Eko Suwanto Dorong Lembaga di DIY Bersinergi Perkuat Riset-Inovasi

Eko Suwanto Dorong Lembaga di DIY Bersinergi Perkuat Riset-Inovasi

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Rabu, 15 Okt 2025 23:20 WIB
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto. Foto: Dok. Istimewa
Jogja -

Ketua Pansus Raperda Riset, Invensi dan Inovasi Daerah DPRD DIY, Eko Suwanto, mendorong tiap lembaga bersinergi untuk memperkuat riset hingga inovasi di daerah. Eko berharap ke depannya pembangunan di DIY berbasis riset sehingga dapat menyejahterakan masyarakat.

"Sinergi dan kolaborasi antarlembaga sangat penting guna perkuat penyelenggaraan riset, invensi, dan inovasi daerah. Fungsi tersebut sangat penting, utamanya data dan riset guna menentukan arah pembangunan daerah yang benar," kata Eko yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD DIY dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Rabu (15/10/2025).

Eko menyebut Panitia Khusus (Pansus) Raperda Riset, Invensi dan Inovasi Daerah DPRD DIY membuka pintu lebar kontribusi masyarakat. Dengan pembangunan yang berbasis riset dan data, kebijakan di DIY dapat menyejahterakan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto.Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto. Foto: Dok. Istimewa

"Pansus Raperda Riset, Invensi dan Inovasi Daerah tentu selalu terbuka bagi setiap komponen masyarakat, kali ini bersama BRIN dan akademisi UGM. Kita ingin ke depan pembangunan di DIY dijalankan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berbasis riset, berbasis data valid sehingga mampu berikan kebijakan guna membawa masyarakat DIY yang lebih sejahtera," ungkap legislator dari Fraksi PDIP itu.

Sementara itu, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset Inovasi Daerah BRIN, Dr. Sri Nuryati, menjelaskan dalam merumuskan kebijakan pembangunan daerah diperlukan adanya riset dan inovasi.

ADVERTISEMENT

"Daerah tidak bisa hanya mengandalkan rutinitas. Perlu pendekatan berbasis pengetahuan untuk menjawab tantangan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Sri Nuryati.

Saat berbicara di forum Public Hearing Raperda Riset, Invensi dan Inovasi Daerah yang diselenggarakan DPRD DIY di Jogja pada Senin (13/10/2025), Siti Nuryati menyebut sebanyak 506 dari 508 kabupaten dan kota di Indonesia telah memasuki proses pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BIDA).

Adapun DIY merupakan daerah yang memiliki potensi riset dan inovasi yang besar, khususnya dalam sektor ekonomi kreatif, pariwisata, dan pendidikan tinggi.

Kendati demikian, sejumlah tantangan seperti keterbatasan pendanaan, infrastruktur, dan koordinasi antarpemangku kepentingan menjadi penghambatnya. Sebab itu, kolaborasi multistakeholder menjadi kunci untuk memperkuat sinergi dan menciptakan solusi berbasis data dan riset.

Sejumlah inisiatif telah dilakukan seperti kajian teknologi pangan untuk penanganan stunting dan pengembangan gerakan ekonomi lokal. Adapun contohnya yakni Bela dan Beli Kulonprogo. Inisiatif tersebut menunjukkan riset dan inovasi relevan dan menyentuh kebutuhan masyarakat.

Dibentuknya Raperda Riset, Invensi dan Inovasi diharapkan dapat menjadi legalitas dan memperkuat peran pemerintah daerah sebagai fasilitator dan katalisator inovasi.

Selanjutnya, Sekretaris UGM, Andi Sandi, menyinggung soal pentingnya optimalisasi dan integrasi data antarlembaga. Andi Sandi menyebut riset yang melahirkan solusi harus memiliki nilai ekonomi dan manfaat yang menyentuh masyarakat.

"Riset harus bisa beri solusi, bisa dijalankan, dan bisa menyelesaikan masalah," kata Andi Sandi.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads