknik UGM cukup unik, karena bersinggungan langsung dengan masyarakat. Maklum saja, lokasi bundaran merupakan jalan umum.
"Yang cukup unik di utara teknik karena memang beririsan dengan wilayah sosial dalam arti komunitas masyarakat wilayah publik dan ada beberapa kejadian yang cukup unik," ujarnya.
Di sekitar lokasi itu, menurutnya memang kerap terjadi kecelakaan. Soal kecelakaan ini, menurut Yoyok, bisa dijelaskan secara logis. Sebab, jalan di sekitar bundaran tergolong gelap, selain itu jalanan yang merupakan bukan dari aspal berubah licin saat hujan.
"Itu kan kurang menguntungkan, (jalan) tikungan, gelap agak menurun dan lain sebagainya. Sehingga mungkin orang juga tidak bisa memisahkan antara logika, perasaan takut dan kemudian terjadi kecelakaan," ucapnya.
Menurutnya, cerita adanya penunggu di bundaran teknik UGM sudah ada sejak dia berkuliah tahun 1988. Yoyok juga tak tahu persis siapa yang pertama kali membuat cerita ini.
"Saya kuliah sudah ada. Mitos itu sudah ada sejak dulu tapi tidak bisa dibuktikan siapa yang memulai atau tempos yang ada tahun berapa. Karena hanya berbicara katanya, pernah (lihat) dan lain sebagainya. Tapi tidak pernah berbicara waktu yang tepat," ungkapnya.
Meski begitu, kehadiran mitos atau cerita-cerita seram itu tak melulu soal hal negatif. Dia melihat dengan adanya cerita seram itu membuat pengguna jalan bisa lebih berhati-hati.
"Itu bagi saya juga ya tapi nggak papa namanya mitos orang lihat itu jadi berhati-hati. Diambil positifnya aja," pungkasnya.
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM